03 > Change

56 5 13
                                    


"Lo berubah pikiran?"

Kim Taehyung menurunkan kaca mobilnya sambil mendongakkan kepalanya untuk menatap Taerin, karena dalam posisi seperti ini,Taehyung lebih pendek karena mobil sedan yang dikendarainya saat ini.

Taerin menggigit bibir bawahnya keras sambil memikirkan untung-rugi jika ia menerima tawaran Taehyung.

Taerin masih terdiam.
Gue terima gak nih? Kalo enggak ntar gue pulang naik apa? Aelah bang Jimin juga ga bakal ngeliat gue bareng taehyung kan?

"Yakin mau anterin gue?" Tanya Taerin.

"Gak yakin sih sebenarnya." Taehyung menjawab sekenanya.

Taerin membulatkan matanya.
Ni cowok maunya apaan sih?

"Gak lah. Canda doang, cepetan naik."

***

"Thanks udah anterin gue." Taerin turun dari mobil Taehyung dan mengintip dari luar jendela mobil karena jendela mobil Taehyung tidak sepenuhnya tertutup.

"Hooh, santai aja. Lain kali kalo temen lo gak dateng, gue bisa anterin lo pulang kapanpun." Taehyung berkata seolah hanya seperti teman yang menawarkan bantuan.

Namun, disisi lain Taerin sedang mengontrol jantungnya yang berdetak 2× lebih cepat dibanding ia yang sedang berdiri di bawah pohon beringin kampusnya.

"M-makasih kak. Nanti-nanti gue bisa pulang sendiri kok." Taerin tersenyum canggung.

"Gengsian amat sih. Gapapa lah. Btw lo udah makan? Gue beliin, soalnya pulang nanti gue lewat sini lagi." Taehyung masih menatap Taerin. Kini, jendela mobilnya sudah sepenuhnya terbuka.

"Eh, gausah kak. Ngerepotin jadinya." Taerin menolak halus. Entah kenapa, kini ia malah merasa semakin canggung jika berada di sekitar Taehyung.

"Lo tuh selalu aja nolak, bisa gak sih lo sekali aja nerima gue?"

Deg

Taehyung membulatkan matanya setelah sadar sudah mengatakan hal yang sedikit salah mengenai konteks kalimat yang digunakannya.

Taerin tak kalah kaget,
Apa yang dimaksud oleh pertanyaan itu?

"Ngomong apaan sih?" Judes Taerin kali ini mulai membuat Taehyung semakin mati kutu.

Mampus gue salah ngomong.

Kini Taehyung yang terlihat canggung.

"Gak ada. Lupain. Gue pulang dulu." Taehyung kini berucap seperti sedang melakukan rap.

Dalam hati Taerin tertawa.

Tadi aja minta gue terima. Sekarang malah sok cuek.

"Yaudah."

Akhirnya mobil Taehyung melaju tanpa ucapan apa-apa keluar dari mulutnya.

Belum sampai di depan pintu, ponsel Taerin bergetar.

Park Jimin
18.00 pm
Martabak batal.

Kim Taerin
18.00 pm
Yah, kenapa emang?

The Last Target Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang