Aku kembali ke kelas dengan perasaan bercampur aduk, hingga aku teringat akan salah satu pesan Alm. Ibuku 'jangan pernah sakiti hati perempuan karna itu sama aja kamu nyakitin hati Ibu'
"Nada, liat Lisha?" tanyaku pada Nada karena saat ini dia hanya punya satu teman
"Ini juaga aku lagi nyariin dia, dari tadi aku tungguin di kanti gak dateng-dateng, trus aku balik ke kelas ku pikir dia disini dan ternyata gak ada"
"Udah tanya sama temen yang lain?"ucapku panik
"Udah, dan katanya mereka belum liat Lisha mesuk kelas, gimana dong?"
"Kamu tenang aja aku akan cari dia" dengan cepat aku berlari mengelilingi sekolah namun naas aku tak menemukannya.
Dengan lankah berat aku kembali ke kelas dan berharap ia sudah berada di sana 'ini semua salahku, andai aja aku gak berkata kasar padanya mungikin kini dia sudah akrab drnganku'batinku"Gimana Dev ketemu?"tanya Nada
"Maaf Nad aku nggak ne,,"ucapanku terhenti ketika melihat Lisha masuk kelas
"Tu dia, tunjukku! "Nada berlari menghampirinya
Aku kembali duduk di bangku ku karena pusing abis di keroyok tadi, aku tak sengaja menatapnya saat ia melirikku.
Tak berangsur lama Lisha duduk di sebelahku
"Maaf"
"Makasih" ucap kami bersamaan"Maaf atas perilakuku yang tadi, dan makasih atas bantuanmu. "
"Makasih kembali karena udah mau nyariin aku"
"Hm"
Hanya kata-kata itu yang terucap diantata kami meskipun aku ingin berbicara panjang lebar dengannya namu rasanya sangat sulit mengucapkannya hingga akhirnya bel tandanya pulang berbunyi.
BINTANG FELISHA AUSTIN
ANGKASA DEVIAN JAREDA
Malam ini aku berdiri dibalkon kamarku sembari memegang foto Alm. Ibuku
"Ma, Vian kangen banget sama mama, ma Vian mau cerita di sekolah Vian ada orang yang mirip banget sama mama, mulai dari sorotan matanya hingga perilakunya seperti perhatian yang mama berikan dulu, moga bahagian ya ma disana. " ucapku sambil mencium foto itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Merah Jambu
Teen FictionHari ini, saat ini rasakanlah suasana yang nkau rasakan dan simpan dalam-dalam rasa itu hingga menjadi kenangan