[special jaemin x donghyuck]
Tidur lelap Jaemin sedikit terganggu tatkala ia merasakan pipinya ditusuk-tusuk dengan brutal. Ia mengerang pelan, sebelum menenggelamkan kepalanya pada sesuatu yang ia perkirakan adalah kepala seseorang.
Namun erangannya tadi nampaknya tidak membuahkan hasil.
Jika tadi yang menjadi korban adalah pipinya, maka sekarang yang jadi korban adalah dadanya. Ingin rasanya ia membanting orang tersebut dan kembali ke dalam tidurnya. Namun sayang, tusukkan pada dadanya semakin gencar dan lama-lama Jaemin merasa sangat terganggu.
Jaemin membuka matanya, melirikkan matanya kearah wajah seseorang yang ternyata ada dalam dekapannya. Ia tak ingat bagaimana bisa ia berada dalam posisi ini. Dirinya yang mendekap Donghyuck erat, dengan Donghyuck yang juga memeluk pinggangnya tak kalah erat.
"Kenapa kau ada disini?" tanya Jaemin dengan suara serak basahnya.
"Tidakkah seharusnya yang kau katakan dipagi hari adalah Pagi Sayang, atau tidak berikan aku kecupan dulu baru bertanya hal-hal lain?" balas Donghyuck dengan nada suara yang menyebalkan seperti biasa.
Jaemin mendengus, sebelum merendahkan kepalanya untuk menangkap bibir Haechan pada sebuah ciuman manis. Keduanya cukup lama menikmati pagutan pertama mereka dipagi hari itu, sekalipun yang mereka lakukan hanya saling melumat kecil bibir pasangan masing-masing.
"Iwh, nafasmu sangat menjijikkan Na Jaemin." komen Donghyuck ketika Jaemin menjauhkan wajahnya dari dirinya. Jaemin sendiri kembali mendengus mendengarnya, padahal tadi saat Jaemin menjauhkan bibirnya ia masih bisa mendengar lelaki yang lebih tua itu merengut kesal.
"Kau yang minta, kau yang protes. Ingatkan aku untuk memukulmu nanti."
Donghyuck terkekeh mendengar dengusan Jaemin tadi. Ia mengeratkan pelukannya pada pinggang lelaki yang lebih tinggi dari dirinya itu hingga menghasilkan pekikan kesakitan dari Jaemin.
"Masih pagi dan kau sudah marah-marah. Padahal kalau sama Renjunnie saja digombali terus, sama aku malah dimarah-marahi. Pacar bukan sih?" sungut Donghyuck kesal. Dengan sadis, ia menggigiti bahu Jaemin. Jaemin mengaduh, namun tidak menjauhkan diri dari Donghyuck barang seincipun. Malahan Jaemin semakin mendekatkan dirinya, membiarkan Donghyuck yang sekarang sibuk mengemuti bahunya.
"Kita masih akan membicarakan hal ini? Setelah tadi malam sampai berbusa-busa kukatakan bahwa aku hanya mencintaimu dan kau masih mempertanyakan hal itu?"
"Kau hanya menjelaskan Na, bukan membuktikan." Sanggah Donghyuck cepat.
Jaemin menghela napasnya, sebelum menarik badan Donghyuck agar wajahnya bisa sejajar dengan wajah Donghyuck. Senyum kecil sedikit terpantri dikedua bibirnya ketika matanya menangkap wajah cemberut Donghyuck yang masih ogah menatapnya balik.
Kecupan pertama ia berikan dihidung bulat Donghyuck, menghasilkan jeritan kaget dari Donghyuck. Kekehan kecil keluar dari mulut Jaemin melihat reaksi Donghyuck, sebelum ia melanjutkan aksi mengecupi seluruh wajah Donghyuck sampai lelaki yang lebih tua darinya empat bulan itu mau menatapnya.
"Aku mencintaimu." ujar Jaemin saat matanya memenjarakan mata bulat Donghyuck yang sedikit tertutupi poninya yang mulai memanjang. Dengan lembut, disingkapnya helaian halus itu agar ia bisa menatap penuh mata itu tanpa ada halangan. Senyum lebarpun terpantri pada bibir Jaemin saat dilihatnya wajah kekasihnya yang sedikit memerah.

KAMU SEDANG MEMBACA
MARK LEE [LuMark]
Short StoryEntahlah, mungkin Lucas hanya terlalu menyukai, ah bukan, mencintai Mark Lee. It's NCT FANFICTION Lucas Wong x Mark Lee Hope u guys enjoy it #ceritasampahmiliksuper_unloyal