Danendra

89 11 0
                                    

Karena kamu memang harus mengikhlas kan bukan karena tak sayang
Tapi ada sesuatu yang tidak bisa dipaksakan
•••••••••••••••••••••••••••••

Pemuda tinggi putih dengan kaos putih dengan jaket denim serta jeans dan sepatu Adidas kesukaannya itu berjalan dengan mamah nya mengarahkan titik fokus ke arah orang orang yang berjalan di depan matanya, seraya mengusap tengkuk nya gusar

Menurutnya lebih baik berada dalam kamar disertai tumpukan buku buku fisika daripada berpergian ke pusat pembelanjaan dengan banyak orang ber lalu lalang di depannya

Itu dia, Danendra arsenio cowok dingin tidak suka keramaian dan suka kesunyian dalam keseriusan

Danendra bukan cowok didalam novel, bukan ketua basket, bukan ketua futsal dan menurutnya dia juga bukan most wanted.

Dia lebih suka berada didalam perpustakaan dengan buku buku dan berkutat dengannya, dia juga punya alasan mengapa dia lebih suka sunyi

Menurutnya, semua yang dia lakukan punya alasannya. Sakit dimasa lalu yang membuat dia seperti sekarang.

***
"Aduh.." tiba tiba ada suara cewek yang menabrak danen

"Kalo jalan liat liat dong" protes dengan muka kesal, bagaimana tidak, jika di ajak jalan ke luar rumah saja sudah membuat dia kesal bagaimana jika diluar rumah ada yang mengganggu sisa sisa kedamaian danen

"Eh iya sorry..." sambil mengambil buku nya yang jatuh, selanjut nya mengadah ke atas...

"Elo!" protes adrina dan danen berbarengan

"Kenapa sih setiap hidup gue selalu ada lo?"

"Lu kali nge fans sama gw makanya lo ngikutin gw"

"Ogah banget ngikutin cewek stres kyk lo" jawab danen asal asal an

"Eh ini kenapa ya? Danen kenapa?"

"Engga kenapa-kenapa kok mah, pergi aja yuk mah" jawab danen sangat lembut

"Maaf ya nak" ucap mamah danen kepada adrina.

Danen hanya menatap adrina sinis

Meskipun danen sedang kesal, ia tidak pernah melampiaskan kepada orang lain, danen sadar bahwa itu akan memperburuk keadaan

Setelah nya adrina pulang ke rumah dengan perasaan kesal, harapan mengerjakan tugas  dengan suasana nyaman lenyap sudah.

"Cowok itu lagi cowok itu lagi, kenapa dia lagi" omel adrina setelah turun dari mobil jemputannya

Adrina masuk ke dalam rumah
"Assalamualaikum" menunggu beberapa saat, percuma.
tidak ada yang membalas salamnya, menyeluruh kan pandangannya ke rumah besar itu "buat apa punya rumah besar gak ada orang nya"

Rumah besar dengan halaman luas dan bertingkat dua milik kedua orang tua adrina, papah adrina pergi ke luar negri dengan tugas tugas nya yang padat sekaligus rumit dan mamah nya yang hanya pulang beberapa hari sekali untuk mengecek adrina dan mengurus pekerjaan nya lagi.

"Mah, pah, adrina kangen..."
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
SEMOGA SUKA❣️

Adrina&Danendra{HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang