Langit biru dengan gumpalan awan menemaninya . Matahari yang bersinar di atas kepala seluruh penghuni bumi ini .Seorang gadis mendengus kesal saat mengayun sepedanya di jalan raya yang sekarang cukup ramai kendaraan . Lily terus mengayun sepedanya ke rumahnya setelah pulang sekolah, tempat yang tidak ia sukai .
Sampai di rumah Lily menaruh sepedanya di samping rumahnya . Lily yang baru hendak masuk rumahnya terhenti seketika matanya menangkap boneka teddy tergeletak didepan pintu bewarna putih rumahnya .
Lily mengerutkan dahi melihat sekitarnya mencari siapa yang menaruh boneka itu yang didepan rumahnya tapi tak seorangpun orang yang ia lihat disekitar rumahnya .
Akhirnya Lily memutuskan mengambil boneka teddy bewarna putih itu dengan ragu - ragu . Karna masih kepikiran siapa yang menaruh boneka ini dan benarkah boneka ini benar - benar untuknya .
Lily memasuki rumah dengan boneka teddy yang baru ia ambil kedalam pelukannya . Lily melihat ke seluruh ruangan mencari keberadaan neneknya .
Jangan tanyakan orang tua Lily karna sejak kecil ia tak tahu dimana orang tuanya berada . Lily pernah bertanya pada neneknya, tapi neneknya tak pernah menjawab .
Lily memutuskan berjalan menuju kebelakang rumah . Dan benar saja neneknya, yang ternyata sedang duduk disana .
"Nenek kenapa disini"
Neneknya menoleh dan tersenyum melihat Lily ada disana . "Lily sini duduk, ada apa kok nyariin nenek", ucap neneknya sambil menepuk tempat yang kosong menyuruh Lily duduk disampingnya .
Lily menurut dan melangkah mendekat sambil terus memeluk boneka teddy itu . Lily duduk disamping neneknya .
Neneknya mengerutkan dahinya seketika dia melihat boneka teddy yang dibawa Lily .
"Lily, kamu membeli boneka ini kok gak minta nenek sih", protes neneknya sambil menyentuh boneka itu .
Lily menatap boneka dipangkuannya sambil memainkan kedua tangan bonekanya .
"Aku tidak membelinya nek, tapi aku menemukannya tergeletak didepan pintu rumah kita, aku pertama berpikir ada orang yang salah menaruh boneka ini tapi saat melihat sekeliling berniat mencari orang yang menaruh boneka ini tapi tidak ada . Akhirnya dengan ragu aku memutuskan mengambil boneka ini"
Neneknya tersenyum lembut dan mengusap rambut Lily dengan penuh kasih sayang . "Bukan orang yang menaruh boneka ini yang salah . Tapi kamu memang pantas mendapatkannya"
Lily mengerutkan dahinya menatap nenek bingung "maksud nenek apa ya , Lily bingung"
Neneknya hanya tersenyum lembut pada Lily "kamu belum makan kan, sana ganti baju baru makan"
"Ya... nenek ditanyain ini jawabnya itu . Ih... nyebelin", Lily cemberut, kesal dengan neneknya yang lagi - lagi menyembungikan sesuatu .
Walaupun kesal tapi tak mengurungkan Lily tersenyum dengan perkataan neneknya "ok kalau gitu Lily mau makan dulu ya nek", lalu Lily berdiri dan berjalan meninggalkan neneknya dengan terus memeluk boneka teddy nya .
Ya, tanpa Lily sadari sebuah rahasia akan muncul dan mendatangkan rahasia - rahasia berikutnya .
.
.
.
.
Setelah makan malam bersama dengan neneknya, Lily pamit pada neneknya masuk kamarnya dulu untuk belajar besok .
Sampai dikamarnya yang pertama kali Lily lihat adalah boneka teddy berwarna putih, warna kesukaannya .
Bukannya berjalan ke meja belajarnya dan belajar untuk besok, Lily malah berjalan ke ranjang dan duduk di atas kasur bersprei bergambar minion . Lily mengambil boneka teddy itu, menaruhnya di atas pangkuannya dan menatap cukup lama boneka di hadapan .
KAMU SEDANG MEMBACA
their love story
Short StoryIni tentang kisah cinta mereka Kisah masa remaja yang penuh warna