Seperti biasa jam 05.45 Adrina sudah berada didalam sekolah nya, berjalan memasuki kelas dan Danendra yang baru saja datang dari arah kantin, terlihat dari makanan yang ada ditangannya.
Hari ini tidak ada tatapan sinis lagi antara Danendra maupun Adrina. Mencoba menjadi lebih baik tidak ada salahnya kan?
Danendra duduk di belakang meja adrina, memperhatikan nya dari belakang. Rambut panjang sedikit bergelombang dibawah nya.
Membiarkan makanannya di meja sedangkan ia sibuk memperhatikan adrina, ada yang berubah.
Ada perasaan mengganjal pada malam itu, pelukan yang terasa hangat bagai dinginnya malam diikuti banyak kunang kunang.
14.30
Setelah pelajaran pak Juan yang melelahkan dengan padatnya materi ips yang diajarkan akhirnya bel pulang berbunyi.Adrina dan shella yang sedang menunggu jemputan diikuti dengan murid murid lain yang berjalan ke arah nya untuk mengambil motor yang ter parkir diantaranya juga ada danen dan cavin.
Sekolah dengan nama Highfield School memang memperbolehkan siswa nya membawa kendaraan, khusus untuk kelas 9.
"Kenapa belum pulang drin?" Tanya danen
"Nunggu jemputan nih lama banget"
"Mau bareng gak?"
"Tumben banget danen baik sama gue"ucap adrina dalam hati
"Enggak usah, ngerepotin" jawab adrina
"Enggak ngerepotin elah, lagi pula searah juga kan"
Adrina melihat jam nya sudah jam tiga lebih pak mail belum juga menjemput nya, langit juga sudah terlihat gelap.
"Hmm iya boleh deh, udah gelap juga""Pulang sama siapa lo?" Tanya cavin
"Kepo lo" jawab shella ketus
Mendapat jawaban seperti itu cavin hanya diam sambil tersenyum dalam hati "lucu juga"."Shel lo pulang sama siapa?"
"Gak tau nih drin" jawab shella cemas
"Gue pulang sama danen, lo pulang sama cavin aja shel udah mendung soalnya"Shella melirik cavin dalam sekejap lalu mengalihkan pandangan nya lagi ke arah adrina.
"Ayok gue anter in sampe depan rumah lu, sampe dalem juga boleh terus minta restu orang tua lu deh" ucap cavin sambil tertawaMendengar ucapan cavin, danen segera memukul kepala cavin dengan tas nya. Seenak nya saja ngomong tanpa pertimbangan.
"Idih mending gue gak pulang sampe taun depan dari pada pulang sama manusia nyebelin kayak lo" kesal shella
"Yakin nih? Udah mau hujan loh"
"Iya shel pulang sama cavin aja gak ada salah nya, gue buru buru nih takut kehujanan an"Shella berpikir, menyebalkan sekali pulang dengan manusia se aneh cavin, tapi langit sudah mulai gelap. Apa gue harus pulang sama dia? Shella bertanya dalam hati.
"Jawab atau gue tinggal"
"Eh iya iya""Iya apa nih?" Tanya cavin
"Iya gue ikut"Mereka ber empat jalan ke dalam parkiran motor
"Pake helm nya" danen memakaikan helm ke kepala adrina, adrina yang mendapat perlakuan seperti itu sontak kaget. Ada yang salah dengan danen.Sampai sudah didepan rumah adrina
"Makasih ya"
"Iya sama sama, istirahat ya" ucap danen sambil melepas helm dari kepala adrina
"Eh iya" dikejutkan kedua kalinya dengan perlakuan danen hari ini
"Udah sana masuk" ucap danen
"Iya, sekali lagi makasih ya" ucap adrina sambil tersenyumAdrina masuk ke dalam rumah nya, menutup pintu dan bersandar disana. Dadanya berdegup kencang
"Ini kenapa? apa gue..."•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENJALANKAN❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Adrina&Danendra{HIATUS}
JugendliteraturJika caramu mencintainya penuh drama Biarkanlah, Setiap orang punya cara mencintai pangerannya sendiri bukan?❤️ jangan lupa dibaca dan vote yess😉❣️