Mungkin kalian akan bertanya-tanya siapa diaDia adalah sahabatku
Dia anak yang sangat ceria dan hangat
Dia selalu berhasil menyembunyikan masalah yang dia hadapi dengan tertawa
Aku masih ingat saat dia sedang tertawa-terbahak-bahak
Saat mendengarkan lawakan daniel tentang banjir dan macet di ibu kota jakarta sanaDan tiba-tiba saja aku bilang
'Ita! Selalu ketawa terus ya! kayak ngk ada beban idup banget'Padahal aku sangat tau jika orang yang paling sering ketawa dan tersenyum pada semua orang adalah orang yang paling harus dihibur dan diberi pelukan
Karena mereka nggak mau dianggap lemah dan mereka tidak mau dikasihani
Banyak pertanyaan yang melintas di kepalaku kenapa ? Dia tak berbagi dengan kami
Kenapa dia diam?dan memendamnya sendiri?
Berita itu membuat ku shok berat
Sahabat senasibku
Pergi jauh meninggalkanku sendiri didunia ini
Seberapa berat beban hidup mu ita? Seberapa sakit hati yang kamu pendam sayang?
Kenapa diam? Kenapa tak cerita?
Apa gunanya kami?Apa kau sudah bahagia disana?
Aku banyak baca komentar-komentar pedas mereka?
Mereka jahat ita! Mereka munafik! aku benci mereka yang bersikap seolah-olah mereka makhluk paling suci dan bersih dari dosa
Aku masih ingat beberapa komentar pedas mereka tentang kematian sahabatku!apa kalian penasaran? Baiklah aku beritahu
'Welcome to hell ita!'
'Welcome to neraka jahanam ita'
'Masuk neraka tuh cewek,gila cantik-cantik bunuh diri'
'Harusnya tuh cewek beruntung diberi idup sama yang maha kuasa,lah ini malah ngk bersyukur'
___"___
Jujur gua capek it,gua kasian sama lo,belum genap 7 hari lo mati tapi udah dikayak gitu in ,rasanya gua pengen banget bunuh mereka
Lo yang tenang ya disana gua disini bakalan sehat terus,gua bakalan makan yang banyak,gua bakalan berfikir positif ,gua bakalan ngelupain pria brengsek itu,liat perjuangan gua dari sana ya it
Oh iya! Makasih udah jadi cahaya bagi gua sama temen-temen
Kami sayang lo
Good bye my best friends
.
.
.
Day of sad
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR DEPRESIKU
Diversosapakah aku sudah berkerja keras? apakah aku bisa berhenti sekarang? ini menyakitkan rasanya dijantungku seperti ada pisau yang tak kasat mata menancap di sudut dadaku.