***Lee Ji Eun menaruh kepalanya di atas meja ruang televisi, menggenggam pulpen dengan lemah. Inspirasi yang semula mengalir deras mendadak musnah ketika ia menulisnya pada selembar kertas. Dia meringis frustasi, entah berapa kali Jieun memutar siklus; menulis, menyobek kertas, menggulungnya lalu dilempar ke sembarang tempat.
Saat sang manajer masuk ke dalam rumah gadis itu, ia menggelengkan kepalanya takjub. Kertas berceceran dimana-mana, di atas meja, tergeletak di lantai sampai terselip di antara bantal sofa. Lantas manajer Park menghampiri gadis itu, menepuk bahunya untuk bangun.
"Jieun," panggilnya lalu duduk di sofa berwarna krem. Jieun terbangun lalu menelengkan lehernya pada Manajer bernama Park Jung Hyun itu.
"Ada apa?" suaranya lemah, matanya memicing dan rambutnya awut-awutan.
"Ada kabar bagus hari ini," sebuah seringai muncul seperti berusaha menggoda Jieun. "Jiyong telah menyetujui kerja sama denganmu."
Jieun yang semula duduk di atas karpet putih sontak berpindah ke samping Park Jung Hyun. "Benarkah? Kamu tidak bohong, kan? Jangan menggodaku!"
"Benar, Jieun!" Manajer Park sedikit menggeser tempat duduknya karena terus diterjang pukulan. "Berhenti memukulku!"
"Wah, aku sungguh senang. Ini tidak bisa dipercaya!" Wajah putihnya semakin menampakkan sinar, beberapa kali ia mengangkat mulutnya tanpa suara.
"Bisakah aku menghubunginya sekarang?" Jieun mengambil ponselnya dari atas meja.
"Hubungi saja, kamu harus mulai dekat dengan Jiyong agar tidak canggung nanti."
Jieun memandang manajernya dengan raut wajah tidak terima. "Enak saja, aku sudah dekat dengannya."
Manajer Park meringis kala dipandangi seperti itu. "Semakin dekat maksudku." Kemudian ia bangkit dari duduknya. "Sudah hanya itu saja yang ingin aku sampaikan, aku akan pergi dan untuk jadwalmu hari ini kosong."
Jieun hanya mengangguk karena alih fokusnya sudah pada ruang chat bersama Kwon Ji Yong.
Lee Ji Eun: Jiyong, terimakasih sudah menerima kerja sama denganku
Gadis itu menunggu balasan sembari mengunyah kue kering yang dibawa oleh Manajer Park.
Kwon Ji Yong: Seharusnya aku yang berterimakasih padamu, sebuah kehormatan diberikan kepercayaan untuk bergabung dengan album barumu
Jieun kontan menutup mulutnya dengan tangan, ia tidak menyangka akan mendapat balasan dalam waktu singkat.
Lee Ji Eun: sekali lagi terimakasih
Lee Ji Eun: Apa hari ini kamu sibuk? Aku ingin mengajakmu keluar untuk sekadar berbincang
Jieun menggigit bibirnya kala pesan itu menunjukan tanda sedang dibaca, cemas jika tawarannya ditolak.
Kwon Ji Yong: Ayo bertemu, sore ini aku tidak ada jadwal
Kwon Ji Yong: Kirim saja lokasinya
Jieun menganga tanpa suara. Ini terlalu berjalan mulus pikirnya. Jika ia tidak ingat umur rasanya ingin berjingkrak-jingkrak di atas sofa bagai anak kecil yang baru saja diajak bermain ke taman hiburan oleh orangtuanya.
Lee Ji Eun: Baiklah akan aku kirim alamatnya
Setelah mengetikan balasan ia segera masuk ke dalam kamarnya, memilah baju yang akan dia pakai nanti. Kesan pertama itu penting jadi sebisa mungkin penampilannya tidak boleh mengecewakan.
***
Semoga kalian suka, vote dan komen sangat dibutuhkan, makasih!
KAMU SEDANG MEMBACA
PALETTE ✔️
Fanfiction[END] Tidak seperti warna-warni pada sebuah palet. Kita hanya hitam dan putih kemudian tidak sengaja bertemu dalam abu-abu yang mendung. Image taken from Pinterest. Please don't copy my story!