Tap
Seorang pemuda berparas tampan menaikkan sebelah alis tebalnya, ia merasa heran ketika langkahnya dihadang oleh seseorang.
Tanpa sadar sang pemuda meneguk ludahnya dengan susah payah tatkala dirinya disuguhi pemandangan indah sebuah paha putih jenjang nan mulus milik seseorang yang tengah menghadangnya yang begitu dekat dan terpampang jelas di hadapannya.
Kedua mata beriris smoked topaz-nya melanglang menyusuri setiap inci pahatan indah tak bercela ciptaan Tuhan yang tersuguh menggiurkan di depannya itu.
Gadis bersurai kecoklatan itu mengangkat sebelah kakinya pada tembok untuk menghalangi langkah sang pemuda. Otomatis membuat rok pendek yang dipakai sang gadis sedikit tersingkap memperlihatkan pahanya yang bersih tak bercela.
Sang pemuda mengalihkan pandangannya dari paha indah nan menggoda sang gadis asing untuk beralih menatap wajah si empunya.
Cantik.
Adalah satu kata yang keuar dari pikiran si pemuda seteah kedua mata berbeda warna itu besibobrok. Mata obsidian sang gadis menatap tajam mata smoked-topaz sang pemuda. Pandangan sang gadis begitu sengit, mengintimidasi. Mungkin jika itu siswa lain mereka akan merasa takut jika ditatap sedemikian rupa oleh sang gadis, tetapi hal itu nampak tak berpengaruh bagi sang pemuda berparas tampan tersebut. Dengan santai, tangan seputih susu milik sang pemuda terulur, meraih beberapa helai surai kecoklatan sang gadis yang terurai indah. Tangan besar berurat itu memainkan helai-helai rambut halus sang gadis dengan jemari panjang milik si pemuda.
"Ada perlu apa denganku, Jennie Kim?"
Gadis cantik itu bernama Jennie Kim. Sang primadona di SMA Chungdam. Jennie sangat populer di sekolah ini karena auranya yang karismatik dan parasnya yang cantik, juga jangan lupakan mata kucingnya yang mempesona semakin menambah kesan seksi dan hot pada dirinya. Kepintarannya juga tidak bisa di anggap remeh. Ia selalu masuk peringkat 5 besar di kelasnya.
Para siswa di sekolah ini banyak mengincarnya untuk di jadikan kekasih. Tetapi sayang sekali nasip mereka, karena Jennie selalu menganggap mereka hanya sebagai angin lalu.
"Apa kau yang melakukannya, Noa-ssi?" Ujar Jennie pada si pemuda tampan yang ternyata bernama Noa itu.
Jennie menepis tangan Noa dengan kasar dari rambutnya. Noa sendiri tidak merasa tersinggung, ia justru menampilkan seringai- yang sialnya sangat tampan itu kepada Jennie.
"Hmm.. apa itu begitu jelas?"
Jennie memutar kedua mata kucingnya. Ia mendesis kesal pada Noa karena telah membuat pemuda incarannya menjauhinya. Entah apa yang dilakukan Noa sehingga dapat membuat Jung Jaewon menyerah untuk mendekati dirinya. Ia bahkan belum sampai membuat Jung Jaewon untuk mencampakkan kekasihnya yang suka bergosip buruk terhadap dirinya.
Ya, memang sudah menjadi kebiasaan bagi Jennie. Ia suka mempermainkan perasaan pemuda yang menyukainya, bahkan Jennie tak segan untuk memanfaatkan perasaan suka si pemuda untuk balas dendam kepada gadis-gadis di sekolah yang mengganggunya. Jennie hanya tinggal mendekati pemuda yang menjadi kekasih atau pemuda yang di sukai para gadis yang mengganggunya. Dan bingo! Para gadis itu akan berakhir menangis patah hati karena dicampakkan, dan.. oh! tentu saja mengakibatkan para gadis itu semakin membencinya. Tetapi Jennie justru merasa senang. Gadis-gadis sialan itu memang sekali-kali harus di beri pelajaran yang setimpal. Jennie akan tertawa puas akan hal itu.
Salahmu sendiri, makanya jangan sekali-sekali kau mengusik kehidupan seorang Jennie Kim!
Dan untuk para pemuda yang pernah Jennie permainkan perasaannya, mereka sama sekali tidak marah ataupun kecewa kepada Jennie. Mereka justru bersyukur karena dapat lebih dekat dengan Jennie meskipun mereka tau bahwa Jennie hanya memanfaatkan kelemahan mereka saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENNOA [Jennie Kim X Noa Kazama]
FanfictionKumpulan oneshot Noa Kazama X Jennie Kim Private acak Noa Kazama ➡️ 13 Maret 2000 Jennie Kim ➡️ 16 Januari 1996