Pernah aku mencoba merasa bahagia melihatnya bahagia dengan yang lain, tapi detik demi detik kemudian aku menyadari bahwa kebahagiaanku seperti menggenggam pohon kaktus, semakin ku menggenggamnya semakin terasa sakit. Jadi, semakin aku mencoba bahagia melihatnya bersama dengan yang lain itu semakin terasa sakit juga. Disitulah titik hati harus mengikhlas. Sebab Tuhan menghadirkannya hanya untuk menjadi pelajaran bagiku. Dan dia bukan cerminanku, seperti firman-Nya, "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)..."
Maka dari itu yang harus dilakukan adalah memantaskan diri, bukan mengharap pada dia yang tidak halal bagiku.Pangalengan, 4 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
My QOTD (Quotes Of The Day)
PoetryIni tentang sepercik kata sederhana dari yang ku rasa, kata dari yang ku alami, dan kata yang tersirat dalam hati namun sulit tuk ku ungkapkan. Semua yang terjadi dalam kehidupanku, ada hikmah dibaliknya. Yang terjadi padamu dan yang terjadi padaku...