4. Ice cream

255 11 0
                                    


Langit biru bersih tanpa gumpalan awan yang menemaninya . Serta matahari yang bersinar tepat di atas kepala orang - orang yang melakukan aktivitas di siang ini . Dan di lengkapi suasana kota yang ramai kendaraan dan polusi menambah keluhan kesal orang di jalan .

Kristin berjalan di trotoan sambil mengusap dahi dan leher dari keringat yang terus keluar . Kristin mendongak menatap langit dan langsung menyipitkan matanya saat sinar matahati menyapa matanya .

"Hari ini panas banget , ini juga angkot kok lama banget nongolnya lagi", Kristin melihat jalan raya yang hanya ada kendaraan pribafi yang melintas .

Mata Kristin langsung berbinar saat matanya menangkap penjual es krim tak jauh darinya .

Tanpa membuang - buang waktu lagi Kristin langsung menghampiri penjual es krim itu .

"Bang es krim rasa vanila satu ya", ucap Kristin dengan semangat seperti anak kecil .

Penjual es krim itu hanya tersenyum geli menggelengkan kepala dan mulai menyiapkan pesanan Kristin . Penjual es krim memberikan Kristin satu cone es krim rasa vanila yang diterima Kristin dengan antusias dan segera membayarnya .

Kristin berjalan sambil sesekali menjilat es krim di tangannya . Kristin tersenyum ketika lidahnya merasakan dingin saat menyentuh tekstur lembutnya bersamaam rasa manisnya .

Ketika sedang terhanyut dengan rasanya es krimnya . Tiba - tiba ada seseorang tidak sengaja menabrak bahunya keras sehingga es krim di tangannya terjatuh .

"Heh... jangan lari loe harus ganti rugi dong es krim gue jatuh nih", teriak Kristin melihat orang yang menyenggolnya tadi sudah berlari jauh darinya .

"Ih... nyebelin banget sih orang itu main kabur aja , aku masih haus lagi . Argh... nyebelin".

Kristin menghentak - hentakkan kakinya kesal . Bagaimana tidak kesal uang yang ia beli untuk es krim itu adalah uang terakhirnya apalagi dia baru saja memakan sedikit es krim itu .

Tiba - tiba ada seseorang menepuk pelan bahunya dari belakang membuat Kristin menoleh ke orang itu .

"Loe kenapa Kris kok marah - marah gitu", tanya orang yang menepuk bahu Kristin yang ternyata bernama Noval , teman sekelasnya .

"Kris - Kris dikira nama aku Krisna apa , panggil yang bener dong . Ih... bikin tambah kesel aja Noval", protes Kristin .

Noval menggaruk kepala salah tingkah sambil cengengesan "iya deh , Kristin kenapa marah - marah gitu".

"Itu es krim ku jatuh terus orang yang nabrak aku lari aja gitu", curhat Kristin sambil menunjuk es krim yang sudah tergeletak ditanah .

"Ya beli lagi aja"

"Kalau gitu udah daritadi aku beli Noval tapi pake apa , pake daun iya", sewot Kristin sambil menatap garang Noval .

Bukannya merasa bersalah Noval malah tertawa kecil melihat wajah masam Kristin . "O.. ya udah gue beliin ya"

Kristin langsung berbinar senang saat mendengar tawaran Noval dan tanpa malu sama sekali Kristin sontak mengangguk dengan semangat .

Noval hanya menggelengkan kepala dan mengacak rambut Kristin gemas .

"Mau rasa apa"

their love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang