[one shot]
"Bye Del!" Aku melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah sambil menenteng tas sekolahku yang rasanya sangat berat.
"Jessie gimana tadi makanan buatan mama enak kan?" Mama datang menghampiriku.
"Masakan mama tuh selalu enak menurut Jessie" Aku menyaut sambil berjalan ke tangga lalu masuk ke kamar.Aku melepas sepatu dan langsung merebahkan tubuhku di kasur.
"Huh aku kangen sama Robert. Dia apa kabar ya di Chicago?" Aku berbicara sendiri memikirkan keberadaan pacarku yang jauh disana. Bahkan kami belum pernah bertemu sebelumnya. Aku memang sangat ingin bertemu dengannya,tetapi aku belum punya uang yang cukup untuk kesana. Aku berharap dia datang ke Indonesia menemuiku disini sekarang.'Drrtt drrtt'
Robert❤: Aku sedang dipesawat
menuju Indonesia
Robert❤: Tolong jemput aku di
bandara jam 2 siang
Robert❤: See u dear💕Aku tidak bisa menggambarkan kesenanganku ketika melihat pesan itu dari Robert. Aku melompat lompat seperti anak kecil di kasur sambil berteriak bahagia.
"Jessie! Kamu ini sudah besar masih melompat lompat di atas kasur?" Itu Leo kakakku yang baru pulang sekolah dan tidak sengaja melihatku melompat lompat.
"Bukan urusanmu bodoh" Aku menutup pintu rapat rapat lalu duduk di tepi kasur.Aku mengambil handphone ku dan menelpon Adel sahabatku untuk memberitahu ini semua.
"Halo adel"
"Kamu tau? Robert sedang dipesawat menuju indonesia"
"Temani aku ya besok ke bandara"
"Oke thanks adel"
•
•
19.00
Aku berada di meja makan bersama keluargaku.
"Sebenarnya apa yg terjadi denganmu? Dari tadi ayah melihatmu tersenyum" Ayah menatapku dengan tatapan ingin tau segalanya.
"Besok. Pacarku Robert ingin menemuiku disini. Boleh kan jika aku membawanya kesini?" Aku bertanya kepada orang tuaku yang terlihat senang juga.
"Tentu. Aku sangat penasaran dengan pacarmu itu" Mama menyaut semangat.Setelah mendapat persetujuan dari orang tua aku kembali ke kamar sambil membayangkan bagaimana jika aku bertemu dengannya besok.
"Yatuhan aku benar benar tidak bisa tidur karena memikirkan ini"Waktu terus berjalan hingga sekarang jam ditanganku menunjukan pukul 11.00
Aku dan Adel sudah diperjalanan menuju bandara.
"Kamu tau,aku sangat grogi del" Jujur sekarang jantungku berdetak tidak karuan.
"Jessie Jessie.. Kau ini. Santai saja kamu ini ingin bertemu pacarmu bukan pembunuh bayaran" Ucap Adel sambil fokus mengemudi disampingku.Pukul 13.00 aku dan Adel sampai di bandara dan langsung menunggu panggilan pesawat datang dari Chicago,Amerika.
Aku menunggu sambil duduk di bangku yang tersedia dan memainkan ponsel ku sedangkan Adel sedang mempersiapkan kamera untuk merekamku nanti bersama Robert.13.50
Aku melirik jam ditanganku lalu mengalihkan pandangan ke orang orang yg melintas dihadapanku.'Drrtt.. Drrtt'
Robert❤: Kamu dimana? Aku baru
saja turun dari pesawat
Me: Di dekat tempat parkiran taxi.
Terlalu banyak orang,aku tidak
bisa lewat
Robert❤: Tetap disitu. Aku
melihatmuAku langsung melihat ke kerumunan orang yang padat dan mengalihkan pandangan ke seseorang yang melambaikan tangannya padaku dan meneriaki namaku.
"Jessie!"
ITU ROBERT!
Aku langsung lari dan memeluknya sangat erat seakan aku sangat tidak ingin kehilangannya.
"Akhirnya kita bertemu" Ucapku sambil melepaskan pelukannya dan menatap wajahnya.Robert menggenggam tanganku dan berkata
"Will you be my first kiss"
"Sure" Dan sedetik kemudian dia mencium bibirku dengan lembut.
"Aw kalian sangat lucu" Itu suara Adel yang sangat merusak suasana.
"Jes,aku berhasil merekamnya" Ucap Adel sambil mematikan kamera milikku."Ayo kita ke rumahku" Aku menggandeng tangan Robert menuju mobilku terparkir tadi.
Adel tetap mengemudi sedangkan aku dan Robert duduk di kursi belakang.
Selama perjalanan aku terus mengobrol bersama Robert dan Adel hingga aku tertidur disamping Robert.
~
"Jessie.. Bangun Jess, please" Itu suara mama yang berusaha membangunkan ku.
Aku membuka mataku perlahan dan mendapati mama dan Adel berdiri di samping kasur milikku."Robert dimana?" Ucapku dengan suara serak khas suara orang bangun tidur.
"Kamu tidak apa apa Jes?" Adel bertanya kepadaku.
"Apa maksudmu? Dimana Robert?" Aku terus bertanya karena aku tidak melihat Robert disini.
Aku melihat ke sekeliling kamar dan mengingat kembali apa yang sebenarnya terjadi padaku."Yatuhan sudah berapa lama aku tertidur?" Aku bertanya kepada Mama yg masih terlihat khawatir.
"Hampir 3 hari"Jadi,yg terjadi kepadaku hanya sebatas mimpi dan imajinasiku saja?
"Jessie! Maaf aku telat datang"
Itu Robert yang tiba tiba datang dengan napas yg memburu.
Kuharap kedatangan Robert kali ini bukan imajinasiku (lagi)
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination [one shot]
Fanfic"Jadi ini hanya sebatas mimpi dan imajinasiku saja?"