Siang ini, setelah mengisi formulir di sekolah. Beby dan Daddy Leo berjalan-jalan sebentar di Taman Kota dekat rumahnya. Bukan karena apa, Tetapi sedari tadi Beby terus merengek kepada Daddy-nya untuk ke taman kota.
" Daddy! Beby ingin foto dengan paman badut. " Beby menarik tangan Leo dengan semangat kearah Badut yang sedang menghibur anak-anak kecil di taman kota tersebut.
" paman! Paman! Beby ingin foto! " Beby Berlari dengan semangat kearah badut tersebut, Wajahnya menunjukkan senyum riang, Rambut bergelombangnya bergerak-gerak seiring langkah kaki beby menghentak, Beby tampak berkilau saat ini.
Paman badut itu menoleh, lalu memanggil beby dengan gerakkan tangan, Sesampainya Beby di sana, Badut itu menyapanya dengan ramah. Tangannya tak berhenti berdadah ria kepada beby dan anak-anak kecil yang lain. Daddy Leo yang melihatnya segera memotret momen tersebut, Ia tersenyum saat melihat hasil potretannya, Disana, Beby terlihat sangat gembira sekali.
" Daddy!! " Tiba-tiba Beby sudah berada disamping Leo, Tangannya menggerakkan tangan Leo dengan manja, Beby merengek, kebiasaannya ketika menginginkan sesuatu.
" Daddy sudah foto beby sama paman badut kan? " Leo mengangguk, Beby seketika tersenyum cerah, Leo mengernyitkan dahi.
" Ayok Daddy, Sekarang beby haus, Beby pengen makan Es Krim disana." Lalu tanpa aba-aba Beby menarik Leo menuju Kedai es Krim.
Beby dan Leo segera duduk setelah sampai di kedai es krim, Jika dilihat-lihat tempat ini sangat kekinian sekali, Pantas saja disini ramai sekali dipenuhi oleh anak Abg.
" Beby mau daddy foto? " Tanya Leo, Beby mengangguk semangat, Kapan lagi ia dapat berfoto di kedai yang keren ini. Sedangkan biasanya waktu liburannya itu dihabiskan dengan Kedua orang tua dan kakaknya untuk berlibur ke pulau-pulau yang dimiliki Daddynya itu. Mungkin akan beda lagi jika ia sudah mempuyai teman di Sekolah barunya nanti.
" Udah bagus belum Dad Gayanya? " Beby tersenyum kearah kamera, tangannya bertumpu ke meja. Leo mengangkat jempolnya lalu segera memotret Beby.
Mata Beby berbinar menatap fotonya itu, Ia tidak menyangka ternyata dirinya bisa secantik ini, atau ini karena efek dari kamera daddynya itu ya?
Ketika sedang asik melihat foto-fotonya itu, Seorang waitress menghampiri meja mereka, ia memberikan daftar menu kearah daddy leo dan Beby, Beby mengetukkan jarinya di dagu, lalu segera menyebutkan pesanannya itu kearah Waitress, sedangkan Daddynya itu hanya memesan satu cangkir kopi.
" Daddy kok pesen kopi sih? kata Mommykan daddy gaboleh banyak-banyak minum kopi. " Beby memegang lengan Leo, ia menatap leo dengan pandangan kesal, Bibirnya mengerucut dan alisnya menaut menjadi satu, Kerutan terlihat di dahinya yang mulus itu.
Leo terkekeh, Beby ini memang foto copy-an Mommynya sekali, Hanya saja Mommnya itu tidak sepolos dan selugu Beby.
" Hanya satu kali, Sudah satu minggu Daddy tidak pernah mencicipi minuman berkafein itu. " Leo tersenyum lalu mengelus rambut indah Beby, sesekali ia mencium puncak rambut Beby dengan lembut.
Beby menghela nafas, Daddynya ini memang bisa saja dalam urusan mengeles, tapi ia sebenarnya kasihan juga, bagi Daddynya itu, Kopi adalah teman setianya di kala sibuk-sibuknya bekerja, Lalu setelah kedatangan Mommynya, Daddynya itu harus berpisah dengan teman setianya itu dengan tidak elit.
" Yaudah deh beby gak akan bilang ke Mommy, Tapi ada syaratnya Dad.." Beby tersenyum jahil pada Daddynya itu, Leo yang sudah mengetahui tabiat anaknya pun mengangguk pasrah.
" Iya, Mau Daddy beliin apa? " mata Beby berbinar.
" Aaa makasih Daddy!! Muach.. " Beby mencium pipi Daddynya itu, ia terkekeh sendiri menatap Daddynya.
Leo menarik kedua sudut bibirnya lalu membawa Beby kedalam rengkuhannya, Beby mengalungkan tangannya itu di Leher Leo, Mungkin orang-orang yang tidak menahu kalau mereka ini Ayah dan Anak Akan menganggap mereka seperti sepasang kekasih, Apalagi wajah Daddynya itu mendukung persepsi orang-orang tersebut.
" Tapi Daddy, Kali ini Beby bakalan banyak pake duit Daddy, Gapapakan? " Beby menatap Daddynya dari bawah, Leo kembali mengangguk, Apasih yang tidak ia berikan kepada putri satu-satunya ini? Selama ia masih dapat memenuhi permintaan putrinya itu, pasti ia akan belikan.
" Iya, Beby mau beli apa emangnya? " Beby melepaskan pelukannya, ia menatap Leo dengan ragu.
" Beby... Beby pengen beli tiket Dad, Beby pengen liburan ke Raja Ampat, Boleh ya? " Leo mengerutkan dahi, Bukannya ia tidak bisa memenuhi permintaan putri semata wayangnya tersebut, Hanya saja, Besok Beby sudah mulai proses belajar disekolah, tidak mungkinkan ia membiarkan anaknya itu membolos atau izin untuk kebutuhan yang tidak jelas?
" Beby, Besok kamu sudah mulai belajar disekolah nak, Daddy tidak mungkin membiarkanmu membolos dihari pertamamu sekolah. Lagipula, katanya kamu gasabar pengen ketemu teman baru disekolah, Kok sekarang Beby pengen ke Raja Ampat? "
Beby menundukkan kepalanya, Ia terisak kecil lalu memukul dada bidang Daddynya itu, " Beby malu Dad, Daddy pengen sekolah dirumah aja. " kebiasaan beby jika ingin sesuatu, Ingin bilang iya pun leo tidak bisa, Anaknya ini sudah menunggu lama untuk bisa sekolah di luar rumah seperti sekarang, Tapi jika ia bilang tidak, Ia pun tidak tega, Anaknya ini adalah orang yang mudah sakit jika keinginannya tidak terpenuhi, Pasti nanti malam badan ankanya ini akan demam jika ia tidak memberi jawaban sekarang.
Leo menghela nafas panjang, Jika sudah seperti ini, Ia tidak bisa apa-apa lagi bukan selain menuruti titah putrinya tersebut?
" Yasudah, Daddy akan ijinkan kamu berlibur di Raja Ampat, Tapi hanya untuk seminggu. Minggu depan pokonya anak Daddy harus sudah masuk sekolah, Oke? " Walaupun bukan ini yang ingin ia dapatkan, Beby tetap mengangguk, yang terpenting, Besok ia berlibur Ke Raja Ampatkan?
" ma... kasih Daddy. " Ucap Beby masih sesenggukan, Matanya sekarang berwarna merah, Padahal tadi dirinya hanya terisak kecil.
" Iya, tapi kamu nanti liburannya bareng Kak Xavier ya? Mommy sama Daddy lusa besok ada keperluan di Dubai. Atau engga, kamu ikut saja dengan mommy dan daddy ke Dubai? " Beby menggeleng, Nuansa Alam baginya lebih indah untuk dipandang dibanding gedung-gedung buatan manusia tersebut. baginya, Dubai tidak ada bedanya dengan Jakarta, Mereka sama-sama memiliki gedung dan padat.
Leo mengangguk mendapat jawaban dari putrinya, Jika bisa memilih, ia juga lebih senang berlibur di Raja Ampat dibanding di Dubai. Hanya saja disana ia ada keperluan kerjaan, Ia tidak bisa sembarang mengganti jadwal pertemuan tersebut.
Tak lama, Pesanan mereka datang, Beby segera menyerbu Es Krimnya itu, Ia bahkan tidak menahu jika Daddynya itu tengah memotret dirinya, Bahkan sangkin semangatnya, ia sampai tidak sadar es krimnya itu telah menodai muka dan baju yang ia pakai.
" Beby suka es krimnya? " Tanya Leo, Beby mengangguk dengan semangat.
" iya Dad, Kapan-kapan kita makan Es Krim disini lagi yaa Dad. " Leo tersenyum, lalu menggelengkan kepalanya kala melihat putrinya ini. Padahal dirumah pun mereka tidak pernah kehabisan Stok Es Krim, Setiap hari ada saja es krim yang dibeli oleh orang tua dan kakaknya itu, Mereka senang saat beby menghabiskan Es Krim yang mereka beli, Bahkan Dulu Xavier pernah membeli kulkas Es krim dan mengisinya dengan berbagai macam eskrim disana, tak ayal jika kembarannya itu cemburu setiap Beby dibelikan sesuatu saat mereka masih kecil. Apa yang di berikan ke Beby pasti bukanlah barang murah dan pasaran.
Beby menghabiskan es Krim itu dalam sekejab, Ia menepuk perutnya itu, lalu tanpa sengaja bersendawa. Leo terkekeh kecil, Bebynya ini masih sama dengan Bebynya ketika masih kecil. Kadang Leo juga heran, Dia dan istrinya itu tidak mempunyai otak sepolos dan selugu Beby, bahkan Xavier dan Jamespun sudah mengenal hubungan antara perempuan dan laki-laki sejak memasuki kelas satu smp. Tapi herannya, di usianya yang sudah dewasa, Beby sama sekali tidak tahu menahu apa itu pacaran. Baginya kedekatan perempuan dan laku-laki hanya sebatas berteman, dan semisal pun ada suami istri, ia hanya menganggap bahwa itu adalah jodoh yang dipertemukan, itupun ia mengetahuinya setelah membaca dongeng Cinderella.
" Udah Dad! Ayokk pulang!! "
-CrazyCouple-
YOU ARE READING
CRAZY COUPLE
Romans" Cewe kuper kaya lo itu gapantes masuk sekolah ini! " -Darren Natanegara " Dari pada kamu badboy,nakal, jail, hobi sih mainin cewek " - Beby Arkana Darren yang badboy dan Beby yang polos, kira kira bakalan seseru apa yaa hubungan mereka?