2

808 72 3
                                    

Hari sudah mulai gelap dan itu membuatnya gelisah

" sasori-kun." teriak wanita itu memanggil nama putranya di taman

" kaa-san." suara putranya membuat wanita itu berbalik dan terbelak melihat putranya

Grep
Sasori terbelak ketika dirinya di peluk oleh kaa-sannya. Tangan kecilnya membalas pelukan kaa-sannya.

" hiks .., kau darimana saja ? Hiks .., kaa-san mengkhawatirkanmu." ujar wanita itu menangis setelah melepas pelukannya

" gomenne kaa-san. Aku hanya ingin menolong anak anjing ini di sungai." ucapan sasori membuat wanita itu menatap ke arah anak anjing di peluk putranya

" apa dia terluka ?" tanyanya mengusap anak anjing

" dia tidak terluka tapi nii-san ini terluka." jawaban sasori membuat wanita itu menoleh ke samping putranya disana ada remaja laki - laki

" ha-hai hinata-sensei." sapa naruto gugup saat mengetahui kaa-san anak kecil yang di tolongnya adalah hyuuga hinata guru konselingnya

" uzumaki-san." pekik hinata terbelak kaget melihat orang yang menolong putranya dia adalah uzumakin naruto.

###
Di sebuah apertemen seorang wanita sedang mengobati luka di kaki naruto. Dia adalah hyuuga hinata

" itaii ..., pelan - pelan sensei." rintih naruto tapi diam - diam naruto memandangi wajah cantik hinata yang sedang mengobati luka di lengan kanannya

" ini sudah pelan." ujar hinata kesal setelah selesai mengobati luka naruto

" kaa-san ini buburnya." sasori datang sambil membawa semangkuk bubur dan meletakkannya di meja

" arigato." ujar hinata tersenyum kepada putranya membuat naruto terpana melihat senyuman hinata

" nii-san apa kau baik - baik saja ?" pertanyaan sasori membuat naruto tersadar

" ah ha-ha'i." jawab naruto setelah tersadar dari lamunannya

" makanlah buburnya dan menginaplah disini." ujar hinata menyodorkan semangkuk bubur pada naruto

Naruto menerimanya " tidak usah sensei aku akan pulang."

" hari sudah larut uzumaki-san. Lebih baik kau menginap disini dan beristirahatlah. Lukamu juga masih basah." 

" ha'i." naruto hanya membalas singkat

" sebaiknya kau tidur juga." ujar hinata kepada sasori

Sasori mengangguk patuh

" oyasumi." ujar hinata sebelum beranjak meninggalkan kamar tersebut

" a-ano sensei bisakah jangan memanggil nama margaku ..., aku merasa tidak enak mendengarnya." ujar naruto sebelum hinata menutup pintunya

" baiklah .., naruto-kun." ucap hinata sambil menutup pintu kamar tersebut

Naruto masih terbelak mendengar hinata memanggil nama kecilnya di tambah memakai suffix -kun. Entah kenapa hatinya senang sekali.

###
Ke esokkan harinya

Di ruang makan sudah tersedia makanan untuk sarapan hari ini. Sasori ikut membantu menyiapkannya. Naruto terdiam melihat pemandangan antara seorang ibu dengan anaknya. Mereka sangat bahagia sesekali terdengar canda tawa mereka dan naruto baru saja melihat pemandangan langka ekspresi hinata tersenyum lembut sesekali tertawa bersama putranya karena selama ini hinata terkenal selalu memasang wajah dingin.

" naruto-nii." panggilan sasori tersadar keberadaan naruto membuat naruto tersenyum dan hinata menoleh ke arahnya

" ohayou hinata-sensei / sasori-kun." sapa naruto

" ohayou." balas mereka berdua

" naruto-nii makanlah ini semua masakan kaa-san."

Naruto pun ikut memakan sarapan bersama hinata dan sasori. Mereka berdua menunggu respon naruto terhadap masakan yang di buat hinata.

" enak." ujar naruto dengan wajah berbinar dan mereka tersenyum mendengarnya

Mereka bertiga akhirnya sarapan bersama sesekali bercanda di meja makan

####
" apa kau tidak mau berangkat bersamaku naruto-kun ?" tanya hinata ketika memberhentikan mobilnya di pinggir halte bus

" tidak sensei. Aku tidak mau sensei jadi bahan pembicaraan." jawab naruto tersenyum sebelum beranjak keluar dari mobil hinata

" baiklah .., sensei duluan dan jangan sampai telat." ujar hinata 

Naruto mengacungkan jempolnya sambil tersenyum. Hinata menangcapkan gasnya meninggalkan naruto di halte bus.

Naruto sudah berada di halte bus menunggu bus menuju sekolahnya.

Bus telah datang dan naruto segera masuk ke bus tersebut.

Tring
Dering telpon membuat naruto mengambil ponselnya dan menghela nafas saat melihat layar nama di ponselnya

" moshi - moshi."

" tuan muda anda semalam anda darimana ?"

" aku menginap di rumah teman dan terluka. Aku sudah mengabarimu bukan ?"

" ha'i tapi kami tetap khawatir tuan muda."

" kalian tidak perlu takut karena mereka. Mereka tidak akan peduli. Jaa." ujar naruto segera menutup panggilan tersebut

"pagi - pagi sudah membuat moodku jelek." dengus naruto kesal

###
Di kelas terlihat naruto sangat risih dengan tatapan kedua sahabatnya

" berhenti menatapku dengan tatapan seperti itu." bentak naruto

" emang kami menatapmu seperti apa ?" tanya shikamaru

" kalian menatapku seperti aku sedang kerasupan setan."

" kau memang kerasupan dobe buktinya kau tidak terlambat." timpal sasuke

" aku tidak kesarupan teme."

" jadi apa yang membuatmu tidak terlambat ?" tanya shikamaru

" ini karena alarm jamku berfungsi." jawab naruto

Sasuke dan shikamaru saling menatap satu sama lain dan beralih kembali menatap naruto

" omong kosong." ujar mereka berdua serempak

" oi ..., oi aku mengatakan sebenarnya." naruto sudah mulai kesal dengan kedua sahabatnya

" kami tau tidurmu dobe. Kau tidur seperti kerbau bahkan suara alarm begitu keras pun  tidak mampu membangunkanmu." sindir sasuke

" kau benar sasuke. Itu mustahil jika naruto mendengarnya. Jadi katakan yang sejujurnya." ujar shikamaru

Naruto menghela nafas lalu menatap kedua sahabatnya " baiklah. Aku akan menceritakannya." naruto mulai menceritakan kejadian sebenarnya

" nani ?" pekik sasuke dan shikamaru tidak percaya apa yang baru saja di ceritakan oleh sahabatnya

" pelankan suara kalian." ujar naruto memelankan suaranya membuat sasuke dan shikamaru sadar bahwa mereka berada di kelas dan semua murid menatap mereka

" kau tidak bercanda ?" tanya shikamaru

" kau kira aku mengatakan omong kosong." dengus naruto kesal

Sedangkan sasuke hanya diam saja tidak peduli keributan antara naruto dengan shikamaru

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang