Eps7. Apa sebenarnya aku ini?

6 8 0
                                    

     "Tanda takdir?" Ucapku sambil tertegun mendengar perkataanya yang seolah ngarang itu.
"Mana ada tanda lahir yang muncul saat usia 16 tahun" fikirku.

  Walau aku berfikir begitu, tapi instingku mengatakan apa yang dia ucapkan itu benar adanya.

   "Apa maksudmu? Jikapun itu benar, kau tahu dari mana?" Tanyaku
   "Kau fikir aku tidak akan mengetahui siapa dirimu? Tingkat kekuatanmu yang begitu tinggi itu, bahkan diatas rata-rata" ucapnya
   "Kau itu bukan mausia biasa, atau bahkan bukan manusia" tambahnya.

Seketika aku kembali mengingat perkataan paman yang bernama George Brennan di mimpiku itu, karena yang dia ucapkan sama persis dengannya.

Saat itu aku sangat kebingungan. Banyak sekali kata yang muncul di kepalaku, dan tak satupun keluar dari mulutku. Aku terus berfikir kejadian apa yang sedang terjadi ini, kenapa rasanya beruntun seperti direncanakan. Mulai dari mimpi di dalan mimpi dan sekarang penjelasan tentang diriku sendiri.

   "Apa ini juga mimpi?" Fikirku. Tapi, sayangnya ini kenyataan yang sedang kualami pada saat ini juga.
   "Apa yang harus kulakukan sekarang?" Fikirku.
   "Hey... kenapa aku panik begini" fikirku lagi tak karuan karena begitu banyaknya kata yang muncul di kepalaku sampai membuatku pusing dan gemetar hebat

   "Apa yang kau maksus dengan tingkat kekuatan?" Tanyaku
   "Tingkat kekuatanmu sangatlah tinggi, bahkan pada wujud manusia" ucapnya sambil tertawa keras tanpa basa-basi.

   Tanpa kusadari ia telah memukul tangan kiriku dan pada saat itu juga aku tidak bisa merasakan tanganku lagi dan perlahan tak bisa kugerakan.
Aku sadar bahwa tanganku telah di patahkan hanya dengan satu serangan olehnya.

  "Dia berbahaya" ucapku dalam hati sambil berlari keluar kelas.

   Langkah demi langkah aku berlari darinya. Tanganku yang terasa sangat sakit membuat lariku melambat.

Tak kusangka dia telah berada di depanku tepat di lorong menuju gerbang sekolah.

//swing// sebuah pukulan melayang ke tangan kananku yang kurasa juga mematahkannya secara lagsung. Padahal jaraknya cukup jauh dariku tapi dia mampu mengenaiku.

Aku menjerit tak karuan, karena rasa sakit yang amat sangat ini.

   "Apa aku akan mati disini?" Fikirku.

Dia berjalan mendekatiku, selangkah demi selangkah dia semakin dekat. Tubuhku semakin gemetar karena ketakutan yang aku rasakan.

Dia mengangkat tangannya tepat di depanku dan //slashh//.

Pandanganku kabur dan dunia terasa tiba-tiba menjadi gelap.
Tapi, pada saat itu juga aku melihat sebuah cahaya yang menghampiriku dan dunia terasa seperti biasa lagi.
Momen sesaat itu sangat membingungkan untukku.

Saat mataku terbuka aku tidak bisa merasakan apapun, dan aku melihat sesuatu di depanku, penglihatanku kembali normal dan

"Aaaaaaaaaa" aku melihat tubuhku berada di depanku, "apa maksudnya ini aku telah terpenggal?" Fikirku.

Aku berteriak tak karuan dan kulihat tubuh bagian kiriku bersinar, dan kurasan getaran hebat di sekelilingku.

Secara tiba-tiba aku sudah berada di tubuhku lagi, dan dia menghilang tanpa jejak.

   "Apa sebenarnya aku?"
.
.
.
.

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang