05

118 25 2
                                    


"Lalu, kenapa kau bersedih? Jangan bilang..

"Iya. Aku masih mencintainya" ucapku berusaha setegas mungkin dan menahan agar air mataku tidak jatuh.

Tapi aku tak bisa menahannya lagi, katakan aku berlebihan karena seolah-olah aku adalah seorang gadis muda yang diduakan oleh kekasih dan sahabatnya.

Dan faktanya itulah yang aku rasakan sekarang.

Suho memarkirkan mobilnya di pinggir jalanan yang sepi dan luas.

Dia menangkup pipiku dengan kedua tangannya,

"Katakan kau bohong" ujarnya dengan nada tinggi.

Aku hanya mengangguk pelan dan menundukan kepalaku,

Ya. Selama ini Suho mengira aku telah 'move on' dari Taehyung. Dan aku pun berbohong kepadanya dengan mengatakan
"iya aku sudah melupakannya"

Tapi hal itu semata-mata hanya kulakukan untuk membuatnya merasa senang dan dihargai olehku.

"Sejak kau putus sekolah. Kau bilang kepadaku sudah melupakan Taehyung ,tapi nyatanya kau menyimpan ini semua sejak 8 tahun yang lalu"

Aku menumpahkan air mataku. Dan Suho menatapku dengan pandangan tak percaya.

Aku juga tak percaya dengan diriku sendiri.

Betapa sulitnya aku melupakan seseorang yang telah melukaiku lebih dari 8 tahun lamanya.
Dan sulitnya mencintai orang telah bersamaku lebih dari setengah umurku.

Hujan pun turun sangat deras. Aku tertidur karna lelah menangis.

Lalu, Suho membangunkanku karena sudah sampai rumahku, aku mengucapkan terima kasih kepadanya.

"Kau kemana saja sih. Aku lapar dari pagi belum makan, kalau mau pergi kenapa tidak masak makanan dulu. Apa kau sengaja ingin membuatku mati kelaparan?" Ujar Hyena seperti biasa.

"Hye, kau sudah besar. Tidak bisakah kau membeli makanan di luar atau memasak mie instan?"

"Itu mudah bukan" Jawabku yang mungkin akan membuatnya memukul ku sekarang juga.

Tapi dugaanku salah, dia justru malah naik tangga keatas.

Aku cukup terkejut karena itu. Aku berharap ia bisa berubah.

Aku tahu. Sebelum ayah Hyena menikah dengan ibuku, ia seorang yang jahat.

Aku tahu dari Teman SMP Hyena.

Ayahnya seorang pemabuk karena stress ditinggal oleh ibu Hyena. Sering membawa perempuan ke rumah.
Dan yang paling parah, memukul Hyena terus menerus.

Mungkin itu juga yang memyebabkan Hyena menjadi nakal dan egois.

Tapi untungnya semua itu berubah semenjak ia menikah dengan ibuku.

Aku naik ke atas, ke kamarku.

Aku bersyukur Hyena masih mau membagiku kamar agar aku bisa tidur.

Aku mendengar suara isak tangis di kamar Hyena. Aku terkejut.

Bahkan saat ibuku dan ayahnya Hyena meninggal, ia tak pernah menangis.

Tapi dia selalu mengurung diri di kamarnya.

Aku segera mengurungkan niatku untuk mengetuk pintu kamarnya, mungkin lebih baik meninggalkannya sendirian dulu.

Aku jadi memikirkan perasaan Suho lagi.
Ia terlihat sangat terkejut dan ketakutan saat aku bilang aku masih mencintai Taehyung.

Aku pun tertidur.

Sehun pov

Hyerin sudah pulang.

Di suatu kondisi aku merasa sangat benci denan gadis itu.

Tapi di kondisi yang lain. Aku merasa aku benar-benar mencintai dan menyayanginya.

Bahkan dia langsung pulang karena dia bilang temannya masuk rumah sakit.

Kami bahkan baru bertemu satu setengah jam.

Aku jadi lelah dengan pikiranku.

Gadis web itu, argh.

'Aku tak bisa melihat muka aslinya.
Tapi matanya sangat indah,

Aku tak masalah jika lebih tua daripada aku.
Dan yang pasti lebih dewasa daripada Hyerin.'

"Aish, apa yang aku pikirkan,aku kan hanya membuka akun itu untuk mendengarkan cerita orang lain dan mengisi waktu luang."

Tapi aku heran mengapa ia bisa langsung percaya denganku. Padahal 'notabene' ku adalah orang yang tak dikenalnya.

Wajahku juga tidak terlihat seperti orang baik.

Ah entahlah.

1 minggu kemudian

Aku ingin menghubungi gadis web itu lagi. Tapi aku tidak berani, karena kan dia yang butuh aku.

Percayalah, aku sangat tidak bisa kesepian.

Irene pov

Sudah satu minggu semenjak kejadia itu. Dan dari hari itu juga Suho belum menguhubungiku.

Dia bahkan tidak membaca pesanku. Padahal aku tau dia memainkan handphone nya.

Aku merasa bodoh.
Ah, aku lupa jika aku bisa bertemu dengan lelaki itu lagi.

Aku pun segera mengirim pesan ke lelaki itu melalui Kakao.

Bchjhn26
Hai, bisakah kita bertemu di Taman kota hari ini? Kau saja yang tentukan jam nya. Maaf ya kalau buru-buru. :)

Padahal hari ini hari minggu. Dia mungkin ingin jalan-jalan dengan teman atau keluarganya.

Ini baru jam enam pagi aku akan melanjutkan tidur ku satu jam lagi saja.

Aku terkejut, aku bangun pukul delapan, aku cepat-cepat mengecek laptop ku.

Wah dia baru balas dua menit yang lalu.

Oohexo12
Aku bisa:) Jam 10 saja ya.

Bchjhn
Jam 10? Baiklah, sampai ketemu nanti.

Aku pun segera mandi dan bersiap-siap.
'Bawa masker tidak ya?' 'bawa saja lah'

Aku berangkat menggunakan taxi karena malas naik bus.

Aku sampai jam sepuluh kurang 10 menit.

Jadi aku duduk di salah satu bangku dan membeli es krim.

Aku jadi ingat saat masih ada ayah. Kami sering makan es krim coklat setelah aku pulang dari lomba.

Saat aku melihat ke gerobak penjual es krim yang ada di belakangku, aku sontak terkejut karena ada sesosok yang wajahnya sangat aku kenal.

Seulgi

Dia datang bersama lelaki tinggi yang menggandeng tangannya. Sudah berapa tahun kami lost contact

Aku sangat ingin memeluk dan bercerita kepadanya.

Saat aku membalikan tubuhku dia dan lelaki itu sudah tidak ada.

"Maaf, apa kau tau kemana perginya perempuan dan lelaki yang tadi membeli es krim?"

"Kalau tidak salah, mereka pergi ke arah situ" ucapnya sambil menunjuk ke arah kanan, arah perosotan anak.

"Terima kasih banyak" ucapku seraya membungkuk.

Tapi saat aku ke situ, mereka tidak ada.

"Masa iya penjual es krim itu berbohong?"

TBC

Sorry lama gak apdet. Abisnya lagi UAS.

Pencet tanda bintang dan komen yang banyak ya😊

LIAR [OSH+BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang