Beautiful

1.6K 247 57
                                    

○○○

Virgoun - Surat Cinta Untuk Starla

○○○

Saat ini adalah istirahat makan siang. Mingyu mengira sahabatnya yang satu ini mungkin sudah kehilangan salah satu sarafnya. Ia berkali-kali melambaikan tangan didepan wajah cengar-cengir orang itu tapi tidak dihiraukan malah senyumnya semakin lebar. Tampan iya tapi tolong sadarkan Jungkook kalau senyum kelincinya terlampau lebar itu bisa jadi menakutkan. Takutnya Jungkook sudah benar-benar sinting begitu.

" Kook! " panggil Mingyu untuk kesekian kalinya tidak direspon Pemuda Jeon yang tampannya melampaui nalar.
" Ada apa dengan dia ini ? Kook! - aish terserah " akhirnya ia menyerah juga dan membiarkan Jungkook tetap cengar-cengir seperti itu- sebenarnya Jungkook tengah memikirkan Taehyung. Si gagu, rungu yang sialnya manis dan membuat Jungkook berdebar.

Seperti teringat sesuatu ia pun tersadar. " Shit! aku lupa minta nomor ponselnya "

Mingyu disampingnya langsung menoleh. " Oh sudah waras ? Nomor siapa yang kau maksud ? "

" Si manis- maksudku ya dia memang manis sebenarnya . Kau makan sendirian saja ya ? " kata Jungkook yang kemudian langsung nyelonong pergi tanpa menunggu balasan Mingyu.

" Dia ini kenapa sebenarnya ya ? Aneh sekali " gumam Mingyu sambil santai menyuapi nasi kedalam mulutnya.

" Mingyu, Jungkook-ie kemana ? " itu suara si gadis kelewat ceria lebih tepatnya petakilan tapi pintar luar biasa. Namanya Jiheon. ( a/n : Member of fromis_9 )

Mingyu menghela napasnya lelah. Lagi-lagi gadis ini. " Tidak tahu! Cari saja sendiri. Memang tidak bosan apa cari-cari Jungkook terus ?! " geramnya.

Jiheon, si polos yang terjebak dalam euphoria pecinta oppa-oppa ber-abs hanya menggeleng imut. " Kalau yang di kejar itu Jungkook-ie oppa aku tidak bosan ... beda lagi kalau yang dikejar seperti Mingyu oppa tidak sampai tiga hari aku sudah bosan " katanya santai tanpa peduli itu bisa membuat Mingyu kesal.

Hampir saja ia ingin melanjutkan acara makannya kalau saja sebuah peristiwa tidak menarik perhatiannya.

Brakk

Di lantai dingin itu seseorang jatuh terduduk dengan nampan makanannya yang berserakan mengotori seragam dan lantai setelah seorang gadis yang Mingyu tahu adalah kakak kelas yang suka mem-bully, Eunha dan teman-temannya. Gadis itu tah berhenti sampai disitu. Ia ambil paksa se-cup orange juice milik salah satu murid kemudian menumpahkan isinya tepat di atas kepala orang itu.
Mingyu tidak mau ambil pusing sebenarnya. Untuk apa ikut campur, biarkan saja. Ia lebih memilih melanjutkan makannya.

" Aku tidak tahu bagaimana sekolah se-elit ini bisa menerima murid gagu dan tuli seperti dia ini "

Tak ada niatan Mingyu untuk menguping sebenarnya, sayangnya suara cempreng gadis itu tertalu menggelegar hingga membuatnya terpaksa mendengar.

" Atau ... jangan-jangan dia ini jalang-nya kepala sekolah, huh ?! "

" Kasar sekali " gumam Jiheon. Mingyu setuju sih, kata-kata itu terlalu kasar untuk dilontarkan pada ... sepertinya itu seorang Laki-laki ?
" Mingyu oppa, bantu dia juseyo~ kasihan~ " pinta Jiheon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Re:pray [REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang