Chapter 3

2.2K 210 11
                                    

Happy Reading~
.
.

HAH

APA?

Gaara tak mengerti dengan ucapan Naruto pada ibunya di telfon. Ia tak mengerti juga kenapa bisa-bisanya Naruto bilang seperti itu. Memang orang tua kekasihnya itu telah mengetahui hubungan mereka, tapi jika mendadak seperti ini Gaara pun bingung harus bagaimana. Padahal tadinya ia hanya ingin mengajak Naruto makan malam di apartemennya dan setelah itu mengantarnya pulang. Ini diluar perkiraannya.

"Naruto, apa yang barusan kau katakan? Kau akan menginap disini?" Gaara memastikan jika ia tak salah dengar

"Un.., bukankah kau mengajakku kemari untuk menginap," entah bagaimana gadis ini terlihat enteng sekali mengatakannya.

"Eh? Maksudku bukan begitu, aku hanya ingin membawamu kemari untuk, ya sudahlah....," tiba-tiba Gaara berubah pikiran. Semoga dengan hal ini hubungannya dan Naruto bisa semakin dekat.

Karena tidak membawa baju ganti, terpaksa Naruto menggunakan baju dan celana Gaara yang sangat kebesaran di tubuhnya. Beberapa kali ia harus mengangkat leher baju sang kekasih yang terus melorot di tubuhnya.

"Maaf..," melihat pemandangan itu Gaara merasa bersalah

"Tidak apa...," gadis itu tak merasa keberatan sama sekali

Setelah selesai makan malam yang mereka buat bersama, kini keduanya duduk di karpet sembari berbincang ringan.

"Kenapa kau terlihat begitu tenang? Apa kau tidak merasa cemas karena sekarang kau berada di dalam sebuah ruangan bersama seorang pria?" Hal itu akhirnya ditanyakan juga oleh Gaara

"Kenapa?" Naruto menatap Gaara

"Tidak apa...," Gaara balas menatapnya

"Aku tidak merasa cemas karena aku bersamamu. Setiap kali berada di dekatmu aku merasa nyaman, jadi untuk apa aku harus merasa ce-,"

Sepertinya kata-kata Naruto terlalu terburu-buru, percaya kepada pria dewasa yang tengah memiliki hasrat, bukankah itu terlalu naif. Setiap pria pasti menginginkan hal seperti itu dari pasangannya, termasuk Gaara sendiri.

"Kau lupa jika aku ini seorang pria?" kini tubuh Gaara telah berada di atas tubuh Naruto yang menempel di karpet. Sungguh, Naruto kaget dibuatnya.

"Tidak, aku tau. Tapi pria sepertimu tidak mungkin akan melakukan hal yang buruk padaku," kepercayaan Naruto pada pria itu terlalu besar

"Jangan meremehkan seorang pria!" Naruto dapat melihat dengan matanya jika wajah Gaara semakin dekat, mata mereka saling beradu saat jaraknya kian menipis. Gaara akan mencium Naruto, sedikit lagi sampai bibir mereka akan bertemu.

"Tidak...aku tak bisa melakukannya," Gaara langsung bangkit. Seperti kata Naruto, pemuda itu tak akan melakukan sesuatu padanya.

"Kenapa? Kenapa kau tak bisa melakukannya?" lama-lama Naruto menjadi penasaran. Sudah hampir 5 bulan mereka menjalin hubungan, tapi yang namanya berciuman atau hal-hal yang lebih daripada itu tidak pernah mereka lakukan.

"Kenapa? Karena kau tidak mencintaiku," jawab Gaara

Naruto bangkit setelah mendengar jawaban Gaara, "Jadi selama ini kau tidak pernah melakukannya karena aku tidak mencintaimu?"

"Ya...," pemuda yang duduk di sampingnya itu mengangguk.
Naruto beringsut ke depan Gaara, ia menatap pemuda yang juga menatapnya itu.

"Apa harus ada cinta untuk melakukan itu semua?" tanya Naruto

"Tentu saja,"

"Bukankah kau akan membuatku mencintaimu? Kalau kau tak berusaha bagaimana mungkin aku bisa jatuh cinta begitu saja padamu!"

My Heart Choses You(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang