01

22 7 21
                                    

"Jadi ini ya yang namanya atmosfer ramadhan" gumamnya sembari memandang keluar jendela, ia mengembuskan napas pelan. Nyaman, itulah yang ia rasakan. Entah darimana muasalnya angin, surai kecoklatan miliknya berhamburan, memaksa dirinya membuat gerakan anggun, menyelipkan rambut di daun telinganya.

"Kalo mau iklan shampoo jangan disini mbak, noh di stasiun tadi. Mbak nya sales ya? Atau SPG?" Sarkas seorang yang tengah membetulkan kacamatanya.

"Rambutnya nyolokin mata nih mbak" imbuhnya sembari mengucek mata.

'Cih, romannya sumber malapetaka ni bocah' batin si gadis.

Dan benar saja, keributan ala ibu kos yang penuh cacian mencecar para anak kos yang hobi membengkakkan tagihan dimulai...

<Skip>

"Eh gila, gue duluan dong! Lo kan cowok, bisa nyari ojek yang lain... ini udah malem... Buset, gue ini cewek?!" paksa si gadis, menarik tas punggung pemuda yang membuatnya naik darah sejak dalam kereta.

"Eh, ga bisa dong... yang minta kesetaraan gender didunia ini siapa? Cewekkan? Yaudah yang fair dong, siapa cepat, dapat..." sanggah sang pemuda menghalangi si gadis mendekati abang ojek.

"Jadi mau siapa nih?" Tanya si abang ojek yang berbangga hati diperebutkan. *ceileh si abang mah

"Saya, bang!"
"Gue, bang!"
Keduanya saling beradu pandang...

"Tujuan mana sih?" Si abang ojek belum memberikan keputusan. * Jadi si abang nanya siapa yak..  bodo ah, si abangnya emang gaje..

"Kampung X, bang!" Mata mereka kembali beradu, *peperangan dimulai pemirsah

"Bang, ojek!! Anter ke terminal" Teriak salah seorang figuran.

"Oke, saya duluan teman.. kalian lanjutkan mesraannya" si abang melambaikan tangan... *sejak kapan mereka berteman, masih menjadi sebuah pertanyaan didunia metropolitan

"Abang setan!?!?!" Umpat mereka bersamaan...

Bintang malam bahkan tertawa menyaksikan bagaimana dua insan  ini akan mengorek kenyataan...

··Tbc··
*Kaya nama penyakit yang sering muncul di iklan keknya...

KYYAA?!... (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang