Kak Soyeon bakal di kebumikan besok,sekalian di bawa pulang.
Guanlin bilang,Kak Soyeon bakal di makamin di dekat mamanya.
Sekarang gue lagi istirahat di apartemen Guanlin,tempatnya Guanlin tinggal selama setahun ini.
Tenang,nggak cuma berdua,ada Seonho kok.
Sekarang udah tengah malem,tapi Guanlin sama Seonho nggak ada yang bisa tidur.
Mereka lagi duduk berdua cuma terdiam di sofa.
Gue mendekati mereka lalu duduk diantara mereka.
"Tidur,udah malem,Kak Soyeon pasti nggak suka ngeliat kalian begini." Ucap gue.
Seonho nggak berkata apa-apa,dia cuma menyandarkan kepalanya di pundak gue.
Gue mengusap kepalanya pelan.
Guanlin masih sabar menunggu,untung ini Seonho,mungkin kalo cowok lain Guanlin pasti udah marah.
Nggak lama Seonho tidur,mungkin dia juga udah capek nangis seharian. Gue menepuk paha Guanlin mengisyaratkan dia buat bangun.
Guanlin bangun dari sofa,gue membaringkan Seonho di sofa lalu menyelimutinya.
"Kamu tidur juga." Ucap gue ke Guanlin sambil mengusap pipinya yang memerah akibat terlalu banyak menahan emosinya yang campur aduk.
Dia kembawa gue ke kamarnya dan membawa gue tidur di sampingnya.
Dia memeluk gue erat.
Guanlin terisak lagi untuk kesekian kalinya.
"Aku nggak tau gimana jadinya kalo kamu nggak ada di sini sekarang." Ucapnya setelah isakannya mereda.
"Kalo kamu tanya apa aku kangen kamu,jawabannya sangat. Apa aku setiap hari mikirin kamu? Iya,aku bahkan pernah mau nekat pulang dan samperin kamu saat itu juga. Tapi aku nggak bisa dan itu bikin aku semakin gila." Lanjutnya.
"Aku seneng banget waktu liat kamu,sampe aku pikir aku cuma mimpi. Semua hal terjadi sangat cepat sampe aku kira semuanya nggak nyata,setelah aku terbangun aku pikir kamu mungkin nggak ada di sini,dan Kak Soyeon masih ada." Ucapnya.
"Aku sedih,sangat. Sampe rasanya aku juga mau nyusul Kak Soyeon sama Mama aja." Lanjut Guanlin.
Gue langsung menepuk lengannya,"Jangan ngomong sembarangan! Kamu mau ninggalin aku? Aku udah jauh-jauh ke sini. Awas aja kalo kamu berpikir gitu,aku bakal nyusul kamu kemanapun." Balas gue.
"Iya-iya,enggak. Kan aku belom selesai ngomong. Itu semua mungkin bakal terjadi kalo kamu nggak ada. Tapi nyatanya sekarang ada kamu." Balas Guanlin sambil memeluk gue lebih erat.
"Please jangan tinggalin aku. Kamu tinggal satu-satunya perempuan yang aku punya di hidup aku." Guanlin mengusap pipi gue.
"Nanti kalo kita pulang,aku ajak kamu ketemu mama." Kata Guanlin.
Gue mengangguk pelan.
Guanlin bangun dari tidurnya lalu mengambil sesuatu dari meja di samping tempat tidur.
Sebuah kotak perhiasan.
"Ini,aku beli buat kamu,mau aku kasih kalo kita ketemu lagi. Ternyata kita emang di takdirin ketemu lagi." Dia membuka kotaknya. Ada sebuah cincin di sana.
"Tapi aku nggak pakein sekarang. Nanti kalo udah ketemu orangtua kamu,ketemu Jaemin juga." Katanya lalu menutup lagi kotaknya.
Dia mengembalikan kotaknya ke meja,"Aku simpen dulu ya." Katanya lalu berbaring lagi memeluk gue.
Wajah gue memerah seketika tapi gue menutupinya.
"Udah ah tidur,kamu capek. Mata kamu bengkak itu." Ucap gue sambil mengusap kedua mata Guanlin.
Guanlin otomatis menutup matanya,nggak lama dia juga tertidur. Gue mengecup keningnya pelan lalu ikut tertidur.
"I love you,Guanlin."
"Kak,sini Seonho bawain kopernya." Seonho membantu gue membawa koper. Kita mau pulang hari ini,mau memakamkan Kak Soyeon.
"Makasih Seonho." ucap gue.
Guanlin sedari tadi nggak mau ngelepas tangan gue.
"Guanlin aku nggak kemana-mana,nggak perlu dipegangin terus." ucap gue ke Guanlin.
Guanlin menarik gue ke pelukannya,"Kamu harus inget,aku sayang banget sama kamu,ah enggak,aku cinta kamu,Na Jaehee. Terus di sisi aku,ya?"
Gue mengangguk.
"Jaemin!!" Gue langsung berlari ke arah Jaemin waktu liat dia udah nunggu gue di bandara.
Jaemin langsung merentangkan tangannya memeluk gue.
"Tau nggak sih perasaan gue nggak enak banget selama lo di sana. Gue berdoa tiap detik supaya kekhawatiran gue bukan apa-apa." Katanya.
"Yang penting sekarang udah pulang kan dengan selamat." Ucap gue.
Jaemin memerhatikan belakang gue. Guanlin berdiri di sana.
Dia berjalan ke arah Guanlin lalu menendang tulang keringnya.
"Aduhh." Guanlin memegang tulang keringnya.
"Lo kemana aja hah?! Udah bagus adek gua mau nyamperin lo ke sana. Awas sampe lo ngilang lagi. Gak usah balik sekalian." Ucap Jaemin. Guanlin masih mengusap kakinya.
"Jaemin ih udah-udah,nanti gue ceritain di rumah." Gue menarik Jaemin menjauh sebelum balik lagi ke Guanlin.
"Aku pulang dulu ya sebentar,bersih-bersih,ganti baju." ucap gue ke Guanlin.
Guanlin mengangguk sambil tersenyum.
Gue mengusap pipinya pelan,"Jangan sedih lagi."
Kali ini gue memeluk Guanlin erat.
Dia membalas pelukan gue,"Jangan pergi lagi." Lanjut gue.
"I won't" balas Guanlin.
Tau gak sih ini endingnya aku rombak banget karena banyak yang minta happy wkwkwk:( harusnya udah selesai di part ini tapi karena pada mau happy jadi mungkin beberapa part lagi
Dan maap lagi aku lama apdetnya:(
KAMU SEDANG MEMBACA
Explore • Guanlin
Fanfiction[Completed] Ketika lo nemu foto cowok ganteng di explore instagram,apa yang bakal lo lakuin? a. follow b. report as too handsome c. sumpahin biar jadi jodoh lo d. screenshot bawa ke dukun buat di pelet ⚠ bahasa tidak baku ⚠ harsh words Started : 3/6...