Sudah dua hari berturut turut Rahmi tak bertemu dengan Nuri di sekolah, itu membuat Rahmi selalu sendiri dan bergabung dengan murid dari sekolah lain yang tak ia kenali.Sekarang juga, Rahmi sudah mulai masuk asrama, dia mulai mendapat teman walau belum terlalu dekat.
Terkadang Rahmi tak dianggap, namun dia tak mempermasalahkan itu, dia terus mencoba mendekati murid baru yang tak di kenalinya.
Hari ini adalah pembagian kelas bagi para murid baru, Rahmi kebingungan mencari-cari namanya ke setiap pintu-pintu kelas yang terpampang nama murid baru.
Rahmi di temani Lia berkeliling mencari namanya, Lia adalah teman SMPnya dulu, hanya saja dia tak sedekat dengan Nuri.
Rahmi terkejut ketika ia melihat namanya terpampang di depan pintu kelas X IPA 1, "gue? IPA 1 yang bener aja?" Tanyanya tak percaya.
"Yaudah gue nyari kelas dulu yah, selamat Rahmi" pamit Lia berlari meninggalkan Rahmi yang masih mematung di depan kelas barunya.
Sekarang pikiran Rahmi berkelana kemana-mana, di kelasnya yang baru tak ada satupun temannya yang dari SMP, adapun satu orang cowok ia tidak terlalu akrab dengannya.
Rahmi memberanikan dirinya memasuki kelas barunya. Pertama dia masuk melihat suasana yang sangat ramai.
"Hai!" Sapa seorang gadis bermata sipit yang duduk di depan.
Rahmi menjawab sapaannya dan tersenyum kearahnya.
"Duduk disini aja! Kosong kok" pintanya yang membuat Rahmi seketika menganggukan kepalanya dan menunda tas ranselnya.
"Kenalin, nama aku Silvy!" Ucap gadis bermata sipit yang ternyata bernama Silvy.
Rahmi menerima uluran tangannya dan memperkenalkan dirinya "Rahmi" jawabnya tersenyum canggung.
"Asal dari mana?" Tanya Silvy yang mengerti bahwa suasana mulai canggung.
"Aku asli orang bandung, dari Babakan Irigasi" jawab Rahmi "kalau kamu?" Sambung Rahmi berbalik tanya.
"Aku bukan asli dari bandung, aku dari Majalengka" jawab Silvy terus menerus menampilkan senyum manisnya.
"Oh, luar daerah rupanya" timpal Rahmi mengangguk anggukan kepalanya.
"Nama akun instagram kamu apa?" Tanya Silvy sembari mengeluarkan handphonenya.
"Virahmi_ coba search!" Suruh Rahmi mencondongkan kepalanya kearah Silvy.
"Ada nih, ntar follback yah!" Pinta Silvy memperlihatkan handphonenya ke arah Rahmi.
"Oke!"
®®
"Mi, antar aku ke temen aku yuk!" Ajak Silvy menarik tangan Rahmi.
Tanpa bisa menolak, Rahmi mengikuti Silvy yang menarik tangannya.
Sebenarnya, Rahmi sangat tidak suka keluar dari dalam kelasnya. Dia merasa risih dengan tatapan mata orang-orang yang tidak di kenalinya, meskipun tatapan itu bukan tertuju untuknya.
"Vy, kita mau kemana sih?" Tanya Rahmi mulai gereget.
"Bentar lagi nyampe, aku mau ngambil hp aku di temen" jawabnya menghentikan langkah di depan kelas yang bertuliskan X IIS 2.
"Bentar yah!" Suruh Silvy yang hanya diangguki oleh Rahmi.
Tak lama keluarlah seorang perempuan dengan gaya tomboy dan satu orang cowok yang cungkring.
"Ti, mana hp gue?" Tanya Silvy to the point pada perempuan tadi.
"Nih, ntar gue pinjem lagi yah!" Ucapnya sembari menyerahkan handphone berukuran mini, layar sentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Start
Teen FictionSeorang gadis polos, lugu dan pemalu. Dia terlihat sangat jutek dan tak bersahabat, namun jika di telusuri lebih dalam dia akan sangat menyenangkan dan penuh dengan candaan. Seorang pria petakilan, aktif, ganteng dan di gandrungi banyak siswi. Dia...