"Minhyun-ah, Jinyoung sudah ada di dalam?"
Di dalam sana, di mobil yang sedang mereka naiki untuk pulang ke dorm selepas syuting iklan, Minhyun menggelengkan kepalanya.
"Tidak hyung, tadi aku lihat dia bersama Jaehwan ke toilet dulu."
Jisung mendesah frustasi. Posisinya sebagai leader dari boyband beranggota banyak terkadang membuat kepalanya pusing tujuh keliling.
Tidak mudah untuk mengatur sepuluh kepala dengan latar belakang dan karakteristik yang berbeda, terlebih lagi beberapa diantaranya sangat susah diatur dan agak sedikit keras kepala. Namun setidaknya mereka juga bisa diandalkan untuk bekerjasama dengan baik dan tidak menimbulkan masalah yang mungkin saja nantinya akan membuat mereka rugi.
Walaupun begitu, Jisung sangat bersyukur mempunyai kesempatan menempati posisi ini dengan mereka disampingnya. Jisung sangat menyayangi mereka selayaknya ia kepada saudara perempuannya.
"Jadi hanya tinggal Jinyoung dan Jaehwan?"
Minhyun yang duduk dekat pintu van, menganggukkan kepalanya.
"Oke, kita tunggu sepuluh menit. Kalau lebih, kita harus menelepon mereka."
Minhyun kembali mengangguk, hanya ia yang merespon ucapan sang leader sedangkan yang lain tidak begitu memedulikan percakapan tersebut—lebih sibuk dengan urusan mereka sendiri. Beberapa di antaranya berkutat dengan ponsel sedangkan sisanya memilih untuk memejamkan mata melepas penat sejenak, termasuk sang center Wanna One, Kang Daniel.
"Sebaiknya kau masuk dulu hyung, duduk saja di depan." Saran Minhyun kepada Jisung tetapi sang kakak tertua di antara mereka itu menolaknya.
"Tidak apa, aku tunggu disini."
"Kau juga lelah hyung, setidaknya kau bisa meluruskan kakimu."
Jisung mengulum senyum, hatinya menghangat mendengar ucapan manis dari Minhyun.
Minhyun yang beberapa tahun lebih muda darinya itu memang termasuk member yang sangat peduli dan memiliki awareness yang cukup tinggi dengan keadaan sekitar, dan Jisung menyukai hal tersebut.
Masih mengulum senyum yang lebar Jisung akhirnya mengalah, "arraseo, aku masuk."
Pria itu kemudian mendaratkan bokongnya di kursi mobil yang empuk. Punggungnya ia sandarkan dan kakinya diluruskan. Rasa pegal dan lelah selama syuting tadi baru terasa.
"Ini hampir sepuluh menit, saya akan menelpon manager Lee. Dia yang menjaga Jinyoung dan Jaehwan tadi." Jisung menengok ke samping kiri, mendapati manager Jung yang sedang mengutak-atik ponselnya lalu pandangan matanya ia alihkan ke jam digital di atas dashboard mobil. Baru saja Jisung membuka mulutnya tetapi suara Minhyun sudah memotongnya terlebih dahulu.
"Tidak usah hyung itu mereka," kata Minhyun seraya menunjuk tiga lelaki yang berjalan santai menuju mereka.
Helaan napas lega berembus dari mulut Jisung disertai dengan decakan sebal.
"Kenapa lama sekali?" tanya Jisung pada Jinyoung dan Jaehwan yang baru saja memasuki van. Jaehwan hanya memberi kekehannya yang menyebalkan membuat Jisung memutar bola matanya kesal lalu beralih pada Jinyoung yang menatapnya datar.
"Seorang staff mengaku sebagai penggemar Jaehwani hyung lalu meminta tanda tangannya. Jaehwani hyung begitu senang dan bangga, jadi ia bertingkah sedikit norak dan mengajak staff noona tersebut berbincang, tamat."
Jisung yang mendengarnya hanya menggelengkan kepalanya, ia sudah terbiasa. Sudah ia katakan, ia begitu mengenal bagaimana mereka, kan?
"Baiklah, kita pulang semuanya anak-anak."
![](https://img.wattpad.com/cover/148765163-288-k631024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
About Him [Jihoon in Dreamland]
FanfictionBagaimana jika, ... kau berkelana di alam mimpi yang terasa begitu nyata dan itu terjadi selama beberapa hari? Jihoon's Birthday Project by Nielwink Heaven; @bundajihoon2905 @Cheryxblossom @Daniellavanie @december2812 @justohsehunsgirl @KatanyaCint...