500 gr.

56 3 0
                                    

on frame:
Lee Jieun, School Rapper-Mixnine
Bang Jaemin , School Rapper- Amoeba Culture
Kim Sunwoo, School Rapper- The Boyz
Lee Chaeyoung, Idol School-Fromis.

Aku menatap lelaki berkulit vanilla latte dihadapanku ini dengan kesal, ku tatap tajam mata kelamnya, matanya bagaikan black hole pada galaksi yang pernah membuat aku berada didalamnya seutuhnya, namun kini hal itu sudah tidak ada artinya lagi.

"Kenapa?" Ucapku,

"Ini bukan tentangmu, semuanya ada di aku, aku hanya..."

Memuakkan, aku tak ingin mendengar apapun alasan ia meninggalkan aku.

Aku hanya ingin tau,

"Mengapa kau memaksakan dirimu untuk bersamaku sejak awal? Ini memang bukan salahku, ini salahmu."

"Aku memang menyukaimu dulu! Tapi aku,"

Oh ayolah ini sudah yang kesekian kalinya, dan aku yakin alasannya akan selalu tetap sama,

"Kamu masih menyayanginya, ini sudah yang ketiga kalinya, kenapa masih memintaku kembali?"

"Aku sudah berusaha untuk melupakannya!"

Oh ya?

"Lalu kenapa kau masih membawaku kemari? kau bilang kau berusaha melupakannya, tapi kau masih menjalani hal-hal yang kau lakukan bersamanya."

Tempat ini, sebenarnya ini hanya kedai masakan khas arab yang sederhana, tapi aku cukup membenci tempat yang di penuhi bau kaldu bercampur santan yang sesekali penuh dengan asap shisha ini, karena tempat ini adalah tempat lelaki yang sedang duduk dihadapanku membicarakan seseorang di masa lalunya.

"Karena dia masih mengisi sebagianku, dan kamu belum cukup untuk menggantikannya."

Cukup sudah, aku reflek memukul meja hadapanku sebelum aku berdiri, aku berjalan cepat sampai ku tak sengaja menabrak seseorang yang sedang membawa minuman panas, aku bergerak ingin membantunya, sampai aku menyadari bahwa orang itu adalah gadis yang menyebabkannya mempermainkanku.

Aku mendengus kesal, lalu melanjutkan langkahku, hingga di pintu keluar aku melirik, dan menemukannya malah menolong gadis itu.

Bagaimana aku mau menggantikan tempat gadis itu, kalau kau bahkan dirinya tak mau memberiku kesempatan untuk mengisi hatinya.

Aku berjalan keluar, lalu mengarahkan langkahku kearah belakang tembok pojok kanan smoking room tempat mereka biasa duduk,

Iya, aku mengetahuinya,

bagai mana tidak? Setiap aku pergi ketempat ini, dirinya selalu saja membahas tentang gadis itu, dari tempat duduk mereka, tentang roti tissue rasa milo yang selalu di pesan gadis itu, atau roti canai kaldu dengan telur mata sapi yang membuat gadis itu rindu akan seseorang sebelum dirinya.

"Pacar kamu kenapa sih?" Suara gadis itu samar samar tersengar dibalik tembok tipis ruangan itu, sedangkan dari jendela kaca terlihat, yang ditanya hanya membalasnya dengan mengangkat bahunya.

"Kau tak seharusnya mengulangi kesalahanku, kamu sebaiknya berhenti melakukan hal seperti itu kedia, hanya karena aku melakukan hal itu ke kamu dulu." Ucap gadis itu lagi,

"Bukannya kau juga melakukan itu, karena sesorang sebelumku melakukan hal itu ke kamu?" Ucapannya kali ini, membuat gadis itu mendengus.

"Lagi pula, untuk apa kau kembali datang untuk mengulang masa lalu?"

Gadis itu menyatukan alis nya mendengar perkataannya,

"Maksutmu?"

"Oh ayo lah, kau selalu datang ke kedai ini hanya untuk mengenangnya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 12, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

orinella. | K-artist.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang