🌸bab2 "Who?"

3K 133 3
                                    

Dear calon imam

Assalammu'alaikum calon imam,

Sudah 1 minggu kamu tidur dirumah sakit ini, tak adakah niatanmu untuk bangun dan mengatakan, "aku baik-baik saja calon makmum".
Setiap harinya tanganmu ku genggam erat, dan setiap harinya pula aku hanya merasakan kedinginan saat tanganku bersentuhan denganmu, aku takut, aku takut jika engkau akan menyerah dengan hidupmu, aku takut jika engkau tak akan bangun lagi, aku takut....
Calon imamku,
Aku masih disini, masih setia menunggumu. Dengan rasa cinta yang tak berkurang sedikitpun.

11 februari 2018
-calon makmum mu
Syafira az-zahra

********
Syafira bisa bernafas lega karena kedua orang tuanya sangat menerima dengan baik laila ditengah-tengah keluarga mereka.

Kehawatiran syafira seketika lenyap, digantikan oleh senyum yang merekah dari bibirnya, saat ia melihat ibunya sangat antusias mendandani laila dengan berbagai macam bentuk hijab yang sudah dibelikan syafira tadi.

"Tuh kan, ya allah kamu cantik sekali nak memakai hijab," ucap bunda fatimah antusias sembari menangkup kedua pipi laila dengan tangannya

"Eumm.. terima kasih oma," ya, semenjak laila diterima oleh keluarga syafira, fatimah memerintahkan laila untuk memanggilnya dengan sebutan oma, dan memanggil haris dengan sebutan oppa.

"Iya dong cantik, liat dulu dong oppanya," ucap ayah haris yang tiba-tiba masuk kamar dengan membawa paper bag ditangannya.

"Bawa apa yah?" Tanya syafira penasaran

"Oo ini...kamu kok kepo sih nak," goda ayah haris kepada syafira

"Aku cuma tanya ayah," jawab syafira disertai dengan senyuman yang tak pernah luntur dibibirnya.

Seketika senyum ayah haris merekah ketika melihat senyuman anaknya itu.
Lalu perlahan ia berjalan menuju ranjang, lalu duduk disebelah syafira.

"Ini loh, ayah tadi beli mukenah sama al-qur'an buat laila, mangkannya tadi ayah pamit keluar sebentar," ucap ayah haris

"Wahh bagus tuh yah, biar besarnya nanti laila bisa menjadi penghafal al-qur'an seperti bundanya," ucap bunda fatimah

"Amiinn" ucap syafira dan ayah haris serempak

"Yaudah, cucu oppa sini dulu dong cobain mukenahnya, nanti kalau gak suka, kita beli lagi." Ucap ayah haris sembari melambaikan tangannya ke arah laila

Dengan kepala menunduk laila berjalan pelan ke arah syafira dan ayah haris,

"Kepalanya diangkat sayang, oppa gak gigit kok," goda ayah haris sembari mengelus pelan kepala  laila yang terbungkus oleh hijab biru muda itu.

Pelan tapi pasti, laila mengangkat kepalanya ke arah ayah haris,

"Nah gitu dong, kan keliatan cantiknya kalau gini cucu oppa," goda ayah haris lagi.

"Ih ayah kok jadi suka merayu gini sih," ucap bunda fatimah yang sudah duduk dikursi yang ada disebelah ranjang syafira.

"Mungkin ayah lagi khilaf bun hihihi," ucap syafira sembari tertawa kecil

Dear Calon ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang