12.

1.7K 440 41
                                    

Setelah pertemuan Saeron dengan kakaknya, Taehyung, dan perayaan kecil ulangtahun Mark, mereka jadi jarang kumpul. Soalnya, waktu itu Taehyung ngomong sesuatu. Eh bukan ngomong, tapi dia catet di kertas kecil.

"kalo mau kumpul dan ngomongin ini, jangan di tempat umum, kalian bakal jadi bahaya"

"kalo selama ini ada yang mata matain kalian gimana? kan berabe"

Padahal emang udah dari awal mereka diekorin sama orang. Dan orang itu sekarang lagi senyum senyum aja sambil ngeliatin mereka kumpul di taman dari depan ruang makan.

"Poor Taehyung." batinnya.

.

Akhirnya, Taehyung ngajak semuanya buat ke rumahnya. Bukan rumah, lebih tepatnya... kamar? Gak tau deh pokonya kalo kata Mark ini tu kasun, kamar susun. Komplek yang Hina bilang kemaren dan yang Jeno sama Saeron lewatin itu bener, dan ternyata yang mereka liat bukan rumah, tapi kamar. Tapi ko dari luar kaya gede banget?

GATAU DEH YANG NULIS JUGA PUSING.

Taehyung bikinin teh hangat buat tujuh adik tingkat dan satu adik kandungnya.

Disaat asik minum teh dengan syahdu, Taehyung ngomong.

"Kalian... harus bener bener selamatin semuanya.. kalian harus bebas."

Ga ada yang jawab, semuanya hening.

.

Taehyung.

Sebenernya Taehyung seneng bisa jadi Emrys, ditambah lagi dengan kemampuannya yang bisa nyamar jadi hewan. Tapi, Taehyung juga benci, karena Emrys banyak dimanfaati. Mulai dari sahabatnya, Taeyong Jaegar yang selalu minta darahnya, lalu ada Jisoo Antonia yang selalu menyuruh Taehyung untuk menyamar jadi binatang dan mengambil buku rahasia Harvey (tapi selalu gagal), Sungjae Randall yang selalu sengaja melukai Taehyung hanya untuk menambah persediaan Ravelnya, Nayeon Usada yang terus menerus meminta Taeyong untuk jadi kuda tumpangannya, dan Bona Archie yang selalu membentaknya apabila Taehyung ga lakuin permintaan Jisoo. Ga cuma itu, Emrys di masa Taehyung sekolah di asrama, masih rawan. Jaegar ga ragu buat bunuh Emrys. Untungnya, Taehyung selamat, Taehyung ga ikut kebunuh.

Karena itu, Taehyung benci. Taehyun rindu keadaan rumah, dimana ada malaikat kecil yang lengkapin hidupnya. Iya, itu adiknya.

Taehyung ga nyangka kalau adiknya bakal nyusul masuk Harvey. Taehyung juga ga nyangka, malaikat kecilnya jadi tambah cantik.

Tapi, satu yang buat Taehyung kecewa.

Adiknya, bukan temannya.

Saeron Jaegar, dan Taehyung Emrys.

Makinlah menjadi jadi keinginan Taehyung untuk keluar dari penjara ini.







Taehyung nyamar jadi tikus yang berkeliaran di dapur Harvey. Rencananya udah mateng, Taehyung ga mau nunda lagi.

Pasti kalian tau apa yang dilakuin Taehyung.

Taehyung berhasil, dan ga berenti nunjukin senyumnya.

.

Kembali ke sekarang, authornya juga males flashback terus. Capek. Ga deng.


Harvey kacau se-kacau kacaunya. Klinik Harvey yang biasanya sepi, mendadak ramai.

"Ini ada apa sih woy?" tanya Hina.

"Anak anak Jaegar pada keracunan abis makan, mereka pada ga sadar," jawab Nakyung.

Jeno bingung.

"Kok.. gua ga kena?" tanya Jeno.

"YA HARUSNYA LO BERSYUKUR LO GA KENA JEN," Seoyeon emosi.

Jeno malah lari ninggalin klinik, dan pergi ke satu tempat yang dia yakinin.

Ya, rumah Taehyung.









Tapi, semua terlambat.

Jeno tergeletak di lapangan Harvey dengan darah segar keluar dari perutnya.

"Gua cinta Harvey, gua tau lu dalang semuanya," ucapnya sambil bangga memangdangi pisau yang telah tercampur dengan darah seorang Jeno Jaegar.

"ENYAH LO!!" teriakan seorang cewek berhasil bikin orang yang berdiri di sebelah Jeno noleh. Tanpa ragu, laki-laki itu maju mendekati perempuan tadi.

Tapi, siapa yang tau bahwa perempuan tadi memiliki kemampuan telekinesis?

Masih ingat?

Iya, dia Heejin.

Heejin mengarahkan tangannya ke laki-laki tadi, dan langsung membantingnya ke pohon. Ga sampe disitu, Heejin bikin beberapa ranting pohon itu jadi tali buat bikin laki laki tadi ga bisa bergerak.

Merasa sedikit aman, Heejin berlutut. Air matanya udah ga bisa dibendung.

Heejin takut Jeno pergi.

"Jenoo.. bang.. hiks.. bangun Jeeen."

Darah Jeno masih terus keluar.

"Jeno, gue mohon, bangun.."

"HEEJIN!! INI KENAPA?!" Hyunjin, Hyunjin Emrys alias Hwang Hyunjin, langsung kaget liat Heejin cuma berdua di lapangan sama orang... mati?

"Huhu.. jin.. jeno.. huhu.."

Tanpa bla bli blu, Hyunjin langsung gotong Jeno ke klinik, tepatnya ke tempat darurat.

Kebetulan, pemimpin Usada lagi diem di ruang darurat.

Laki laki bernama Lay Usada itu langsung menangani Jeno.

Beberapa menit kemudian, Lay keluar ruangan.

Hyunjin dengan bajunya yang penuh darah, dan Heejin yang matanya sudah tidak berbentuk, langsung berdiri.

"Gimana pak?" tanya Hyunjin.

"Kita tunggu sampai lima hari kedepan. Dia masih hidup."

Terlukis senyuman tipis di bibir Heejin. Walaupun menyakitkan, setidaknya Jeno masih hidup. Hyunjin memeluk Heejin, memintanya untuk berhenti menangis.

Karena, Hyunjin juga sedang hancur.

Karena, Hyunjin Jaegar udah meninggal.

"Lo beruntung Jin, Jeno masih hidup. Jeno satu diantara dua orang yang selamat."

"Hah..? Maksud lo..?" tanya Heejin sambil lepasin pelukan Hyunjin.

Hyunjin tersenyum.

"Jaegar di asrama ini tinggal keisa dua, Jeno, sama Saeron."

Heejin kaget. "Berarti..?"

Mata Hyunjin berkaca kaca, ia mengangguk.

Ia kehilangan orang yang ia cintai.

Untuk selamanya.

.

Aksi Taehyung berhasil membuat Harvey menjadi gempar. Hanya dengan mencuri ramuan terlarang buatan Nayeon, Taehyung bisa merasakan kemenangan. Walau baru setengahnya.

Sedang asyik merapikan kasur, Taehyung kaget ketika pintu kamarnya didobrak.

"KAK TAEHYUNG! BANTUIN KITA!"

Harvey✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang