Sepulang sekolah aku pergi ke rumah Devian bersama kakakku, ka Rayhan. Karna dia janji akan meminjamiku buku catatannya.
"Sha gimana sekolahnya? " Tanya ka Rayhan yang memecah keheningan diantara kami
"Ya gitu, aku masih belum bisa berbaur sama yang lain" jawabku
"Ya itu kan udah resikonya, ntar lama-lama juga makin akrab, awas ya kalo kamu salah bergaul, cari teman itu pilih-pilih Sha jangan semaunya, punya temen tuh biar sedikit asal bisa selalu diandalkan" ocehannya dalam mobil
"Iya, iya kakakku yang bawel"
"Kakak tuh bawel karna kakak sayang kamu"
"Iya, eh tuh Devian udah keliatan didepan, stop kak! " pintaku
Kak Rayhan memarkirkan mobilnya di halaman rumah Devian, yah rumahnya sangat mewah dan megah.
Tapi tepat pada saat kami masuk dan melewati gerbang rumahnya, aku merasakan sesuatu yang sangat mengganjal.
'Aduh ini tuh ada apa ya?, ah mungkin cuman perasaanku doang' batinku"Hay Dev, ini kenalin kakakku, maaf ya dia ikut ke sini"
"Sha"sinis kak Rayhan, aku hanya tertawa melihatnya merah, dan tertawa untuk menenagkan hatiku bahwa semua baik - baik saja
"Enggak papa kok klo kakak kamu ikut jadi lebih rame nanti, oh ya kak kenalin aku Devian teman sekelasnya Lisha"
"Panggil aja saya Ka Reyhan"
"Ya udah yu masuk" ajak Devian
***
"Silahkan duduk" pinta Devian 'ternyata bisa sopan juga nih anak' batinku"Nih bukunya Sha, ada 24"
"Kok banyak banget? Kn pelajarannya cuman 13!"
"Ada beberapa materi yang gak muat 1 buku Sha"
"Ya ampun" keluhku
"Eh untung aku bawa tangan duplikat" kataku sembari melirik kak Rayhan"Appa? Kamu mau nyuruh kakak? "
"Iya"ucapku dengan sok imut dan memesang mata seperti anak kucing lucu yang menggemaskan
"Ogah"jawab kak Rayhan
"Yah kakak mh gitu, kak plis ya, nanti aku traktir makan" bujukku
"Em, ya udah tapi cuaman 1 pelajaran aja ya! "
"Yah curang"
"Iya atau nggak"
"Iya deh iya" ucapku
Devian hanya tersenyum melihat tingkah laku kami.
Selamg beberapa menit kemudian aku merasakan lagi sesuatu yang mengganjal di sini .
"Kak " seruku
"Apa? Jangan ganggu ah"
"Kamu kenapa Sha? " tanya Devian
"Aku gak papa" jawabku
"Nggak papa, ko mukanya pucet gitu"
"Pucet?, kamu kenapa Sha? " tanya kak Rayhan panik
"Udah aku bilang aku gak papa"jawabku
"Kita pulang aja yu, kamu harus istirahat!" pinta kak Rayhan
"Di sana ada apa Dev? " tanyaku pada Devian dan tak menghiraukan ucapan kak Rayhan.
"Itu kamar nenekku, kenapa emangnya? " tanya Devian
"Aku boleh kesana"pintaku
"Sha" tegur kak Rayhan
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Merah Jambu
Teen FictionHari ini, saat ini rasakanlah suasana yang nkau rasakan dan simpan dalam-dalam rasa itu hingga menjadi kenangan