3

4 0 1
                                    

KIM NAYEON POV
Aku dan si namja tadi pun sudah sampai di parkiran. Si namja tadi langsung memasukkan koper ku ke bagasi mobil nya, dan membukakan pintu mobil depan untuk ku.

di perjalanan sangat lah hening tak ada yg bicara satupun hanya alunan musik dari radio saja yg mengisi keheningan,  sampai akhirnya si namja tadi membuka suaranya

"ekheem oh iya ngomong ngomong namamu siapa? " tanya si namja itu
" oh iya iya dari tadi kita belum berkenalan" ucap ku basa basi
"namaku nayeon Kim nayeon" ucapku
"eoh itu nama yg sangat bagus" puji namja tadi "kalau namaku xu minghao"
"ooh apakah kau dari Cina? " tanya ku penasaran karena namanya yg aneh
" yap kau betul sekali aku dari cina " jawab namja tampan tadi yg baru ku ketahui namanya yaitu xu minghao

" emm kalau kau mau nayeon bisa kah kita mampir sebentar ke kafe kita minum kopi dulu supaya membuat mu tenang setelah kau menangis tadi" tawar minghao

Xu Minghao pov

" emm kalau kau mau nayeon bisa kah kita mampir sebentar ke kafe kita minum kopi dulu supaya membuat mu tenang setelah kau menangis tadi" tawar ku.  Mudah mudahan dia menerima,  ya jujur saja tawaran ku ke kafe bukan hanya untuk menenangkan pikiran nya saja tapi aku ingin banyak mengenal nya. Mungkin aku jatuh cinta pada nya

"ya tentu saja terimakasih tuan minghao "
Jawabnya. Dia memanggil ku *tuan* hahah itu sangat lucu.
" sama sama. Tapi bisakah kau memanggil ku nama saja Arra! "
" tapikan kau bosku" tanya nayeon yg mulai kebingungan
"ah tidak kita teman, karena kau sudah mau bercerita dengan ku jadi ku anggap kau sebagai teman ku" jawab ku sambil fokus menyetir
"ooh baiklah aku mengerti " Kawabata sambil memegangi pipinya. Ah sungguh da sangat lucu

"cha turun kita sudah sampai"

Aku dan nayeon pun langsung memasuki kafe dengan nuansa Eropa ini adalah kafe favorit ku.

Sambil meminum kopi aku bertanya kepada nayeon
"kenapa kau di pecat? "
" ooh itu aku jarang masuk di karenakna harus pulang pergi soul ke jejju untuk berobat ibuku. Ya.. Jadilah aku di pecat"
Jawabnya panjang lebar
"hah yg penting kau sekarang bisa dapat pekerjaan lagi"

"nayeon" panggil ku
"ya kenapa"
"bolehkah aku bercerita"
"ya tentu saja ceritalah"
Entah kenapa tiba tiba aku ingin bercerita tentang kehidupan ku kepadanya. Padahal kita baru saja kenal. Tapi rasanya seperti sudah lama aku mengenalnya
"nayeon.. Kau masih memiliki orang tua" tanyaku dan di balas anggukan olehnya
"huh kau enak sekali ya masih memiliki orang tua dan dapat merasakan kasih sayang nya. Aku... Tapi aku tidak memiliki ibu dan ayah sejak lahir. Kata pengurus ku di panti asuhan dulu aku di titipkan oleh orang tua ku dan meninggalkan ku" tanpa ku sadari bulir bulir air mata ku jatuh. Tampaknya nayeon yg melihatnya segera memegang erat tangan ku dan mengelus elus nya dengan maksud menenangkan ku

Setelah tenang sedikit aku melanjutkan ceritaku
"setelah aku remaja aku terus bangkit dan aku memutuskan untuk keluar dari panti asuhan dan membeli apartemen kecil di lionghan. Setelah aku tinggal beberapa minggu di situ aku  menemukan seorang gadis dengan paras yg sangat cantik. Dan dari situlah aku mulai jatuh cinta kepadanya. Dialah yg men support ku hingga aku dapat mendirikan perusahaan ku di Cina. Aku dan dia memutuskan untuk membeli rumah untuk kita tinggali bersama setelah menikah. Tapi sayang..... "
Aku tidak melanjutkan ceritaku karena ku tiba tiba menangis mengingat hal itu kembali

" sudah lah minghao jika kau tidak mampu menceritakan sudahlah" ujar nayeon sambil mengelus elus kedua tangan ku.
Aku pun langsung menggeleng cepat dan menggenggam tangannya dengan sangat erat untuk menambah kekuatan ku.

"sehari sebelum ku menikah dengan nya aku mengunjungi rumanya. Saat aku membuka pintu kamar nya aku melihatnya sedang di bersetubuh dengan jun sahabatku sendiri.. Si situlah aku sangat hancur" aku menangis di situ. Entah aku tak peduli apa kata nayeon yg menganggap ku cengeng tapi tiba tiba nayeon pindah duduk di sebelahku dan memeluk erat

"menagislah aku akan ada untuk mu karena mulai sekarang kita teman" katanya sambil memeluk ku dan aku pun  membalas pelukan nya

Setelah dirasa aku tenang aku pun melepaskan pelukan nya dan bodohnya kenapa aku jadi canggung seperti ini

"eh minghao kapan kita ke kantor mu? " tanya nayeon. Untunglah dia bertanya
" oh iya kita hampir lupa tujuan utama kita. Ayo kita berangkat sekarang! " ajak ku. Dan di balas anggukan olehnya
Tbc

Jangan lupa Vote nya
Jangan lupa juga FOLLOW ok
Salam manis dari istri sah nya hao

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Destination Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang