Vino gak menghiraukan perkataan Cia sama sekali, Ia hanya berhenti di suatu tempat, dan langsung menggendong Cia ke dalam...
"LO MAU BAWA GUE KEMANA JIR?" Tanya Cia sambil mencoba melepas diri dari Vino
Vino tetap gak menghiraukan perkataan Cia, dia hanya tetap berjalan ke arah kamar mandi
"WAH SIALAN LO, MAU NGAPAIN LO? JANGAN KURANG AJAR VINOO!!" Bentak Cia masih tetap memberontak
Vino melepaskan sepatu Cia yang masih berada di gendongannya dan melemparnya secara bebas, lalu Vino membawa Cia ke dalam kamar mandi dan menurunkan Cia
"LO GILA YA VIN? MINGGIR, GUE MAU PULANG!" Berontak Cia
"Ssttt udah diem Ciaaaa" perintah Vino
Cia memikirkan cara untuk melarikan diri dari kondisi ini sekarang, entah bagaimana caranya, namun yang pasti seorang Cia gak mungkin kehabisan cara licik di otaknya. Tiba-tiba Cia teriak "VINOOOOOOO" Teriakan Cia membuat Vino terkejut "Kenapa Cia? Cia oyy kenapa?" Vino berusaha menanyakan sebab mengapa Cia berteriak. Cia hanya diam mematung dengan tatapan kosong ke arah keluar kamar mandi, dan membuat Vino ikut menatap ke arah luar kamar mandi tersebut
GUBRAKKK
Cia mendorong Vino sampai terjatuh ke dalam bathtub. Niat Cia mau ngibulin Vino supaya Cia bisa kabur..ternyata malah membawa keadaan semakin buruk. Cia ikut terjatuh ke dalam bathtub karna gak sengaja Vino refleks menarik tangan Cia dan mereka terjatuh bersama, posisinya sekarang Cia berada diatas Vino. Mereka bertatapan cukup lama sampai pada akhirnya Cia membrontak dan keluar dari bathtub tersebut "WAH PARAH LO VIN, MALAH MAKIN JADI. MENCARI KESEMPATAN DALAM KESEMPITAN" Vino gak ngerti apa yang Cia maksud
"Lo ngomong apa si Ci?"
"GAK USAH PURA-PURA POLOS LO, BRENGSEK"
Vino hanya terdiam dan mencoba untuk mengerti apa yang dimaksud oleh Cia yang dari tadi ngomongnya ngawur kemana-mana. Gak lama, Vino mulai mengerti apa maksud Cia dan timbul lah ide licik dari otak Vino. Vino mulai berjalan pelan ke arah Cia dengan tatapannya yang gak bisa dimengerti oleh Cia
"Vino, lo mau ngapain? jangan macem-macem ya lo!" Cia terus berjalan mundur untuk menjaga jarak dengan Vino. Sekarang Cia gak bisa berkutik lagi, karna dinding telah menghentikan langkahnya. Vino mulai mendekati wajah Cia yang terlihat jelas sangat ketakutan, tangan Vino mulai mencekal tangan Cia ke dinding, tanpa sadar ternyata Cia menangis karna ketakutan. Melihat itu, Vino tetap melanjutkan rencananya
"Cia, lo itu..." Vino berkata dengan senyum nakalnya
"Lo itu sinting anjir haha. Yakali gue nganu sama lo, gak mungkin lah bego haha"
"kecuali kalo lo ngizinin" lanjut Vino
"BABI LO VIN!"
"Heh ngomongnya!. Gue bawa lo kesini itu buat nyuruh lo wudhu, pea"
"Wudhu? Ngapain?" tanya Cia
"W U D H U. Budeg lo ya"
"Iya anying gue denger. Maksudnya ngapain wudhu?"
"Heh sini gue kasih tau, ilmu lo cetek bat si kek aer wc. Yang namanya wudhu itu berarti mau ngapain?"
"shalat lah"
"Nah tu tau. Ngapain nanya? Udeh gc wudhu abis itu shalat"
Cia hanya diam mematung
"WOY buset dah cakep cakep bolot. Cepet woy, mau pulang kaga? Kalo mau, shalat dulu gc Ciaa" perintah Vino

KAMU SEDANG MEMBACA
You're my desire
Ficção AdolescenteTak ada satu orang pun yang dapat memilih kepada siapa kita ingin jatuh cinta. Karna cinta adalah urusan hati, kita hanya cukup menjalani -Alicia Putri Pramana ALICIA PUTRI PRAMANA, biasa dipanggil dengan sebutan 'Cia' adalah seorang gadis yang k...