MENGUNGKAP MISTERI

18 2 0
                                    

Chapter 4

MENGUNGKAP MISTERI

“Aaaaaa...berlin”vina membalas teriakan dari temannya rani.
Aku,lukman,dan rani kebingungan.

“kok kalian saling kenal?” rani nampak kebingungan akan hal yang terjadi.

Dan temannya rani memperkenalkan diri dan ternyata dia bernama “berlian” namanya sebenarnya bagus tapi lucu.

“berlian ?” aku bertanya

“iya...itu memang nama aku kenapa”

Lukman membalas dengan polosnya “kamu anak tambang mana hahahahah”
lukman tertawa dengan keras

“hmmmmm... udah lah panggil aku berlin aja”
nampaknya berlin marah karena lukman mengejek namanya. Tak lama kemudian rani bertanya kenapa berlin bisa kenal sama vina?

“hahaa...aku sama vina teman dulu smp jadi kami saling kenal”
Aku membalas dengan menyindir
“oh.jadi kalian saling kenal pantes alay nya sama”

“biarin lah yang penting bisa ketemu berlian lagi” vina menjawab dan langsung menarik berlin pergi dari cafe itu.

“woy..vin lu mau kemana ?” aku berteriak karena vina tiba tiba lari keluar cafe sambil membawa berlian pergi.

“ mau jalan-jalan dulu kalian lanjutin ya.”
Mereka berdua pergi dengan santainya padahal kami belum merencanakan kapan berangkat ke rumah tua itu. mau tidak mau aku,lukman,dan rani berdiskusi untuk tanggal keberangkatan kita ke jawa barat. dan kami sepakat untuk berangkat dalam waktu 2 bulan kedepan dan aku meminta lukman dan rani membawa beberapa perlengkapan sejak itu kami bertiga selalu berdiskusi di sekolah karena kami beremapat berdiskusi hal yang aneh bagi murid yang lain kami berempat di bully di sekolah dan yang sering membully adalah siska entah kenapa dia membully kami. Padahal kami tidak pernah melakukan sesuatu yang jahat ke siska.

“kayaknya ada perkumpulan orang orang bodoh ni” siska mengejek kami berempat yang sedang duduk di kantin sambil bertanya ke rani tentang rumah tua itu.
Tiba tibaa rani berdiri lalu membalas ejekan siska

“owww...ini orang yang sok tau”
“hah...biarin yang penting seru” siska memancing emosi rani meningkat dan tiba tiba rani mengambil botol air mineral yang langsung di siram ke siska.
“Aaaaa...baju aku basah.liat aja ya rani akan aku bales nanti!”

Siska dengan baju yang basah berlalu pergi karena malu dengan kejadian itu yang di lihat hampir 1 kantin yang sedang penuh murid.
“ok...aku tunggu ancaman kamu orang idiot."

“udah..rani nanti ketauan guru nanti kita di hukum”
aku berusaha menenangkan rani. dan memang aku sering menenangkan teman temaku yang sedang marah.

2 BULAN KEMUDIAN

Setelah menunggu kami berempat pergi ke jawa barat lagi untuk membantu rani padahal kami juga tidak tau rani akan melakuakan apa yang membuat kami harus membatunya. Tapi kami juga akan memecahkan misteri rani dan rumah itu setelah menunggu perjalanan yang panjang kami sampai dan ternyata vina meminta berlian untuk ikut menelusuri rumah itu. Kami menerima berlian bergabung untuk membantu rkami memecahkan misteri rani.
Kita berlima karena ketambahan berlian berhenti di pinggir hutan dan kami bingung karena kami lupa tempat lokasi rumah itu.
Tiba-tiba rani berbicara

“ikuti aku...ingat kalian jangan sampai ketinggalan”
Kami mulai mengikuti rani dan sekitar 5 menit kemudian kami sampai di rumah itu lagi. Tapi kami merasakan ada yang mengikuti kami rani memerintahkan kita untuk masuk sambil berlalri tanpa memberi tahukan apa yang terjadi ke kami.

“huff...kenapa  harus lari sih rani cape ini” berlian berbicara ke rani dengan wajah yang lemas karena berlari sangat jauh.

“sudah diam berlin..ikuti aku aja”
Rani mengarahkan kami ke ruangan bawah tanah yang sangat gelap

“eh..ngapain disini” vina bertanya dengan ketakutan.

“sudah kalian mau tau asal usul tentang rumah ini kan”
Aku menjawab perkataan rani

“iya kami emang mau mengetahui misteri rumah ini. tapi kenapa kita ke ruangan bawah tanah”
Rani tanpa menjawab langsung berjalan maju. Kami pun mau gak mau mengikuti rani dan sampailah kita di sebuah ruangan saat kita masuk ruangan itu mirip dengan ruangan kerja.
Disana banyak lukisan,meja,kursi yang sudah berdebu dan rusak rani tiba tiba menuju meja kerja dan meminta foto yang kami temukan sebelumnya

“untuk apa foto ini” lukman bertanya kepada rani yang sedang mencari sesuatu di bawah meja kerja itu.

“sudah mana fotonya”
Lukman pun memberikan foto itu ke rani dan di waktu bersamaan mengangkat sebuah berangkas tua yang sudah berkarat.
Kami baru menyadari di bagian kanan bawah foto itu ada sebuah nomor dan di mana nomor itu kunci berankas yang di ambil rani.
Kami sempat berharap kami akan segera mengetahui misteri rani dan rumah ini namun ternyata tidak secepat itu. Kami mendengarkan langkah kaki yang sangat banyak seperti ada orang banyak yang sedang datang. Rani menyuruh kami semua pergi secepatnya dan meninggalkan rani sendirian.

“rani kenapa kamu ayo pergi” berlian meminta rani ikut lari rani pun mau mengikuti permintaan berlian.
Kami semua berlari mengikuti arah rani dan tiba-tiba ada 2 orang dewasa memakai masker mencegat kami di tengah jalan

“Berpencar semua” rani tiba tiba berteriak dan sebelum rani meminta kami berpencar rani memberikan sebuah kunci ke vina .Dan kami berpisah lukman dan vina ke kiri dan aku,rani dan berlian ke arah kanan.
Dan ternyata 2 orang itu malah mengejar aku,rani dan berlian
Dan kami tertangkap dan kami bertiga di seret kembali keluar dari rumah tua ini.
Dan tiba-tiba kami di datangi oleh seseorang lelaki setengah baya memakai jas sambil bertepuk tangan.

“kamu hebat juga rani”

“kenapa paman bisa kesini!” rani memanggil lelaki itu dengan panggilan paman.
“kamu kenal dengan dia?” berlian bertanya
“iya.dia adalah paman aku”
Aku dan berlian kaget atas perkataan rani dan ini makin membuatku penasaran ada apa yang sebenarnya terjadi.

Mau tau kelanjutannya tunggu chapter 5 nya

Pengarang : AdamMiaw

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mystery Of RaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang