8.

2.2K 485 52
                                    

Warning: long chapter

Jam makan siang.

Sekolah di Harvey ga lama, cuma sampe jam 12, soalnya jam 1 sampe jam 2 biasanga ada kumpul golongan. Sisanya? Free time.

Harvey normal, cuma gak normal. Jadi gimana ya? Harvey belajar kok materi ipa ips bahasa matematika dan kawan kawannya, tapi disisi lain Harvey juga belajar cara membunuh dengan baik, cara bersembunyi, cara nyamar, ya pokoknya aneh deh???

Eighters udah ngumpul semua di ruang makan. Seperti biasa, cowo cewe berhadapan.

"Jin, tar pas kumpul golongan lo cari dah yang namanya Hyunjin, dia Emrys juga, baek orangnya," kata Jaemin.

"Ih? Lo kenal Hyunjin? Perasaan Hyunjin Jaegar deh?" tanya Nakyung

"Yang bener yang manaaaa?" Heejin jadi bingung.

"Gue."

"Gua."

"Iih Hyunjin mah temen sebangku gue, dia Jaegar!!"

"Temen sebangku gue juga Hyunjin, Kyung, nama mereka emang sama," jawab Jaemin.

"Lucu banget, Hyunjin couple," ujar Hina.

"Iya, tapi tetep aja si cewe pasti punya niat buat bunuh si cowo," Seoyeon ngomong setelah neguk es teh-nya.

"Gue jadi pengen ilangin golongan golongan di Harvey dah. Ribet, berati yang sekolah di Harvey itu sebenernya nyari mati," Haechan yang serius makan akhirnya ngomong.

Eighters selain Haechan langsung kaget denger omongannya, terutama Jeno. Iya, Jeno merasa menang lagi karena 'bala tentara' nya bakal nambah satu.

"Jangan gitu deh Chan. Jangan kaya gitu cuma karena lo masuk Randall dan lo merasa kalo lo ga pantes masuk Randall," Seoyeon jawab pernyataan Haechan.

"Tapi Haechan ada benernya, menurut buku juga gitu kan? Yang masuk Harvey berarti udah gak hidup. Mereka yang masuk sini ga bakal bisa keluar. Berarti, Harvey ini penjara. Bahkan kalo menurut gue, Harvey ini wilayah baru, atau bisa juga disebut dunia baru? Atau dunia lain?" kali ini Hina angkat bicara.

Eighters ga ada yang ngomong lagi.

"Kalian sadar ga sih, kalo Harvey itu gede banget? Apa kalian pernah nemu gerbang keluar Harvey? Terus, kalian sempet nengok belakang ga pas kalian masuk gerbang Harvey? Kalo ngga, berati gue doang yang beruntung," lanjut Hina.

"Emang kenapa?" tanya Heejin.

"Gue nengok belakang setelah masuk gerbang Harvey. Niat gue cuma mau liat orang tua gue sebelum gue bener bener ninggalin mereka buat sekolah disini. Tapi apa yang gue dapet? Bukan gerbang, tapi bangunan. Kayak komplek, rumah. Artinya bener, Harvey ini penjara."

Mendadak Eighters menyesal masuk ke Harvey.

Jeno?

Niat untuk menghilangkan delapan golongan di Harvey semakin kuat.

"Chan, anter gua beli sabun sama sikat gigi, sikat gigi gua masuk kloset," Jeno nepuk pundak Haechan.

"Ayo lah bosen gue disini."

Padahal, niat utama Jeno ngajak Haechan pergi bukan itu.

.

"Chan, lo serius sama omongan lo tadi?"

"Yang mana?"

"Yang itu.. emm.."

"Apaan dah lu mau nembak gua? Edan selama ini lu homo?"

Harvey✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang