Chapter 4 : That 'Son Wendy'?

570 98 17
                                    

***

Naeun menjambak rambutnya frustasi. Kata-kata Chanyeol terus menggema di pikirannya. Terutama nama gadis itu, gadis yang akan dijodohkan dengan Chanyeol-nya.

Son Wendy

Son Wendy. Naeun ingat dengan baik nama itu. Nama yang begitu mudah diingat karena menggunakan nama asing berdampingan dengan marga Korea. Jarang Naeun temui orang Korea yang bernama seperti itu jadi, yaa, nama itu melekat kuat di ingatan Naeun.

Bukan hanya namanya, Naeun juga ingat bagaimana si pemilik nama menatap remeh pada Naeun dan ibunya saat mereka pertama kali berjumpa. Bagaimana gadis itu menepis tangan ibu Naeun yang menawarkan kasih sayang padanya. Bagaimana gadis itu memaki ayah mereka hampir tiap mereka bertatap muka. Bagaimana gadis itu enggan menatap Naeun, seolah Naeun adalah hal paling menjijikan di dunia.

Bagaimana gadis itu dengan bodohnya kabur ke Kanada, menyebabkan orangtua mereka panik setengah mati. Oh, mungkin lebih tepatnya ayah mereka dan ibu Naeun, karena Naeun tau, gadis itu tak pernah memandang ibu Naeun sebagai 'ibu'.

Dan bagaimana gadis itu -dengan lebih bodohnya lagi pulang ke Korea. Sungguh Naeun tak dapat mencegah lidahnya untuk mengumpati bule angkuh itu. Drama macam apa yang ia mainkan? Setelah kabur begitu saja, ia pulang seolah tak terjadi apa-apa?

Dan kini, bule angkuh tersebut tiba-tiba dijodohkan dengan kekasihnya. Sungguh drama macam apa lagi ini? Naeun lelah dengan saudari tirinya yang merupakan pencari perhatian nomor satu itu. Sebegitu hausnya Wendy akan perhatian, sampai ia melakukan ini semua?

Pertama, menolak keras tinggal bersama Naeun dan keluarganya.

Kedua, kabur selama dua tahun ke Kanada.

Dan ketiga, ini.

Naeun mengusap wajahnya frustasi. Ia tidak benci pada saudari tirinya. Sungguh, Naeun bahkan sempat senang saat tau ia akan punya saudari tiri yang seusia dengannya. Akan tetapi, keadaan serta sikap Wendy membuat keduanya tampak seolah-olah tidak pernah akur.

Tunggu, tiba-tiba sesuatu terlintas di pikiran Naeun.

Wendy ingin diperhatikan. Tidak, bukan ingin, tapi butuh. Itu ketara sekali, dan Naeun tentu saja tau itu dengan sangat baik.

Jadi, mungkin saja jika Naeun memberinya perhatian, mengajaknya ke cafe kemudian berbicara hati ke hati seperti perempuan pada umumnya, gadis itu pada akhirnya akan mengalah dan membiarkan Chanyeol kembali pada Naeun?

Iya, mungkin saja seperti itu. Mungkin gadis itu kesepian dan tidak punya teman, jadi dia mencoba mengusik Naeun sedikit. Mencari perhatian saudari tirinya itu.

Naeun sudah membulatkan tekadnya. Ia akan bicara baik-baik pada Wendy. Kalau dipikir, Wendy selalu mengelak dan mengakhiri pembicaraan cepat-cepat jika Naeun mengajaknya bicara. Mungkin kali ini Wendy tidak akan mengelak lagi dan mendengarkannya sampai selesai.

Mungkin juga setelah itu mereka dapat menjadi teman baik.

Mungkin saja.

***

A short chapter, just to remind you guys to this work kkkk~
Bulan depan Ryn akan lebih merapikan jadwal update lagi
Makasih buat kalian yg udh ngikutin work"nya Ryn sampe sini, meskipun Ryn sering hiatus ga jelas:"
I will work harder at the future, so please look forward for it ^.^

-Ryn

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang