Explore;25

5.5K 918 130
                                    

Bacanya pelan-pelan aja,disarankan sambil disetel itu yang diatas,kalo bisa resapi dulu artinya hehe. Selamat membaca!





Gue mendengar bel pulang samar-samar,lalu membuka mata gue pelan.

Gue menengok ke ranjang samping gue,ada orang di sana,lagi tidur membelakangi gue. Padahal sebelum gue tidur nggak ada siapa-siapa di UKS.

Gue mendudukkan diri lalu memegang kepala gue. Masih agak pusing.

Selang beberapa menit,orang disamping gue bangun.

Oh damn.

Itu Guanlin.

Dia bangun lalu mata kita nggak sengaja bertemu.

Dia tersenyum lembut ke gue.

"Ah.. Hai,Lin?" Sapa gue.

Dia tetep senyum nggak ngomong apa-apa.

"Itu.." Gue menunjuk wajah Guanlin yang babak belur.

"Sakit ya?"

Yaiyalah sakit Jaehee bego banget sih lo pake nanya.

"Nggak kok." Jawabnya.

Alah paling boong.

"Maaf ya,aku... Nggak bermaksud ngebentak kamu tadi." Lanjutnya.

Masih aku-kamu ya,Lin?

Gue tersenyum, "Ah,gapapa,gue tau kok tadi lo cuma mau ngelindungin Kak Soyeon,kan?"

Guanlin menarik nafas pelan lalu menunduk,"Jaehee.."

"Iyaa?"

"Janji,jangan sakit,ya?" Guanlin masih menunduk.

"Hm? Gue nggak sakit kok,asal nggak telat makan aja." Balas gue.

"Iya,pokoknya jangan." Kata Guanlin.

"Guanlin sini deh." Gue mengisyaratkan Guanlin agar duduk di samping gue.

Dia keliatan bingung tapi dia tetep ngikutin perintah gue.

"Kalo lo nggak mau gue sakit,lo juga nggak boleh sakit. Ini lukanya diobatin dulu,ya?" Tawar gue.

Dia tersenyum lembut lagi,lalu mengangguk.

"Jaemin,ya? Atau... Jinyoung?" Tanya gue sambil mengusap bagian pipinya yang lebam. Guanlin meringis.

"Jaemin yang kanan,Jinyoung yang kiri." Katanya sambil menunjukan kedua pipinya bergantian.

Gue meringis melihatnya.

"Maaf ya,gara-gara gue..."

"Nggak,ini emang salah aku,mana ada orang setega itu nyakitin perempuan sebaik Na Jaehee? Kalo pun ada yang berani,ya pasti berakhir kayak gini." Kata Guanlin memotong ucapan gue.

"Saking baiknya,Na Jaehee bahkan masih mau ngobatin orang yang udah nyakitin dia,berkali-kali,padahal seharusnya dia berhak nampar orang ini." Lanjutnya lalu memegang tangan gue yang sedang mengusap pipinya.

Explore • GuanlinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang