6

798 57 1
                                    

Hari sudah mulai cerah dan waktunya naruto berangkat ke bandara tetapi setelah kejadian tadi malam naruto menjadi pendiam.

" barang - barangmu sudah kami siapkan." ujar kushina melihat putranya hanya duduk di kasur sambil memainkan ponselnya

" kaa-san rasanya sakit di tolak." gumam naruto mencengkram hatinya

Kushina melangkah mendekati putranya lalu memeluknya hanya itu yang bisa dia lakukan dan naruto menangis di pelukan kushina

" naruto ayo berangkat ..., kau tidak mau ketinggalan pesawatmukan." ujar minato baru datang ke kamar naruto tapi sudah di hadiahi tatapan tajam dari kushina

Minato baru sadar putranya menangis di pelukan istrinya membuat dirinya melangkah mendekati putranya

" hai jangan nangis .., memang sakit di tolak tapi lebih sakit jika kau memendamnya sendirian." ujar minato menepuk rambut naruto

" touchan benar." naruto melepas pelukan kushina dan mengusap air matanya

##
Di rumah hinata

Sasori menatap heran ke arah kaa-sannya yang hanya memandang langit di jendela kamarnya.

" kaa-san kau tidak apa - apa ?" tanya sasori mendekati hinata

Hinata menoleh ke arah putranya lalu tersenyum " tidak apa - apa sayang."

" kaa-san berbohong ..., setelah kejadian kemarin malam kaa-san hanya melamun ..., ceritakanlah apa yang terjadi."

Hinata terdiam menatap ragu ke arah sasori

" kaa-san aku anakmu ..., kaa-san harus bercerita padaku."

Hinata menghela nafas " naruto-kun menembak kaa-san kemarin malam."

" sudah ku duga."

" eh ?!" pekik hinata kaget putranya sudah tau

" aku tidak menguping pembicaraan kalian tapi ..., aku sudah tau bahwa naruto-nii mencintai kaa-san hanya saja dia belum sadar ..., hingga aku menunggunya untuk sadar."

" kenapa kau tidak mengatakannya pada kaa-san ?"

" aku pikir kaa-san tau ..., lalu apa jawaban kaa-san ?"

Hinata bungkam mendapatkan pertanya sasori

" souka .., kaa-san aku tidak memaksa kau membuka hatimu ..., tapi aku hanya ingin kaa-san bahagia ..., touchan pasti tidak keberatan sama sekali dan dia pasti akan bahagia. Meskipun aku bukan anak kandungnya tapi naruto-nii memperlakukan aku seperti anak kandungnya ..., sosok touchan terganti olehnya ..., dan aku seperti melihat touchan ikut bahagia jika aku bersamanya."

" sasori-kun."

" kaa-san aku hanya mengatakan kau pantas bahagia .., bukan berarti kaa-san harus melupakan touchan ..., tapi kami hanya ingin bahagia ..,  aku senang melihat kaa-san kembali tersenyum akhir - akhir ini setelah bertemu naruto-nii ...,   dan aku selalu ingin tau siapa yang membuatmu tersenyum ..., hingga akhirnya tanpa sengaja aku bertemu dengannya ..., naruto-nii orang yang baik, dia penyanyang, dan dia juga tulus mencintai kaa-san juga aku ..., dan aku senang kalian sama - sama mencintai satu sama lain." ujar sasori

" gomen ..., kaa-san hanya takut jika kau tidak menerimanya."

" kaa-san itu bicara apa ..., hahaahhaa ..., kaa-san ..., naruto menawarkan dirinya menjadi touchan dengan tulus dan aku merasakannya ..., aku tidak keberatan menerimanya ..., yang aku ragukan hatimu kaa-san."

" apa maksudmu ?"

" kaa-san mencintainya tapi selalu menggelak ..., aku tidak mau kaa-san menyesal di akhir." jawab sasori

Because I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang