9. Sosok imajinasi 2

142 8 0
                                    

Semua orang pasti memiliki sang sumber kebahagiaan mereka sendiri
Dan aku....

Yaitu Dia
-Zac#sang bulan-

Sudah beberapa hari ini Zac berubah menjadi Zac yang lebih sering tersenyum meskipun sikapnya yang dingin dan gak punya hati itu masih ada . Tapi itu sudah lebih cukup daripada Zac yang dulu .

Senyum Zac tak pernah pudar ketika melihat makhluk manisnya berlari tidak jelas di pasir putih yang terasa hangat dikaki telanjangnya diantara orang - orang yang menikmati hangatnya mentari dan segarnya air laut .

Ya, saat ini mereka sedang berada dipantai . Dan selama beberapa hari ini, Zac lebih banyak menghabiskan harinya jalan keluar daripada melukis dikamarnya, semua itu karna Sanny yang selalu mengajaknya kemana - mana .

Langit sudah mulai berwarna jingga dan sang pemberi cahaya bersiap meninggalkan belahan bumi ini untuk menuju belahan bumi yang lain .

Zac memejamkan matanya merasakan hangat mentari dan angin yang bertiup berlawanan dengannya .

"Senjanya cantik ya?"

Dengan masih memejamkan mata, Zac bisa merasakan ada orang yang duduk disampingnya . Dia tau kalau orang yang berbicara disampingnya itu, Sanny .

"Cantikkan lo lah"

Tanpa sadar Zac mengucapkan kalimat itu walaupun pelan seperti berbisik, tapi itu terdengar oleh Sanny .

Sanny sontak menoleh menatap Zac yang masih menutup matanya . Senyum Sanny semakin lebar melihat wajah tampan Zac . Wajah yang penuh dengan kesepian dan kemuraman . Sekarang sudah bersinar seperti bulan dilangit malam dengan senyum yang memesona menurut Sanny .

"Siapa yang cantik?"

Zac sontak membuka matanya dan langsung tersentak saat matanya bertatapan dengan mata hitam Sanny yang begitu dekat dengannya .

Zac mendorong dahi Sanny menjauh dari wajahnya . "Senjanya lah, lo kira siapa?"

"Aku"

Setelah itu tak ada obrolan lagi diantara mereka . Mereka sama - sama menatap mentari yang sudah setengah tertelan itu .

"Aku senang liat kamu tidak lagi merasa orang paling kesepian"

Zac menoleh menatap sekilas Sanny . Dalam hati, Zac membenarkan ucapan Sanny . Ya, dia tidak lagi merasa kesepian semenjak adanya Sanny . Zac tidak berkata apapun, dia hanya diam mendengarkan ucapan Sanny selanjutnya .

"Gak seperti cowok yang beberapa hari yang lalu aku liat yang penuh dengan kesepian dan kemuraman diwajahnya . Jadi.... aku harap kamu mau membuka diri kamu buat orang lain terutama untuk orang yang menyanyangi kamu"

Zac menatap Sanny yang sekarang sedang menatapnya juga sedang tersenyum . Senyuman yang menariknya untuk bahagia .

"Zac harus tersenyum ya? Walau bintang tak bisa selalu ada untuk bulan"

Zac bergeming

Mentari sudah meninggalkan belahan bumi ini dan hanya meninggalkan jejak - jejak berwarna jingga dilangit . Zac membenarnya ucapan Sanny . Kalau tak semua yang kita miliki, bisa dimiliki untuk terus bersama kita .



"Zac"

Zac menoleh ke belakang dan matanya langsung tertuju pada sesosok cewek dengan senyum yang Zac sukai . Ya, cewek yang berdiri beberapa meter dihadapannya adalah Sanny .

Lagi - lagi Zac terpaku dengan kecantikan Sanny saat ini . Entah kenapa Zac merasa saat ini Sanny terlihat lebih cantik daripada sebelumnya . Padahal penampilan Sanny saat ini sama persis saat cewek itu muncul tiba - tiba dikamarnya . Dengan gaun berwarna biru laut, rambutnya yang bergelombang coklat gelap .

their love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang