4

45 3 0
                                    

"Gila!" reflek kata itu muncul dari mulut Jihoon ketika Baejin menceritakan apa yang baru saja ia ketahui tentang Nara.

"Agar dia pergi, kita harus membantu dia mengingatnya?" lanjut Jihoon.

"Sepertinya begitu. Hanya kita berdua kan yang bisa melihatnya?" jawab Baejin. Ia terlihat sedang memijat pelipisnya.

"Oh ayolahhh," kata Jihoon frustasi.

Mereka berdua tampak memikirkan cara agar Nara tidak menghantui mereka. Mungkin seperti itu.

"Apa salah kita sampai dihukum seperti ini?" lanjut Jihoon.

"Apa kita cerita saja kepada yang lainnya?" usul Baejin.

"Kenapa? Kau waras? Memangnya mereka akan mempercayai kita hah?" jawab Jihoon.

"Lalu bagimana lagi?"

"Kita bantu saja. Dilihat-lihat juga kasihan. Dia cantik," jawab Jihoon mengalihkan pandangannya kearah Nara yang tengah terduduk dipinggir kolam.

"Yak! Kelemahanmu memang gadis cantik ya hyung?"

"Mau bagaimana lagi?"

"Akanku pikirkan dulu," jawab Baejin lalu masuk kedalam dorm.

Jihoon yang menyadari Baejin telah meninggalkannya segera berjalan mendekati Nara.

"Nara?"

"Ah iya? Aku dengar kalian bertengkar karnaku. Aku minta maaf. Aku akan segera mengingatnya dan pergi ke surga. Kau tidak usah khawatir. Aku akan pergi secepatnya," jawab Nara.

"Ah, kau mendengarnya? Kuharap yang lain tidak," kata Jihoon duduk disebelah Nara.

"Aku sungguh minta maaf sudah merepotkanmu. Kau tidak usah membantu. Aku akan mengingatnya sendiri. Anggap saja kau tidak melihatku walau kenyataannya tidak seperti itu."

"Hei, hei sudahlah. Kau bicara apa? Aku akan membantumu. Tenang saja. Aku tahu kau sangat kesepian," jawab Jihoon tersenyum.

"Tidak. Aku hanyalah hantu yang mengganggumu. Aku memang kesepian, tapi aku tidak akan mengganggumu dan Baejin oppa lagi. Aku janji," kata Nara lalu beranjak.

"Hei! Hentikan pencitraanmu itu!" ucap Baejin yang tiba-tiba saja sudah ada dibelakang mereka dengan tangannya yang tertekuk didepan dadanya.

"Mianhae," jawab Nara membungkukkan badannya berkali-kali lalu menghilang menjadi ribuan kupu-kupu hitam.

"Apa yang kau lakukan? Kau sungguh tidak mempunyai hati, hah?" kata Jihoon lalu berdiri. Ia menatap tajam Baejin.

"Apa? Ah sudahlah aku menolak tawaranmu," jawab Baejin lalu berjalan memunggungi Jihoon.

"Ayo masuk. Jisung hyung membuatkan makanan kesukaanmu," lanjut Baejin.

GHOST - WINKDEEP ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang