s; Begin (Fuka POV)

108 17 23
                                    

I love you, but unfortunately i have to kill you
-unknown


Setiap kali aku menutup mata.
Kejadian yang sama terus ter putar dibenakku—kenangan masa lalu ku. Dimana, ibuku dan ayahku terkapar penuh darah di sudut dapur rumahku.

Dengan senyum penuh keyakinan dan juga air mata, ibu berusaha meraih ku dan berkata, "pergi fuka... Lu-lupakan tentang kami, keselamatan mu- dan kemanusiaan mu  ja-uh lebih penting.. dari kami yang sudah tiba ajalnya," Aku hanya bisa terduduk kaku, menatap nanar ibuku serta—tentu saja tangisan dalam diam.

Ibu menggenggam kedua tanganku erat. Darah merah itu mengenai kulit ku, "de-dengarkan ibu nak.. Pergi, PERGI, PERGI DARI SINI,"

Nada suaranya meninggi, aku mendengar suara langkah kaki di belakang ku, aku pun menoleh, "DI-DIA DATANG, PERGI PERGI!!"

Aku hanya diam menatap sosok itu—paman ku. Senyum miring penuh makna itu membuat ku terdiam, dia mengeluarkan sebilah pisau tajam. "H-HEI JANGAN SAKITI FUKA AKU MOHON, BUNUH AKU SAJA,"

Ibuku kembali berteriak saat Paman ku menarik kerah baju ku, aku masih terdiam kaku. Paman tak menjawab, di angkat nya tinggi tinggi pisau itu dan di lemparkan nya,

Tepat menusuk ubun ubun ibu ku, seketika aku tak mendengar apapun, tapi aku melihat ibuku ku meronta ronta kesakitan, saat itu aku reflek ingin meraihnya tapi, Paman langsung keluar dari ruang dapur.

Dan setelah itu, semua gelap.


"Ah!" aku terbangun dari tidurku. Dengan keringat dingin yg bercucuran aku sontak duduk dan menatap jam di nakas, pukul 3.00 pagi.

Aku turun dari kasur dan berjalan pelan menuju pintu, hendak ke dapur mengambil air.

Aku tinggal sendirian di apartment ini. Paman tinggal di rumahnya sendiri—dia menduda sejak kematian istri nya.

Hari ini ada pekerjaan jam 4 nanti, masih satu jam dari sekarang. Aku menghela nafas, sambil membuka kulkas yang ada di dapur.

Karena aku tinggal sendiri, untuk jaga jaga lemari, sofa, kasur, dan di balik pintu kuletakkan pisau. Dan satu lagi di saku celanaku.

Aku meneguk air putih dingin yang barusan ku ambil di kulkas–hal segar untuk memulai hari.

Lampu apartment ku biarkan menyala semalaman karena kurasa paman akan kesini untuk memberikan check uang hasil kemarin, ternyata tidak.

Di sebelah dapur, ruang tv sekaligus ruang tamu penuh dengan beberapa paket–yang kemaren ku terima. Aku meletakkan gelas minumku, berjalan mengambil salah satu paket.

'Brigthen's High School' itu tulisan paling tebal yang ada di kotak paket itu. Aku tersenyum miring, seperti nya paman merencanakan sesuatu tak terduga.

Sekali lagi ku lirik jam di dinding, pukul 3.17 . aku segera bersiap-siap. Karena, setelah pekerjaan ini selesai, aku harus menemui paman.

***

'Tok! Tok' aku mengetuk pintu kantor paman. Pukul 4.15 pekerjaan ku beres, walau dengan sedikit halangan–korban sedikit melukai ku.

"Masuk fuka," suara bariton serak  terdengar dari dalam ruangan di depanku. Aku segera masuk, dan melihat paman ku sudah bersiap siap ingin pergi, "baguslah, kau cepat datang. Sekarang kita akan pergi,"

"Kemana?" aku melirik pamanku yang mengambil kunci mobil nya serta topi yang selalu di bawanya kemana mana. "Brigthen's High School"

Aku hanya mengangguk, lalu keluar dari ruang kerja paman. "Bagaimana tadi?"

"Apanya?" aku melirik paman. Dia menatap ku jahil, kami sudah tiba di dekat lift, "tentu saja pekerjaan mu, apalagi yang akan ku tanya selain itu,"

"biasa saja."

"Oh ayolah," paman mengikut siku ku, ku lirik dia sekali lagi dengan tatapan jengkel, kami masuk ke dalam lift, "Aster Evil Company tidak pernah mengajarkan anggota nya untuk kaku. Aku hanya ingin yang terbaik untukmu fuka,"

Aster Evil Company–aku lupa menjelaskan, itu adalah sebuah organisasi para pembunuh bayaran. Paman ku bisa di bilang orang yang penting disini, dan aku adalah kartu as Aster Evil Company.

Kenapa aku bisa bilang begitu?

Dunia ini kejam. Mereka memanfaatkan kelebihan fisikku dan melatih kemampuan ku dari kecil. Ibu tak mau aku mengikuti jalan sesat seperti itu, karena itu paman membunuh orang tua ku. Dan lihatlah hasil setelah 8 tahun latihan, sudah 205 korban sejak pertama kali memulai pekerjaan ini.

Mungkin di fikiran kalian, Paman itu adalah sosok om-om yang bejat, berkumis, dan bertubuh besar. Tapi tidak, umur paman masih sekitar 23 tahun, Umur ku 15 tahun. Paman membunuh ibuku saat dia berumur 15 tahun persis sama seperti umurku saat ini.

Paman itu tampan, tapi jika di kaji dengan sifat dan keburukan nya selama ini, tampan itu tidak berarti apa-apa.

Paman pembunuh kelas atas, ugh. Bahkan aku masih belum bisa mengalahkan paman saat latihan.
Dan lagian aku tidak bisa membencinya, menolaknya, aku selalu menuruti ucapannya—aku masih belum tau alasan kenapa aku seperti ini.

Pikiran paman sama sekali tak bisa ku tebak. Dia mempunyai banyak misteri, dan aku hanyalah boneka disini. Serta–

"Hey, jangan melamun. Aku ingin bicara serius," dia lagi-lagi menyikut siku ku. Aku hanya melirik, pintu lift terbuka. Kami sudah berada di basement.

"Dengar fuka, aku menempatkan mu di Brigthens High School karena misi penting dari markas pusat." nada suaranya jadi lebih serius, kami berjalan menuju mobil, "seperti kataku, cari teman sebanyak yang kau bisa. Dan pantau anggota baru disana, misi pertama mereka ku bawa kesana."

"Sekolah itu adalah sekolah berasrama, usahakan tiap malam kau datang untuk meeting dengan petinggi tentang kemajuan misi, lakukan apapun agar kau bisa datang," kami sudah sampai di mobil bewarna putih milik paman. Sudah kuduga, Paman pasti mempunyai alasan penting, "dan ingat, kau boleh Bunuh sapa pun yang kau mau disana, kecuali kepala sekolah dan cucunya. Dan hati-hati, tidak hanya Aster Evil Company, disana juga ada organisasi lain. Sekedar mengingatkan"

Kami sudah berada di dalam mobil, sebelum menghidupkan mobil. Paman menatapku,
"Yang jelas misi mu, belum bisa ku beri tau detailnya lebih dari ini. Understand?"

"Yes sir."

Lagi-lagi aku harus membuka lembaran baru. Selamat menikmati kisah ku =)



Yeshhhh akhirnya up lagi!
Gimana pendapat kalian tentang part 1 nya?

Hehe. Jangan lupa tinggalkan vote dan comment ya!!

ItsJustMaw
24 Mei

; SolitadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang