04

4 2 0
                                    

"Pak, itu gimana? Posisi mereka kok jadi gitu?" *liat di mulmed man teman

Ibu bingung melihat rizky dan kiya bergelung dalam satu selimut.

"Yah, mau dibangunin salah satu juga nggak tega, rizkynya baru pingsan, yaya... pasti capek perjalanan" ujar sang bapak malah makin menambah kebimbangan ibu.

"Dirumah ada siapa?" Tanya bapak, meski tak bertanya dengan lengkap, ibu cukup sigap...

"Hanya kita berempat pak, kemungkinan adek dan yang lainnya pulang jam 5 nanti," bisik ibu

"Yasudah, biarkan mereka dulu... jangan sampai ada yang tahu, jadi mengenang masa muda. Haha" bapak beranjak meninggalkan ibu yang tersipu.

"Dasar anak-anak, tadi pas dateng kelihatannya nggak akur. Ini malah tidur bareng, dasar" masih menyembunyikan rona malu, ia menutup pintu sambil terheran.

<flash back on>

"Eh kadal, bangun juga lo. Gue kira bablas" kiya menjotos ringan lengan rizky

"Aduh, gila lo ya... astagfirullah, bukannya alhamdulillah temennya sadar malah di doakan ko'it, eh?!?!"
Omel rizky

"Wkwkwk... bukan gue lho ya yang bilang ko'it, bablas kan bisa jadi ketiduran sampe malem... astagfirullah, maafin ky ya allah, dia emang suka suuzon" ujar kiya sambil pura-pura melas meledek rizky

"Setan lu ah," umpat rizky sambil melempar bantal tepat mengenai muka kiya.

"Gile lu ya, udah ditolongin juga... inikah balasanmu bang atas semua yang dedek perbuat," ledek kiya sambil dilebih lebihkan. Ha ha...

"Yee... yang bikin gue kaya gini juga elu, jaket gue... gue relain, koper lu... gue bawain, bahkan gue dehidrasi semaleman trus nggak tidur juga gara-gara elu. Apakah pengorbanan abang nggak berarti lagi buat kamu dek?" pamrih rizky, ia juga balas meledek, tanpa kiya perdulikan... ia bangkit dari duduknya.

"Rasakan pembalasanku?!?!? " diambilnya selimut dalam lemari besarnya, kiya langsung berguling ke ranjang berukuran queen size itu..

"Eh, yaya ini pengap tahu" rizky mulai protes karena tak bisa bergerak.

"Bodo, cacing kaya lo itu harus dibungkus biar nggak kebanyakan gaya. Haha... hoam" kiya menguap, padahal dia sudah tidur satu jam sebelumnya.

"Yaelah, hobi lo sekarang ngabsenin penghuni bonbin yak? Gk baik tahu... kasian nanti mereka akan hilang" rizky berkata dengan gajenya, jadi inget dilan *wkwkwk, aku tetep ketawa buat kamu kok bang, renyah.

Dengkuran halus kiya mengakhiri pergelutan aneh mereka,

"Andai lo tetep anteng gini, dari kemarin gue pasti suka rela bantuin lo... dasar yaya" rizky tersenyum, mengamati seseorang dimasa lalunya yang tak pernah ia pikirkan akan ada disampingnya.

Bayangan masa lalu mereka yang selalu terlintas dalam benak masing-masingnya. Bersama bayangan itu mereka terlelap, menerka akankah ini akan menjadi saat yang tepat untuk bersama atau berpisah.

<flashback off>

·· TBC ··

Huah... semoga nggak ada yang salah paham sama cerita saya... amin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KYYAA?!... (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang