☀️ Mark/Haechan ☀️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Senyum yang terkembang.
Tangan yang terangkat keatas dan meliuk-liuk.
Kaki yang bergerak sempit kesana kemari dengan riang.
Kepala yang mengangguk dan menggeleng dengan konsisten.
Serta tubuh yang bergerak seringan bulu mengikuti alunan musik yang mengudara.
Hentikan. Mark mohon.
Dia ingin sekali berlari untuk membawa tubuh kecil itu dalam pelukannya, membawanya pergi, lalu menandainya agar dunia tau bahwa laki-laki manis itu adalah miliknya.
🌹
"Selamat Datang."
Haechan berdiri lalu membungkuk pada laki-laki yang baru saja mengguncang bel pintu masuk dengan nyaring.
Tak ada suara yang membalas sapaannya, juga tak ada senyuman dari pelanggan itu. Haechan tidak perlu merasa kecewa, toh separuh dari orang-orang yang singgah kemari juga melakukan hal yang sama.
Laki-laki itu menarik kursi dibelakangnya mendekat, berusaha kembali pada aktivitas semulanya sebelum seorang pelanggan tadi masuk dan merebut perhatiannya.
Tapi kurang dari sepuluh detik, Haechan memutuskan bahwa dia sudah tidak bisa lagi kembali tenggelam pada buku yang dibacanya. Hancur sudah suasana seru dan mencekam yang tadi dia bangun.
Matanya melirik pada jam dinding yang ada disana, menunjukkan pukul dua puluh tepat. Itu berarti dua jam lagi dia masih harus ada dibalik meja ini, memberi ucapan selamat datang dan selamat jalan pada para pelanggan.
Haechan tidak mengeluh, untuk apa mengeluh, toh dia sudah menjalani hidupnya sebagai penjaga toko buku dan alat tulis ini selama lebih dari empat tahun. Sejak dirinya masih jadi pelajar sekolah menengah yang melakukan kerja paruh waktu disini, sampai hari ini dia menjadi pegawai tetap dengan jam kerja penuh karena pemilik toko ini sekaligus bos-nya terlanjur menaruh kepercayaan padanya sepenuhnya.
Yang terpenting adalah bahwa dia bisa membayar sewa rumah petaknya, dan mengisi perutnya setiap hari. Persetan dengan melanjutkan pendidikan, lagipula dia tidak punya siapapun untuk dibanggakan.
Tring!
"Selamat Da--"
"Haechan Hyung, Annyeong."
Tokonya yang hening seketika berubah cerah ceria karena kehadiran seseorang yang baru saja menyapanya.
Haechan melirik gelisah pada pelanggan yang masuk sebelumnya, menemukan laki-laki berambut hitam legam sedang tenggelam diantara rak buku di ujung ruangan.
"Ssssttt!"
Diletakkannya jari pada ujung bibirnya untuk memperingatkan orang lain yang baru saja membuat kehebohan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sei La Mia Vita
Фанфик//Mature Content! // (ROSE Sequel, Prequel) Our origins are different, Our past is different, Everything about us is different until the day you and I fall in the same hole.. . . And now, leave all our differences, Because, our future is the same...