All of Mine

810 69 4
                                    

Sudah baca Rose?
Baca dulu gih, biar gak bingung.

🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌷🌷🌷

🌷🌷

🌷

Tangannya menggerayangi seluruh bagian tubuh baru yang bagai porselen itu, keras, dan menawan. Sangat sangat menawan, mengalahkan semua hal yang pernah ditangkap retina mata Jaehyun sepanjang eksistensi-nya di dunia ini.

Dia tidak pernah sekalipun membayangkan tubuh kekasihnya dengan proporsi yang sama dengan tubuhnya sendiri, tubuh yang keras, dan dingin. Tubuh yang seperti ditanami ribuan berlian dibalik kulit pucat yang mulus, membuatnya terlampau menawan untuk dijadikan tubuh yang mampu meremukkan seseorang dalam sekali serangan.

Dan sekarang, Jaehyun tidak bisa menahannya lagi, dia sudah bertahun-tahun menahat hasratnya untuk tidak menyentuh tubuh manusia yang ringkih milik kekasihnya. Tapi dengan tubuh yang baru saja ber-transformasi didepannya ini, dengan dia yang tau persis bahwa tubuh itu sama kuat dan kokohnya seperti tubuhnya sendiri. Jaehyun bersumpah tidak akan menahan apapun saat pemilik tubuh itu membuka matanya nanti.

Sebentar lagi, dia hanya perlu bersabar sebentar lagi. Beberapa menit tidak ada artinya dengan penantiannya puluhan tahun. Fikirannya sudah dipenuhi dengan gumam panik seseorang, penuh dengan berbagai pertanyaan aneh yang menggelikan. Jaehyun memejamkan mata, membiarkan semua itu memenuhi kepalanya, dan menarik kedua sudut bibirnya untuk tersenyum saat suara yang sangat ia rindukan masuk kedalam dirinya.

'Apakah aku sudah mati?'

'Demi Tuhan, nyaman sekali disini. Jika ini kematian aku tidak akan bersusah payah menyangkalnya.'

'Tubuhku rasanya sangat mengagumkan.'

'Berapa lama aku mati? Apa Jaehyun sudah melupakan ku?"

Jaehyun tidak tahan lagi, dia membungkuk diatas tubuh itu lalu mengecup bibir mungil didepannya, memberikan sedikit lumatan ringan, dan menggigit ujung bibir kecil yang masih terkatup rapat. Kemudian, suara rintihan panik seseorang mulai menggelitik kepalanya.

'Ya Tuhan! Aku belum mati!'

'Seseorang menciumku! Astaga!'

'Siapa dia? Orang asing kurang ajar!'

'Jaehyunaaaaa~ tolong aku.'

Jaehyun terkekeh sekali lagi, tidak habis pikir betapa menggemaskan sosok yang masih terbaring itu.

"Orang asing ini ingin menciummu lagi, bagaimana?"

Taeyong meremang saat suara itu terasa sangat dekat dengan ceruk lehernya, disertai dengan sentuhan sentuhan ringan yang membuat tubuhnya terasa disengat listrik.

Sei La Mia VitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang