Sepanjang jalan Kalin terus mengunyah permen karet rasa favoritnya dengan kesal . Bagaimana Kalin tidak kesal , mamanya tadi mengganggu tidur siangnya . Demi menyuruhnya mengantarkan pesanan makanan .Dan tadi mamanya sempat mengancam Kalin kalau tidak mau mengantarkan pesanan mamanya , ia tidak akan mendapatkan uang jatah sekolah selama 3 hari .
Dengan tidak ikhlas Kalin menuruti kemauan mamanya daripada tak mendapat jatah selama 3 hari . Bisa mati keroncongan dia di sekolah...
Kalin menghentikan motor maticnya didepan sebuah rumah berlantai 2 yang lumayan besar . Kalin melihat bergantian kertas berisi alamat yang ditujunya dengan alamat di rumah tersebut untuk memastikan benar atau tidak .
Merasa benar Kalin langsung turun dari motornya dan membawa 20 kotak berisi makanan . Dengan malas Kalin berjalan mendekati pintu rumah tersebut dengan kedua tangannya yang sibuk menenteng 20 kotak itu .
Kalin berhenti tepat didepan pintu rumah dan menaruh kotak berisi makanan itu diatas kursi yang kebetulan ada di teras rumah itu .
Kalin mengetuk pintu tersebut sambil terus mengunyah permen karet yang sudah menjadi hobinya yang bisa dibilang kebiasaannya .
Lagi - lagi Kalin mendengus kesal sedaritadi tak ada seorang pun muncul membukakan pintu, akhirnya ia berniat berteriak . 'Masa bodo deh kalau dibilang gak sopan', pikir Kalin .
"ASSALAMU'ALAIKUM ADA ORANG", teriak Kalin sambil terus mengetuk pintu .
Tapi masih belum ada orang yang muncul dari dalam rumah itu . Baru saja Kalin ingin berteriak lagi perlahan pintu itu terbuka dan menampilkan seorang cowok yang berdiri tepat dihadapan Kalin .
Kalin terdiam seketika melihat orang di hadapannya mengagumi makhluk Tuhan didepannya . Kalin menatap kedua mata cowok itu yang menatapnya tajam seakan - akan dapat menelan Kalin hidup - hidup dari tatapan itu .
Glek
Tanpa Kalin sadari dia menelan permen karet yang ada didalam mulutnya karna terlalu gugup ditatap oleh cowok itu . Karin terbelalak saat permen karet itu tersedat ditenggorokannya .
Kalin membalikkan badannya memunggungi cowok itu dan berlari kecil agak menjauhi cowok itu sambil memukul dadanya agar permen karet itu keluar . Kalin berjongkok dengan tangan kiri bertumpu pada tangan kiri dan tangan kanan terus memukul dadanya .
"Loe kenapa", tanpa Kalin sadari cowok itu sudah berdiri disampingnya memperhatikannya dengan cemas .
Kalin tidak menjawab tapi dia mengarahkan tangan kirinya kemulutnya sambil terbatuk - batuk .
"Loe keselek", tanya cowok yang mendapat anggukan dari Kalin .
Cowok itu langsung menepuk punggung Kalin membantunya mengeluarkan permen karet yang masih bersarang ditenggorokannya .
Pluk
Akhirnya Kalin dan cowok itu bernapas lega secara bersama melihat permen karet dari mulut Kalin yang sekarang sudah tergeletak tak berdaya di rerumputan .
"Loe udah gak papa", Kalin tersentak saat sadar cowok itu berdiri sangat dekat dengannya . Kalin memalingkan wajahnya agar cowok itu tidak melihat pipinya yang merah dan menepuk dahinya pelan merutuki kejadian yang memalukannya di depan cogan yang baru ia lihat .
Kalin berdiri melangkah mundur memberi jarak dengan cowok itu dan menatap cowok itu yang juga menatapnya... entahlah Kalin tak tahu .
"Gue gak papa", Kalin membalas tatapan cowok itu dengam jutek
Cukup lama mereka menatap sampai kalin tersadar dan langsung menepuk pelan dahinya . Cowok itu hanya menaikkan sebelah alisnya seolah menanyakan 'kenapa'.
KAMU SEDANG MEMBACA
their love story
Short StoryIni tentang kisah cinta mereka Kisah masa remaja yang penuh warna