Prolog

229 3 6
                                    


28 Mei 2013

Bendera hijau bertuliskan lafadz inallilahi wa inalillahiroji'un tertancap di depan rumah ku, Ibuku meninggal karena sakit parah yang dialaminya selama bertahun-tahun. Isak tangis memenuhi rumah ku terutama kakak ku yang teramat terpukul atas kepergian ibuku, disaat umurku menginjak 11 tahun ibuku telah meninggalkan ku untuk selamanya. Aku menangis dengan sesegukan di samping jenazah ibuku. Tiba-tiba datang seorang gadis kecil seumuran dengan ku sambil mengusap bahuku "kamu sabar ya, ini ujian dari allah. Kamu harus ikhlas" dia terus mengusap bahuku dan memeluk-ku. Ketika itu suasana hatiku berubah, aku merasakan hangatnya pelukanya dan tangis ku pun berhenti "Kamu siapa?" Tanyaku sambil menoleh ke arahnya"Oh aku Rahma, Rahma Aisyah Putri. Kalau nama kamu siapa?" "Namaku Farhan Nabil, keluargaku biasa panggil aku Nabil sedangkan teman-temanku biasa panggilnya Farhan" jawabku "oh Farhan salam kenal ya. Jangan nangis lagi kamu harus kuat!" ucap Rahma sambil mengepalkan tanganya ke atas memberi semangat
"Iya, terima kasih udah mau Takziyah kerumah saya"
"Iya sama-sama"ucapnya sambil tersenyum.
"

Rumah kamu dimana?"tanya ku
"Oh rumah aku disekitar sini di gang Melati"jawab Rahma
"Berarti kita tetanggaan dong?"
"Hm iya kamu sekolah dimana?"
"Oh aku sekolah di MIN Model Banjarmasin kalau kamu?"
"Sebelumnya aku sekolah di SD 2 Banjarmasin, tapi besok aku pindah ke sekolah kamu, karena di sekolah dulu aku selalu di bully oleh teman-temanku"
"Oh seperti itu, kamu kelas berapa?"tanyaku
"Kelas 6"jawab rahma
"Sama dong mudahan aja kita satu lokal ya"
"Amin. Farhan kuatkan hatimu atas cobaan ini aku tahu kamu pasti sanggup menghadapinya, ikhlaskan ibumu aku yakin ibumu telah bahagia di jannah-Nya. Aku tinggal dulu ya udah di panggil mama Assalamualaikum"
"Iya, Walaikumsallam"

Setelah Rahma pergi aku pun masuk ke kamar ku mengambil buku Binder yang bergamabar Naruto yang suka aku koleksi. Di buku itu ku tulis semua keluh kesah ku

Diary
28 Mei 2013

Rahma Aisyah Puteri

"Terima kasih Rahma Kamu hari ini telah menghiburku , aku harap kamu bisa menghiburku disaat aku merindukan ibu.
Rahma Aisyah Puteri tatapan mu begitu teduh, dan wajah mu juga cantik dibalut dengan hijabmu.
Rahma Aisyah Puteri kamu begitu istimewa bagiku. Semoga kamulah menjadi pendamping hidup ku kelak, tetapi jika kita tidak ditakdirkan untuk bersama aku ikhlas karena kebahagiaan mu itu adalah kebahagiaan ku juga"

Tertanda

Farhan Nabil

Cinta Tak TerbalasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang