CHAPTER 10 : Unspoken Hurt

425 68 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sesederhana menggenggam setangkai mawar. Terlihat indah di luar. Di setiap lembar kelopaknya seakan tertulis berbagai kenangan. Namun bagaimana pun, judul semua cerita itu adalah menggenggam setangkai mawar berduri.


🎬 🎬 🎬


Topik pembicaraan yang sebelumnya terdengar ringan dan santai, lambat laun kian melebar. Mereka mulai memasukin inti dan tujuan mengundang tamu mereka itu. Mencari tahu kehidupan lain dari seseorang ketika mereka tidak menggunakan embel-embel 'idol'.

Meski tanpa sadar ada dua hati yang tengah bersiap-siap. Jika sewaktu-waktu harus merintih menahan sakit karena terlalu erat merengkuh kenangan itu. Karena tidak ada yang tahu bagaimana mereka akan lari tadi semua fakta yang terjadi.

"Kau bilang kalau kau kehilangan ingatanmu di masa lalu. Tapi kenapa disaat kondisi seperti itu, kau justru memutuskan menjadi seorang trainee?"

Lelaki yang baru merubah warna rambutnya menjadi agak kemerahan itu berkata, "Ingatanku sudah pulih saat itu,"

Seharusnya itu menjadi kabar baik untuk didengar. Sembuh dari penyakitnya adalah suatu anugerah. Tapi hal ini memiliki arti lain. Bukan melepas apa yang selama ini bersarang dalam tubuhmu, justru sebaliknya. Kau akan kembali menarik semua yang sempat hilang dari dirimu.

"Tapi ada satu hal yang membuatku mengambil keputusan seperti itu."

Sontak, pernyataan Dokyeom itu memancing tanda tanya besar di benak semua orang yang mendengarnya. Kecuali seseorang yang pernah berada di masa yang sama dengannya.

"Bolehkan kami tahu alasannya?"

Satu-satunya tamu wanita di sana terlihat membuang pandangannya. Tak ingin melihat siapapun saat ini. Ia tidak siap mendegar jawaban lelaki yang kini duduk terdiam dengan mata terkatup sempurna.

Jika sampai perkiraannya benar, maka benar saja kalau Dokyeom berbohong padanya di masa lalu.

"Bisakah aku mengatakannya?" Dokyeom justru bermolonog dengan suara yang hanya dapat terdengar oleh orang-orang di sekitarnya. "Ada seseorang yang membuatku terpaksa melakukannya. Kondisiku tidak sebaik yang orang pikirkan saat itu. Kalian tahu, ketika kalian kehilangan kepercayaan kalian?"

"Geugo," ucapannya terpotong seketika kehilangan kata-kata. "Neomu apasseoyo."

Tapi siapa yang pernah menyangka kalau seorang lelaki yang dikenal ceria dan penuh semangat itu meloloskan setetes air dari ekor matanya. Tidak ada yang pernah menebak kejadian seperti ini akan terjadi.

Memang semua terlihat biasa-biasa saja pada awalnya. Namun air yang mengalir di sepanjang pipi tirusnya menjadi tanda bahwa semua yang terjadi di masa lalunya sangat menyakitkan. Bayangkan saja, seorang lelaki menitikan air matanya.

PRELUDIUM | DK x YJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang