👦bab 3 "ilham"

4.6K 163 18
                                    

Dear calon imam

Assalammu'alaikum calon imam
Tadi adalah situasi yang paling menyeramkan dalam hidupku. Melihat tubuhmu bergetar, melihat jantungmu berdetak tak karuan, dan melihat banyak perawat dan dokter yang sedang sibuk dengan tubuhmu.
Aku takut, aku takut kamu sudah menyerah dengan hidupmu, aku takut kamu bakalan pergi dari hidupku.
Tapi aku tau calon imam, kamu tak akan pergi begitu saja, karena kamu tau, aku selalu menunggumu.
Calon imamku,
Aku masih disini, masih setia menunggumu. Dengan rasa cinta yang tak berkurang sedikitpun.

20 februari 2018
-calon makmum mu
Syafira az-zahra

*********
Pagi hari itu, syafira sedang berjalan menuju ruangan dimana agam dirawat.
Dan seperti biasa, ia selalu membawa bunga mawar untuk agam.

Dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirnya, ia membalas satu persatu sapaan dari dokter maupun suster yang berpapasan dengannya.

Memang, sejak kecelakaan yang menimpa agam malam itu, hampir setiap hari syafira selalu pergi ke rumah sakit, oleh karena itu penghuni rumah sakit sangat hafal dengan syafira.

Dirumah sakit itu syafira dikenal dengan sifatnya yang sabar dan kesetiaannya yang tak perlu diragukan lagi.

Memang kisah cinta syafira dan agam sudah menyebar luas di rumah sakit itu, oleh karena itu tak jarang banyak orang yang menatapnya dengan raut wajah kasihan, bahkan pernah ada seorang ibu-ibu yang dengan pedenya menawarkan anaknya untuk menikah dengan syafira, syafira sama sekali tidak marah, ataupun tersinggung dengan tawaran ibu-ibu itu,

Tetapi syafira hanya menjawabnya dengan senyuman dan berkata "saya sama sekali tidak ada niatan untuk berpaling dari calon imam saya, bagi saya dia adalah kekasih dunia akhirat saya,"

Jawaban syafira itu selalu membuat orang yang mendengarnya bangga terhadap syafira, bahkan ada banyak laki-laki yang terang-terangan menyatakan kesukaan-nya terhadap syafira.

Tetapi, syafira selalu membalasnya dengan kata-kata yang sama.
Dan hal itu mampu membuat para lelaki itu menjauh secara perlahan dari syafira.

"Assalammu'alaikum calo--, eh ada tamu, afwan saya tidak tau," ucap syafira dengan riang, tetapi ketika menyadari ada seseorang selain agam diruangan itu, ia langsung menundukkan kepalanya karena menahan malu.

"Wa'alaikumussalam, iya tak apa, oh ya kenalkan saya ilham, saya teman agam," jawab seseorang itu sembari tersenyum simpul ke arah syafira yang terus menunduk.

"Oh temannya kak agam. Kalau saya syafira, saya ini calon istrinya agam, salam kenal ilham," ucap syafira sembari berjalan ke arah nakas disebelah brankar agam, untuk mengganti bunga mawar yang telah layu didalam vas.

Saat syafira sedang menata bunga mawarnya, ilham tiba-tiba berbicara, seakan ingin mengajak syafira mengobrol,

"Saya tidak menyangka dia bisa seperti ini. Tapi anda jangan khawatir syafira, saya mengenal dengan baik seorang agam, ia tidak akan menyerah dengan hidupnya hanya karena koma dirumah sakit ini, pasti ia akan bangun, dan" ilham menggantungkan perkataannya seraya menatap lurus ke arah agam,

Syafira pun akhirnya membalikkan badannya ke arah ilham dan berucap
"Dan?" Ucap syafira dengan nada serius,

Ilham tersenyum kecil sembari menolehkan kepalanya agar ia bisa menatap syafira.

Dear Calon ImamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang