PERPISAHAN

229 14 1
                                    

BAGI PARA PEMBACA, terimakasih sudah membaca sampai disini :-D u guys are the best human being right?

maaf kalau tidak memuaskan but I'll try for the best ya;) 

jangan lupa vote+commentnya karena itu sangat berguna bagiku karena ini adalah postingan pertama aku di wattpad! :-) 

Have fun!

“Jadi apa yang ingin kau katakan Zac?”

“Aku hanya ingin berbicara padamu, aku ingin kau tahu tentang ini, tapi aku tak ingin membuatmu sedih”

“Aku berjanji tidak akan sedih, Zac”

“Jadi besok aku akan pergi”

“Ya, mau pergi kemana?”

“Ke Australia”

Have fun, Zac”

“Ya tapi..”

“Tapi apa?”

“Aku akan meninggalkanmu selama 1 bulan penuh, aku harus pergi ke sana karena orang tua ku ada keperluan, mereka memintaku ikut kesana karena mereka mengkhawatirkanku jika aku sendirian di London, maafkan aku-“

“Oh, aku tak apa kok, Zac. Aku bisa pergi kemana-mana sendiri, lagipula masih adakendaraan umum kan? Terimakasih sudah menjadi sahabatku yang baik yang tiap hari selalu ada untukku. Maafkan aku telah merepotkanmu juga” kataku memotong perkataannya tadi.

Sebenarnya daritadi aku hanya melamun memikirkan perkataan Zac karena ini sangat tumben dia memaksaku minta ke cafe ini padahal biasanya kita pergi ke starbuks, yah walaupun aku memesan minuman tadi sama seperti menu yang ada di starbuks.

“Aku sangat meminta maaf padamu, nona Marthylee Viollena”

“Haha tidak apa, Zac”

“Oiya, aku punya teman dari Bradford. Dia akan kesini besok untuk menjaga rumahku sekalian dia ingin liburan di London. Oh ya kau juga bisa berkenalan dengannya besok”

“Really? Kali ini aku juga bisa berteman dengannya kan ketika kau pergi besok? Haha jangan bilang dia secuek kamu waktu pertama mengenalku” candaku kepada Zac

“Tidak sepertinya haha, dia sangat baik kepadaku, dia sahabatku ketika kecil di Bradford walaupun aku disana hanya sekitar 2 tahun lamanya, pasti aku juga sangat merindukannya karena aku mengenalnya hanya pada masa TK”

“Baiklah jika dia tidak secuek kamu dulu”

At Airport

“Selamat tinggal Viollen, aku akan sangat merindukanmu”

“tumben kau merindukanku dasar si cuek”

“Haha jangan marah dong, nanti kamu gak secantik Selena Gomez loh!”

“Kamu itu ya masih bisa nggombal pada saat yang sedih gini”

“Haha kamu sedih ya? Hayo kamu kangen aku ya?” kata Zac menggoda

“Ih dasar” aku memukulnya dengan tanganku ini

“Tante berangkat dulu ya, om juga mau berangkat, jaga diri baik-baik ya Viollen, maaf tante harus membawa sahabatmu ini” kata ibu Artemis (ibunya Zac)

“Oke tante Artemis”

Tiba-tiba ada seorang lelaki yang menjambulkan rambutnya sama seperti Zac dan men-gel  rambutnya, tetapi mempunyai warna mata coklat tua datang dengan membawa kopernya ke arah Zac dengan tatapan ‘maafkan-aku-telat’ ke arah Zac.

“Maaf Zac, aku telat”

“Tidak kok lagipula kan kau juga baru sampai di Bandara ini, kau dari arah ‘kedatangan’ di sebelah utara sana dan aku disebelah selatan di arah ‘keberangkatan’ ini, jadi maklum lah”

“Maaf hehe” katanya dengan mengacak-acak rambutnya sendiri

“Viollen?” kata Zac

“Ya? Aku?” kataku dengan tatapan ‘heran-kenapa-aku-yang-dipanggil-Zac?’

“Ini temanku yang aku ceritakan kemarin, namanya Zayn Malik, kau bisa memanggilnya Zayn” kata Zac

Aku segera mengulurkan tanganku ke Zayn

“Hello Zayn, my name is Marthylee Viollena but u can call me Viollen or Lena”

“Nice to meet you, bolehkah aku memanggilmu Thylee?”

“Boleh” kataku dengan memberinya senyuman 

gimana part ini? jelek? kependekan? maaf :-D

but remember that I'll try for the best, readers.

jangan lupa vote+comment ya:-) 

RIGHT NOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang