Teman Pertama

2.5K 340 79
                                    

Warning Typo


31 Agustus 2003

Kediaman Jeon

" APPA! AYO CEPAT! AKU TIDAK MAU TERLAMBAT SAMPAI DISEKOLAH BARU JUNGKOOK! "

" Haishh. SABARLAH SEBENTAR LAGI, JUNGKOOK-AH! "

" SHIREO! PALLI ! "

" Haishh, dasar kelinci ... dulu kamu nyidam apa So Eun-ah?, Aku dulu berdoa agar dia semanis anak itu. Tapi lihatlah dia sangat berisik So Eun-ah-astaga-", gumamnya sambil menatap Sang Anak yang sedang berjalan mondar-mandir dilantai bawah dengan kedua tangan melipat didadanya dan jangan lupakan wajah yang sudah tertekuk sebal itu.

" Kau lupa bagaimana tabiat masa kecilmu dulu, Jisung-ah? ", ucap suara lembut dibelakangnya.
" Aku kenal kamu dari balita, Jisung. Dan kau juga sama berisiknya dengan anak yang kau sebut kelinci itu, Yeobo "

" Ahh-I-itu ... "

" APPA! MAU BERAPA LAMA LAGI, EOH? KENAPA LAMA SEKALI? "

" Haishh, sebentar ", ucapnya sembari berjalan menuruni tangga diikuti Wanita cantik itu.
" Dia seperti mau menang lotre saja "

" Dia anakmu, Jisung-ah. "

" Hah ... baiklah aku berangkat dulu. Jaga dirimu baik-baik, Hani-ah ", pamitnya setelah berada disamping sang Putra

" Ne, hati-hati dijalan, Suamiku dan, Anakku ", ucapnya dengan lembut

" Ne, Mama Jungkook berangkat dulu, Annyeong ... ", ucap Jungkook lalu berjalan cepat keluar Rumah besar itu setelah memberi kecupan dipipi sang Mama.

Ya ... setelah meninggalnya sang Istri, Jisung dengan bujukan sang Eomma akhirnya menikah dengan Kim Hani atau sekarang Jeon Hani, yang merupakan sahabat masa kecilnya dulu dan juga sang Istri, dua tahun yang lalu. Hani menerima Jungkook dengan baik sebagai anaknya, karena Jungkook juga anak dari sang Sahabat, So Eun . ia sangat menyayangi Jungkook dan memilihkan segala yang terbaik untuk Jungkook, hingga Jisungpun merasa keputusannya sudah tepat untuk menikahi Hani.

***

" Sungjae, jaga Taehyung di Sekolah dengan baik ne? "
" Eomma tidak perlu khawatir. Taehyung akan aman bersamaku. Aku akan memukul siapapun yang menjahilinya, hehe ", ucapnya dengan sangat yakin.

" Jangan sembarangan memukul orang. Panggil adikmu! "

Sungjae mengedarkan pandangannya dan melihat seorang anak kecil berparas manis dengan sweater merah muda polosnya yang kebesaran serta celana hitam yang panjangnya sampai lutut membuatnya terlihat semakin manis. Anak itu menghampirinya lalu menggapai telapak tangan Sungjae untuk digenggamnya dengan erat. Sungjae tersenyum hangat melihat tingkah polos sang Adik itu.

Daeun, tersenyum lembut kearah si kecil yang menatapnya datar dan polo situ. Tangannya terulur utuk membelai surai lembut si kecil. Dan memperhatikan si kecil yang seperti sedang berusaha mengambil sesuatu dibalik saku celananya, dan tersenyum kecil ketika berhasil mengeluarkannya. Sebuah Notebook mungil dan pensil yang sudah berkurang panjangnya.

Eomma dan Appa jaga diri baik-baik, ne

Tulisan yang sangat rapi diusia yang masih kecil, itulah penilaian Daeun untuk tulisan si kecil.
Daeun mengangguk kemudian mencium tepat didahi si kecil yang kemudian dibalas dengan kecupan manis dipipinya oleh si kecil sambil menerbitkan senyum kotaknya yang manis saat dilihat. Daeun menatap miris senyum itu.

Kenapa anak semanis ini harus mengalami seperti ini ...

Kenapa harus begini?

Tuhan, apa yang kau tuliskan untuk anak yang tidak bisa mendengar bahkan mengeluarkan kata-kata ... ?

Re:pray [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang