06

100 30 1
                                    

NB: bacanya sambil dengerin lagunya y 😊😊


"Kalau tidak salah, mereka pergi ke arah situ" ucapnya sambil menunjuk ke arah kanan, arah perosotan anak.

"Terima kasih banyak" ucapku seraya membungkuk.

Tapi saat aku ke situ, mereka tidak ada.

Yang aku lihat hanyalah 2  eskrim yang sudah mencair di rumput

Ah, ternyata aku bermimpi, tapi kenapa aku benar-benar tidur di bangku dekat perosotan anak.


***

Author pov

"Aish, kemana wanita itu? Apa dia belum datang juga?" Ucap Sehun sedari berdecak pada dirinya sendiri,

Sehun mengedarkan pandangan pada sisi perosotan untun anak kecil.

Ia melihat sesosok perempuan yang berdiri membelakangi pandangannya.

"Sepertinya itu dia, lebih baik aku susul saja" ujar Sehun sambil berjalan menuju arah itu.

Tapi Sehun dan Joohyun lupa memakai masker mereka.

Sehun bersembunyi di balik pohon besar, Joohyun tiba-tiba menghadap ke arah Sehun, namun sepertinya Joohyun tidak melihat keberadaan Joohyun.

'Siapa wanita itu? Matanya indah, hidung mancungnya.' Batin Sehun dalam hatinya,

Joohyun benar-benar tidak melihat keberadaan Sehun di belakang pohon besar itu

Sehun tak menyadari bahwa perempuan yang ia lihat sedari tadi itu adalah Joohyun sampai ia kembali ke tempat 'janjian' nya dengan Joohyun.

"Aku baru menyadari posturnya dan pakainnya. Itu benar-benar perempuan itu" -Sehun.

Sehun pov

Aku segera mengenakan maskerku. Aku lihat,sepertinya perempuan itu juga sudah mengenakan maskernya.

Aku pun duduk di sebelahnya,

Dia tersenyum, terlihat dari mata indahnya.

Tanpa sadar aku juga tersenyum dan kami bertatap-tatapan lebih dari 15 detik.

"Boleh aku mulai ceritanya?" Ujarnya memecah keheningan.

Aku hanya mengangguk sebagai balasan.

Belum sempat ia biacara. Tiba-tiba ia meneteskan air mata.

Aku panik, seumur hidupku baru pernah aku menangani perempuan yang menangis tepat di depanku.

Aku terdiam sebentar membiarkan ia tenang terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian ia memulai ceritanya.

Author pov

"Kau ingatkan, aku pernah bercerita tentang teman SMP ku?" Tanya Irene

Sebenarnya Irene sangat malas menyebutkan nama Jennie, MANTAN sahabatnya itu.

Sehun mengangguk.

"Kemarin saat aku pergi ke mall bersama Suho. Aku tidak sengaja melihat Jennie bersama mantan pacarku di sebuah toko buku. Mereka terlihat sangat mesra.

Sebenarnya bukan mantan, karna kami belum putus tapi dia meninggalkanku. Taehyung namanya" ucap Irene dengan isakan tangisnya.

Dan aku masih sangat mencintainya. Selama ini aku berkata kepada Suho bahwa  aku sudah melupakan Taehyung karena aku tahu bahwa Suho mencintaiku
Dan aku ingin menghargai Suho karena selama ini dia yang menemaniku.

Aku tak tahu bagaimana caranya agar bisa melupakan Taehyung. Bahkan dulu aku pernah mengonsumsi beberapa obat terlarang agar aku bisa menghilangkan rasa depresiku.

Tentunya tanpa sepengetahuan Suho dan keluargaku" pengakuan Irene membuat Sehun kaget.

Irene pun menutup matanya menggunakan kedua tangannya.

Dan kau tahu, tadi aku bermimpi tentang Seulgi, dia pergi bersama seorang lelaki tinggi, eh tidak malah, dia hanya beberapa centi lebih tinggi daripada Seulgi."

"Ah ada apa dengaku, aku stress sampai salah menilai fisik orang lain" ujar Irene berusaha mengingat-ingat fisik lelaki itu.

Sehun malah tertawa melihat tingkah laku perempuan yang bahkan tidak ia ketahui namanya. Ia berpikir perempuan itu bisa menjadi menggemaskan dan menyedihkan di satu kondisi.

"Kok kau malah tertawa?" Ujar Irene menatap Sehun kesal.

"Kau lucu saat kau memegang kepalamu seperti ini" ujar Sehun sambil menirukan gerakan tangan Irene saat memegang kepalanya.

Irene memukul lengan Sehun pelan karena tersipu malu.

Tiba-tiba saat Irene hendak memukul Sehun lagi, Sehun malah menghindar menyebabkan Irene kehilangan keseimbangan

Alhasil Irene hampir terjatuh dari kursi. Tangan Sehun reflek menggenggam tangan Irene dan berpandangan cukup lama.

"Ah maaf" ujar Irene menundukan kepalanya karena pipinya yang memerah.

Sehun merasa nyaman dengan Irene, berbeda saat ia bersama Hyerin.

Irene juga, gadis itu sudah sangat bersyukur ada orang yang mau mendengarkan ceritanya.
Meskipun kadang Sehun tidak memberi solusi atau bahkan hanya berdehem mendengarkan curhatannya.

Sehun jadi teringat, ia belum mengabari Hyerin lagi semenjak kepergian Hyerin bersama teman-temannya kemarin.

Kalau Sehun tidak mengabari Hyerin duluan, pasti Hyerin akan menelponnya untuk sekedar memberi kabar, apalagi jika ia berada di luar kota atau luar negeri.

Ia jadi curiga, mungkin ia harus menanyakan pada teman dekat Hyerin soal ini.

"Hei! Kau sedang memikirkan apa huh?" Tanya Irene mengibaskan tangannya di depan muka Sehun.

"Apasih? Aku hanya sedang memikirkan solusi untuk permasalahan mu itu" bohong Sehun.

"Lebih baik. Kau mencari suatu kesibukan agar kau tidak memikirkan   mantan pacarmu itu terus"

"Seperti apa?" Bingung Irene.

"Banyak loh yang bisa kau lakukan, belajar menjahit, berkebun, membaca novel, bahkan berjualan kecil-kecilan juga bisa" ujar Sehun.

Yang diajak bicara malah diam membisu memandangi wajah Sehun yang ditutupi oleh masker hitamnya.

'Aku baru sadar, lelaki ini punya mata bak dewa Yunani. Apakah dia hasil reinkarnasi?' Ujar Irene dalam hati.

Dan mereka berdua tak sadar, jika perasaan lain mulai muncul di hati mereka.

***


"Halo"

"Ini pacarnya Hyerin."

"Seminggu yang lalu, kau pergi ke Maldives bersama Hyerin?"

"Maldives? Aku sudah tidak pernah pergi bersama Hyerin lagi semenjak ia keluar dari bisnis kami"

"Apa? Maksudmu Hyerin sudah tak bisnis kue lagi bersamamu?"

"Ah Sehun maaf, tapi Hyerin menyuruhku untuk merahasiakannya"

"Aku ingin berbicara langsung denganmu, jam dua di cafe Paradise"

TBC

Maaf gaes udah lama g apdet. Hiatus gak bilang pula. Vote ya gaes. Kome juga biar cepet apdet. Ty

👇👇pencet.

LIAR [OSH+BJH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang