Semua orang pasti memiliki sang sumber kebahagiaan mereka sendiri
Dan aku....Yaitu Dia
-Zac#sang bulan-Sudah beberapa hari ini Zac berubah menjadi Zac yang lebih sering tersenyum meskipun sikapnya yang dingin dan gak punya hati itu masih ada . Tapi itu sudah lebih cukup daripada Zac yang dulu .
Senyum Zac tak pernah pudar ketika melihat makhluk manisnya berlari tidak jelas di pasir putih yang terasa hangat dikaki telanjangnya diantara orang - orang yang menikmati hangatnya mentari dan segarnya air laut .
Ya, saat ini mereka sedang berada dipantai . Dan selama beberapa hari ini, Zac lebih banyak menghabiskan harinya jalan keluar daripada melukis dikamarnya, semua itu karna Sanny yang selalu mengajaknya kemana - mana .
Langit sudah mulai berwarna jingga dan sang pemberi cahaya bersiap meninggalkan belahan bumi ini untuk menuju belahan bumi yang lain .
Zac memejamkan matanya merasakan hangat mentari dan angin yang bertiup berlawanan dengannya .
"Senjanya cantik ya?"
Dengan masih memejamkan mata, Zac bisa merasakan ada orang yang duduk disampingnya . Dia tau kalau orang yang berbicara disampingnya itu, Sanny .
"Cantikkan lo lah"
Tanpa sadar Zac mengucapkan kalimat itu walaupun pelan seperti berbisik, tapi itu terdengar oleh Sanny .
Sanny sontak menoleh menatap Zac yang masih menutup matanya . Senyum Sanny semakin lebar melihat wajah tampan Zac . Wajah yang penuh dengan kesepian dan kemuraman . Sekarang sudah bersinar seperti bulan dilangit malam dengan senyum yang memesona menurut Sanny .
"Siapa yang cantik?"
Zac sontak membuka matanya dan langsung tersentak saat matanya bertatapan dengan mata hitam Sanny yang begitu dekat dengannya .
Zac mendorong dahi Sanny menjauh dari wajahnya . "Senjanya lah, lo kira siapa?"
"Aku"
Setelah itu tak ada obrolan lagi diantara mereka . Mereka sama - sama menatap mentari yang sudah setengah tertelan itu .
"Aku senang liat kamu tidak lagi merasa orang paling kesepian"
Zac menoleh menatap sekilas Sanny . Dalam hati, Zac membenarkan ucapan Sanny . Ya, dia tidak lagi merasa kesepian semenjak adanya Sanny . Zac tidak berkata apapun, dia hanya diam mendengarkan ucapan Sanny selanjutnya .
"Gak seperti cowok yang beberapa hari yang lalu aku liat yang penuh dengan kesepian dan kemuraman diwajahnya . Jadi.... aku harap kamu mau membuka diri kamu buat orang lain terutama untuk orang yang menyanyangi kamu"
Zac menatap Sanny yang sekarang sedang menatapnya juga sedang tersenyum . Senyuman yang menariknya untuk bahagia .
"Zac harus tersenyum ya? Walau bintang tak bisa selalu ada untuk bulan"
Zac bergeming
Mentari sudah meninggalkan belahan bumi ini dan hanya meninggalkan jejak - jejak berwarna jingga dilangit . Zac membenarnya ucapan Sanny . Kalau tak semua yang kita miliki, bisa dimiliki untuk terus bersama kita .
"Zac"
Zac menoleh ke belakang dan matanya langsung tertuju pada sesosok cewek dengan senyum yang Zac sukai . Ya, cewek yang berdiri beberapa meter dihadapannya adalah Sanny .
Lagi - lagi Zac terpaku dengan kecantikan Sanny saat ini . Entah kenapa Zac merasa saat ini Sanny terlihat lebih cantik daripada sebelumnya . Padahal penampilan Sanny saat ini sama persis saat cewek itu muncul tiba - tiba dikamarnya . Dengan gaun berwarna biru laut, rambutnya yang bergelombang coklat gelap .
KAMU SEDANG MEMBACA
their love story
Short StoryIni tentang kisah cinta mereka Kisah masa remaja yang penuh warna