「Melepasmu bukan keinginanku,
Tapi ditetapkan menjadi takdirMenjadi tegar bukan pilihanku,
Tapi itu menjadi satu-satunya jalan keluar untukkuSelamat tinggal pencuri hatiku,
Mulai kini aku akan melupakanmu」- Unknown🐤🐤
Gadis itu mendesah pelan usai menempelkan post it di loker Jungwoo. Ia benar-benar memutuskan untuk menyerah dengan perasaannya, karena menurutnya itu akan berujung sia-sia.
Di sisi lain, gadis itu tidak menyadari kalau seseorang sedang mengawasinya. Ya, Jungwoo masih fokus untuk menatap gadis itu. Jungwoo sudah tau kalau gadis itulah yang merupakan pelaku dari setiap puisi yang Jungwoo terima. Jungwoo pernah memergoki gadis itu saat meletakkan coklat diatas meja dengan post it yang tentunya berisi puisi.
Jungwoo sengaja tidak menegurnya saat itu karena dirasa waktunya belum tepat. Dan sekarang mungkin waktu yang tepat untuk menghadapi gadis itu. Jungwoo pun berjalan menuju ke lokernya untuk menghampiri gadis itu.
"Lagi ngapain di loker gua?" tegur Jungwoo. Gadis itu langsung terlonjak kaget, ia langsung mencabut post it yang ia tempel.
Namun sayang Jungwoo justru langsung merebut post it itu dari tangannya. Jungwoo pun membaca puisi yang tertulis di kertas itu.
"Jadi mau nyerah nih sama perasaan lu ke gua?" tanya Jungwoo.
"Bukan urusan lu juga.." jawab gadis itu.
"Payah nih, masa mau nyerah gitu aja." ledek Jungwoo.
"Iya gua payah, makanya gua gak berharap banyak."
"Gimana ya.. Masalahnya gua justru tertarik sama cewek payah yang ada di depan gua ini."
"HAH??"
"Hai, Bidadari. Ini aku si Pujaan Hati. Mari saling mengenal lebih dekat satu sama lain agar kita dapat saling mengisi hati." ucap Jungwoo dengan intonasi puitisnya.
"Apaan sih?" gadis itu justru mengernyitkan keningnya. Jungwoo justru menggenggam tangan gadis itu, lalu menatapnya lekat.
"Mari buat pernyataan. Mulai hari ini Aku dan Bidadari yang ada di depanku sudah resmi berkenalan, resmi saling jatuh cinta, resmi memiliki perasaan yang sama dan resmi terikat di satu hubungan.."
Gadis itu terkesiap mendengar ucapan Jungwoo, perasaannya tak karuan antara bahagia dan terharu. Ya, Jungwoo baru saja menembaknya.
"Lu nembak gua?" tanyanya.
"Iya, gimana seneng gak ditembak ama gua?" ledek Jungwoo.
"Koq lu nyebelin!!" rutuk gadis itu. Jungwoo hanya tertawa kecil sambil mengusap rambut gadis itu.
"Makasih udah mau ngejar gua sampai akhir. Meskipun lu mau nyerah juga sih." ucap Jungwoo dengan nada agak mencibir.
"Gak masalah, jadi hari ini kita jadian?" tanyanya.
"Iya, Bidadariku~ Son Juyeon.."
"Lebay ihh.. Panggil aja Eunseo."
"Tapi temen lu koq manggil lu kotok? Gua panggil lu kotok juga ya?"
"Putus aja yuk!"
"Heee~ cuma bercanda sayang.."
"Sayang-sayang pala lu goyang!"
"Anjir, baru juga jadian. Kenapa gini amat!"
❝ Orang bijak bilang, bermimpilah yang tinggi
Tapi jangan lupa berjuang, agar kau bisa menggapai sang mimpiAku pernah bermimpi menggapai si pujaan hati
Dan hari ini aku sudah terikat dengan pujaan hatiku..❞ - Son Juyeon / Eunseo❝ Ini kesimpulan tentang hatiku
Bidadari itu kini telah menjadi milikku
Yang Tuhan titipkan untuk ku jaga
Harus kupastikan dia baik-baik saja
Kuserahkan segala upaya, agar dia tidak terluka
Karena dia sangat berharga..❞ - Kim Jungwoo / Jungwoo
End..
Jangan pada kecewa ya sama endingnya, ceweknya memang bukan Dahyun karena Dahyun masih sibuk berkelana di ceritaku yang satunya wkwk. Ahh~ sebenernya aku ada ff Dahyun sih di Draft, bakal di Post setelah Because Everytime tamat. Aku ada dua cerita yang cast utamanya Dahyun di draft, kira-kira kalian lebih suka Genre Fantasy atau Thriller?
Next Series ➸ ❝Deep Sensation❞ {Hyunjin x Ryujin}
Coming soon..