3::

82 6 0
                                    

Tak terasa bel tanda masuk telah berbunyi..
"Udah masuk nih masuk , kelas yuk" ucap Zidny.
"Yuk." ucap (namakamu).
"Ayo sama loe dong Baal, kita kan sekelas." ajak Zidny yang melihat Iqbaal sedari tadi hanya diam.
"Iya" ucap Iqbaal sambil tersenyum.

Skip pulang sekolah..

Kringg kringg..

"Baik anak-anak kita lanjutkan besok, assalamualaikum." pamit bu Aini.
"Waalaikumsalam, Bu." seru satu kelas.
"(Nam) gue pulang duluan ya, loe sendiri ga papa kan? Loe pulang bareng siapa?" ucap Zidny bertubi-tubi.
"Iya ga papa gue sendiri, gue di jemput Ayah gue kok tenang aja." ucap (namakamu) tersenyum menenangkan.
"Oke kalau gitu, gue pulang yaa. Dahh." pamit Zidny.

NamaKamu POV on

Sekarang gue lagi nunggu Ayah di halte, tapi dari tadi kok belum dateng ya. Gue telpon ga diangkat, mendung lagi.

Tringg..

Tiba-tiba Iphone gue geter, ternyata ada pesan masuk dari Ayah gue. Ayah gue bilang ga bisa jemput ada meeting  mendadak.
Terus gue harus naik apa dong pulang nya, makin gelap lagi langit nya. Bentar lagi pasti hujan.

NamaKamu POV off

(Namakamu) yang mendapat pesan dari Ayah nya itu hanya bisa berdecak sebal, pasalnya langit semakin mendung. (Namakamu) pun memutuskan untuk berjalan kaki saja, tiba-tiba ia merasa ada sepeda motor yang menuju ke arah nya. Lama-lama sepeda motor itu semakin dekat, dan ternyata berhenti di samping (namakamu).

NamaKamu POV on

Saat gue lagi jalan tiba-tiba ada sepeda motor yang berhenti, jujur gue takut jangan-jangan pencuri, gue langsung jalan lagi aja. Tiba-tiba orang yang mengendarai sepeda motor itu panggil nama gue, dan gue berhenti terus nengok ke belakang.

Iqbaal POV on

Gue tadi lihat ada cewek jalan kaki, gue sih liatnya kek (namakamu). Gue coba deketin tapi dia malah makin cepet jalannya, karena gue udah yakin kalau itu dia langsung gue panggil aja namanya. Dia pun noleh dan bener itu dia.

Iqbaal POV off

(Namakamu) menoleh dan ternyata cowok itu Iqbaal.
"Eh loe Baal gue kira siapa tadi." ucap (namakamu) gugup karena malu.
"Iya ini gue loe kira siapa, kok loe jalan sih? Ini mendung, kalau hujan gimana?" ucap Iqbaal bersamaan dengan suara petir.
"Ahh, gue takut." teriak (namakamu) sambil jongkok dan menutup telinga.
Iqbaal turun dari sepeda motor nya saat melihat (namakamu) tiba-tiba teriak dan jongkok.
"(Nam) loe kenapa? Loe nangis?" tanya Iqbaal sambil memegang pundak (namakamu) yang bergetar.
Yang di tanya tak kunjung menjawab, masih saja  menenggelamkan wajahnya pada lututnya.
"Ayo berdiri gih, gue anter pulang. Udah mau hujan nih." ucap Iqbaal mengulurkan tangan nya membantu (namakamu) untuk berdiri.

(Namakamu) mulai memberanikan diri untuk melihat laki-laki di hadapannya, ia pun menjabat uluran tangan Iqbaal dengan masih terisak juga ketakutan.
"Loe ga papa kan (nam)?" tanya Iqbaal.
(Namakamu) hanya menggelengkan dan menundukkan kepalanya.
Iqbaal yang melihat (namakamu) masih sangat takut pun, menarik lembut tubuh mungil (namakamu) ke pelukannya. Yang di peluk pun hanya bisa diam dan dengan ragu membalas pelukan yang ia rasa menghangatkan. (Namakamu) merasa nyaman.

Setelah di rasa sudah merasa tenang Iqbaal perlahan melepas pelukannya.
"Udah baikan kan? Yuk gue anter pulang."
"Iya."
Dalam perjalanan keduanya hanya diam, hanya sesekali (namakamu) biacara untuk menunjukkan arah menuju rumahnya.

Skip rumah (namakamu)

"Makasih Baal udah anterin sampai rumah, gue ga tau kalau ga ada loe tadi." ucap (namakamu).
"Sama sama."
"Makasih juga buat tadi." ucap (namakamu) lagi sambil tersenyum.
"Iya santai aja, yang penting loe baik-baik aja. Ya udah gue balik yaa, loe langsung masuk." ucap Iqbaal juga tersenyum.
"Iya."

Sedikit yang vote😢 sedih banget, butuh semangat nih😀 jangan lupa vote and comment yaa.

Salam mrs.dhiafakhri💕

Melepasmu ❌ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang