,,,

4.4K 461 140
                                    

Donghyuck beserta member Dream yang lain menatap pintu dorm yang baru saja dimasuki oleh leader mereka. Keenam pemuda itu sedikit mengernyit melihat Mark yang berjalan sedikit aneh menuju ruang tamu, tempat para member Dream tadi tengah bermain permainan kartu.

"Hyung, kau kenapa?" tanya Chenle. Ia sudah melupakan giliran mainnya, karena sedikit khawatir melihat cara berjalan kakak tertuanya itu. Mark hanya memberikan cengiran khasnya sebelum menepuk pucuk kepala Chenle lembut.

"Kau kemarin tidur dimana? Padahal kau yang bilang ingin bermain dan nonton bersama tapi kau yang malah menghilang tiba-tiba tadi malam. Maksudmu apa sih?" sungut Donghyuck seraya melemparkan kartu-kartunya kehadapan Mark kesal.

"Maaf, kemarin aku ditahan Lucas di kamar hotelnya."

Hening.

Cukup lama keenam pemuda itu menangkap maksud dari informasi Mark, sebelum Jaemin, Jeno, dan Donghyuck tertawa keras bak tiada hari esok. Chenle dan Jisung menatap ketiga kakaknya itu dengan tatapan bingung, lalu melempar tatapan penuh tanya pada Renjun. Renjun sendiri hanya menahan tawanya sebelum meyakinkan pada maknae tidak terjadi apa-apa.

"Diam kalian bertiga, dasar kurang ajar." bentak Mark malu. Dalam hati ia benar-benar merutuki dirinya yang tidak menurut perkataan Lucas untuk tidak mengunjungi dorm Dream. Harusnya ia tahu kalau sudah pasti ia akan diledek habis-habisan oleh para 00-line. Ya untung saja, ada maknae line. Setidaknya keempat manusia jahanam itu tidak akan meledekinya sekarㅡ

"Jisung-ah, kau bilang tadi ingin es krim kan? Pergi dan belilah beberapa. Kalian boleh memakannya dulu ditoko baru membawanya pulang. Ini uangnya dan bawa Chenle sekalian." seru Donghyuck sembari menyerahkan beberapa lembar uang.

Memang terkutuk kau Lee Donghyuck

Duo maknae itupun dengan lugunya menuruti permintaan Donghyuck dan langsung beranjak pergi dari dorm.

Hanya tersisa lima orang, Mark beserta empat manusia titisan setan.

"Jadi????" goda Jeno.

Mark menghela napas, mengumpat kesal sebelum membaringkan dirinya di sofa ruang tamu.

"Kalian bisa membayangkan sendiri. Tidak perlu kuberi tahu detailnya. Ya intinya, seperti itu."

Kekehan kembali memenuhi ruang tamu itu, "Aigoo-ya, Mark hyung benar-benar melakukannya dengan Lucas hyung. Bagaimana rasanya?" tanya Jaemin yang dibalas pukulan telak di kepalanya oleh Mark.

"Kalian main berapa kali Hyung?" kali ini Renjun yang bertanya. Mark sudah sangat ingin meninju Renjun karena pertanyaanya, tapi toh ia tak melakukannya mengingat betapa kecilnya adiknya yang satu itu.

"Ya, hyung, kukira kau akan tetap berada dalam posisi atas sekalipun bersama Lucas hyung, tapi ternyata.....uhuk ya intinya aku sedikit kecewa mantan kekasihku harus ada diposisi bawah."

Perkataan Donghyuck tadi seperti minyak yang dilemparkan pada bara api. Mark memerah malu ditengah-tengah tawa yang menggelegar dari keempat manusia jahanam itu. Ingin rasanya ia membanting Donghyuck saat itu juga dan membuat ketiga pemuda lainnya tidak bisa tertawa lagi.

"Yaampun, lihat betapa lucunya Leader kita ini. Uuhh, liat pipinya sampai merah begini." ledek Jeno. Ia mengelus-elus pipi Mark sebelum menariknya hingga membuat Mark berteriak kesakitan.

"Dasar adik-adik tidak tau aturan, seenak dengkul menjahati kakak tertuanya. Kupastikan kalian akan membalasnya!"

Ancaman Mark tadi nampaknya tidak memberikan pengaruh apa-apa. Malah Donghyuck dan Jaemin sekarang sudah kembali meledekinya serta Jeno dan Renjun yang malah asik menggosipinya dengan Lucas padahal dirinya berada tepat didepan mereka.

MARK LEE [LuMark]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang