Ungkapan

85 39 9
                                    

aku sudah lama mencintainya dan mengaguminya diam-diam. Aku tidak tahu apakah dia juga mencintaiku atau tidak.

Ketika jam istirahat aku sering menghabiskan waktu bersamanya di perpustakaan. Kami duduk berhadapan. Aku juga sering curhat padanya.










"Kau tahu tidak? Sebenarnya, aku sedang jatuh cinta pada seseorang," ucapku pada Rivanno.

"Benarkah? Kau jatuh cinta pada siapa?" tanya Rivanno serius padaku.

"Eum, tentu saja orang itu adalah manusia. Bukan hantu,"

"Oh, begitu ya? Jadi kau tidak ingin memberi tahu padaku. Ya sudah! Sebenarnya aku juga suka pada seseorang" Rivanno tersenyum padaku.

"Apa? Rivanno juga mencintai seseorang? Aish, dia sudah mencintai orang lain. Bagaimana denganku, apa aku akan patah hati?" Batinku.

"Sebenarnya sudah lama aku ingin mengatakan pada orang itu bahwa aku mencintainya,"

"Benarkah? Kenapa kau masih tidak mengatakannya?" tanyaku dengan nada sedikit kecewa.

"Aku akan mengatakannya sekarang,"sambil memegang kepala Ranty.


"Ohh... Baguslah! Kenapa kau masih di sini? Cepat sana, katakan pada gebetanmu itu".

"Emangnya aku harus pergi ke mana? Lagian orang yang kusuka ada di hadapanku," ucap Rivanno lalu tersenyum manis, bahkan sangat manis.

Aku terkejut mendengar apa yang barusan dia katakan. Karena orang yang berada di hadapannya hanya aku seorang.

"Maksudmu?" Tanyaku bingung.
Dengan wajah memerah.

"Iya, kaulah orang yang kucinta. I Love You Ranty," ucap Rivanno dengan menekankan kata 'I Love You'.

"Sebenarnya..."



"Sebenarnya apa?"


"aku juga cinta kamu Rivanno,"

"Senangnya? Baguslah, mulai hari ini jadilah kekasihku!"

"Rivanno!" Hari ini adalah hari paling bahagia bagiku. Aku berharap kebahagiaanku tak akan berakhir. Meskipun aku tahu tak ada yang abadi di dunia ini.

Keesokan harinya, di sinilah aku berada. Di samping lapangan basket sekolah. tempat biasa Rivanno bermain basket. Matahari terlihat terik. Sehingga tenggorakanku jadi kering. Beberapa detik kemudian, Rivanno datang menyapaku lalu memberi air mineral padaku.

"Terimakasih Rivanno!"


"Sama-sama sayang,"

"Sayang?" tanya Safira yang mendengarkan pembicaraan kami.

"iya, kami baru jadian," ucap Rivanno pada sahabat Ranty yaitu Safira.

"Uwa! Selamat, aku senang mendengarnya, langgeng yaaa"

Bel pulang berbunyi, Rivanno mengajakku untuk pergi ke taman. Sesampai disana, Rivanno membelikanku es krim rasa coklat kesukaanku.

"Terimakasih Rivanno!"

"iya sayang," ketika habis memakan es krim, tiba-tiba Rivanno menyentuh bibirku.

"Kenapa?" tanyaku.
dengan wajah kaget.

"Di bibirmu ada sisa es krim,"

"Oh begitu,"

Tiba-tiba Rivanno mencium Keningku.

"Ranty, apapun yang terjadi kau jangan pernah meninggalkanku ya?"

"Tentu saja Rivanno, karena aku sangat mencintaimu,"

"Terimakasih," Rivanno tersenyum manis.

Aku sangat bahagia ketika melihatnya tersenyum seperti itu.




Jangan lupa Vote dan Coment.


DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang